Perdebatan-perdebatan menyesakkan itu akhirnya selesai
Bersama selesainya sebuah hubungan yang dimulai dengan kata
'Kau mau menjadi separuh hidupku?'Namun tidak pernah
Sebersitpun tidak sama sekali
Aku hanya bayang
Di atas remang hidupmuSetelah lama
Susah payah aku melupakan
Jatuh tersungkur aku mengikhlaskan
Tetap tidak akan hati pulih pada semