4• menangis

1K 99 9
                                    

yoona mengunci pintu kamarnya dan meletakan tasnya ke sembarang tempat. ia membanting tubuhnya ke kasur dan menangis sekencang-kencangnya.

"baekhyun jahat!" teriaknya di balik kasur.

"gue benci!"

yoona masih berteriak kencang sambil menangis.

"baekhyun tega sama yoona! yoona nggak suka! yoona benci!"

"huaaaaa baekhyun jahat hiks!"

yoona mengeratkan cengkramannya dikasur, ia terlalu sakit, hatinya sangat sakit, sesak.

diluar rumah, hujan menjadi semakin lebat, tadinya awannya begitu cerah, saat yoona kembali kerumah awan menjadi sangat hitam dan akhirnya turun hujan deras sekali.

seperti halnya hati yoona, tadi pagi ia sangat bersemangat untuk pergi ke kampus dan ingin sekali menemui baekhyun, tetapi disiang harinya ia mendapat berita kalau satu minggu lagi baekhyun akan terbang ke inggris, dan juga baekhyun tidak pernah memberitahunya soal ini.

entah apa yang dipikirkan baekhyun, ia tidak mengerti sama sekali.

yoona juga tidak menyalahkan semua ini ke baekhyun, yang ditindaki baekhyun menurutnya juga bisa dimaklumi, kalau ia berada disisi baekhyun ia pasti melakukan hal yang sama. tetapi, yang membuat ia jengkel ke baekhyun adalah, mengapa ia tidak sama sekali bercerita tentang ia mendaftar kuliah di luar negeri? coba saja kalau baekhyun bercerita, pasti ia bisa menerima konsekuensinya, apalagi baekhyun orangnya sangat pintar, cepat atau lambat ia akan bisa dikirim di luar negeri.

tangan kiri yoona memukuli kasur tanda ia melampiaskan rasa sakit hatinya, sedangkan tangan kanannya memegangi dadanya yang terasa sangat sesak.

yoona tidak masalah jika baekhyun ingin mencapai cita-citanya, ia tidak masalah sama sekali. tapi yoona hanya takut, takut disana baekhyun terjadi apa-apa. yoona takut kalau baekhyun bisa-bisa menduakannya, secara di inggris orangnya cantik-cantik dan sexy-sexy. ia juga takut kalau baekhyun tidak menjaga makan dan kesehatannya. ia takut saat baekhyun disana sakit, siapa yang akan mengurusnya?

yoona juga tidak sanggup kalau menjalani ldr, yoona tidak percaya sama sekali dengan ldr. apalagi kuliah itu menurutnya lama, bayangkan saja satu hari tidak bertemu baekhyun saja sudah rindu, apalagi bertahun-tahun pastinya sudah jelas sekali ia pasti akan sangat merindukan baekhyun.

meskipun ia sangat percaya dengan baekhyun, tetapi kenapa ya? rasanya saat baekhyun ingin pergi ke inggris, rasanya agak janggal.

tadi saat dikampus, baekhyun juga dengan enaknya meminta izin kepada yoona, ia tidak mengerti kepada baekhyun. bayangkan, ia dikabarkan baekhyun mau pergi ke inggris, saat ia meminta penjelasan ke baekhyun semua itu benar, itu cukup membuat hati yoona sakit, dan tak lama kemudian baekhyun langsung meminta izin ke yoona, tidak memikirkan perasaan yoona sama sekali. benar-benar keterlaluan.

iya, memang benar baekhyun meminta izin kepadanya, tapi tolong mengertilah perasaan yoona, yoona sudah sakit ditambah dengan mengizinkan atau tidak, itu membuat hati yoona sakit dua kali lipat, dan juga pikiran yang bercampur aduk.

jadi, ia mengizinkan atau tidak?

--

baekhyun duduk ditepi kasurnya, ia termenung memikirkan yoona. sudah berapa kali baekhyun membuat yoona menangis? bukan hanya satu dua kali bahkan berkali-kali. baekhyun sangat terpukul melihat yoona sakit hati, apalagi karenanya.

baekhyun juga bingung, sakit dikepalanya bertambah berkali-kali lipat. baekhyun sampai sudah meminum obat untuk mengurangi sakit dikepalanya.

baekhyun dari pagi juga belum makan sama sekali, saat dikantin, itu juga masih minum es doang.

sekarang baekhyun memikirkan keadaan yoona, dia tidak memikirkan dirinya sendiri.

baekhyun tau ini adalah kesalahannya, tidak memberi tahunya beberapa hari lalu. baekhyun juga salah, tadi langsung menanyakan hal yang harus tidak ditanyakan sekarang kepaada yoona. pasti gadisnya itu sangat memikirkannya.

baekhyun orang yang sangat bodoh! ia tidak memikirkan perasaan gadis itu sama sekali. baekhyun ini emang keterlaluan. orang macam apa sih dia ini?

setetes air mengalir dari matanya. baekhyun menangis? ya, baekhyun memang menangis. ia tidak habis pikir dengan dirinya sendiri. ia berjalan ke depan cermin yang terpampang jelas wajah dan tubuhnya.

ia melihat dirinya sendiri ke cermin dan melihat dirinya yang tengah manangis. baekhyun tidak tau harus melakukan apa. sungguh baekhyun ini orangnya tidak gentle. ia adalah lelaki terbodoh sedunia.

oh ayolah, baekhyun ini butuh seseorang yang bisa mendampinginya, memberitahunya, dan menasihatinya. baekhyun ingin sekali menemui papanya yang sekarang lagi free, satat tadi ia pulang dari kampus ia melihat sekilas kalau papanya lagi diruang tv bersama bundanya.

kalau saja baekhyun menemui papanya dengan keadaan menangis seperti ini. pasti ia akan dihajar habis-habisan oleh papanya. papanya emang paling benci sama orang laki-laki yang menangis, apalagi dia anaknya. pastikan saja baekhyun akan tewas malam ini.

baekhyun cepat-cepat kekamar mandi dan menuju kamar mandi membersihkan diri dan menyuci mukanya.

setelah selesai mandi baekhyun melihat wajahnya yang agak terlihat habis menangis. oke, tidak apa-apa yang penting tidak terlalu ketahuan. baekhyun melihat jam dinding yang menunjukkan pukul setengah tiga lebih lima menit, oke, kali ini dia akan bolos kuliah. sebenarnya jam dua siang tadi ia ada kelas, tetapi sekarang bukan waktunya untuk kuliah, percuma kalau ia kuliah pasti omongan dari dosennya tidak akan bisa memasuki otaknya.

baekhyun sudah keluar dari kamar dan menemui papanya, sendiri. seperti yang baekhyun lihat, papanya sedang membaca koran dengan memakai kacamata di matanya. entah bundanya kemana ia tidak tahu.

"pa." panggilnya, papanya yang merasa terpanggil langsung menoleh, ia sedikit membungkuk kan kepalanya dan menemukan anak laki-laki nya yang terpampang jelas bahwa anak ini sedang banyak pikiran.

baekhyun duduk disebelahnya dan menatap lekat-lekat manik mata berwarna hitam agak kecoklat-coklatan, mata ini menandakan bahwa pemilik mata ini orang yang tegas.

"masalah apa? coba cerita ke papa."  papanya langsung tahu saat melihat mata teduh baekhyun, papanya ini sangat tahu kalau anaknya ini sedang ada masalah, entah dari mana papanya tahu, namanya juga anaknya.

baekhyun menceritakan kejadian awal sampai akhir, baekhyun mati-matian menahan tangisannya. ia tidak boleh cengeng di depan papanya saat ini, atau dia akan mati ditangan papanya.

setelah baekhyun menceritakan semuanya kepadan papanya, papanya sedikit terkejut dan akhirnya paham. papanya memeluk anak laki-laki satu-satunya itu sambil menepuk-nepuk punggung anak itu, lumayan keras, tapi baekhyun bisa menahannya. rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang yoona rasakan, apalagi ia perempuan pasti ia sangat tertekan.

baekhyun langsung menumpahkan tangisannya saat ia dipeluk papanya, papanya tahu bahwa anaknya ini sangat butuh sandaran, papanya tahu bahwa anaknya ini butuh nasihat dan pengertian.

"menangislah, sampai kamu puas." ucap papanya masih dengan menepuk-nepuk punggung anaknya.

sungguh pelukan dari seorang papanya membuat baekhyun menjadi tenang dan pastinya agak bisa berfikir jernih. ia mengira bahwa ia akan tewas jika ia menangis dihadapannya. ternyata, papanya sangat tahu diposisinya saat ini.

__

yuhuu!! aku udah ubdate.

seneng banget yaampun satu minggu aku libur wkwkkw, dan aku pasti bakalan cepet kalau up. jadi tungguin aku up selanjutnya ya.

semoga aja satu minggu ini rasanya sangat lama, wkwk. aku libur tuh karna kelas 9 mau unbk. kalian pada tau kan kalau aku masih smp? hehehe.

jadi kakak kakak yang mau unbk semoga diberi kelancaran yaa.. dan terus semangat belajar!

jangan lupa vote and comen! bye

19/4/19

[seniors 2] - byun baekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang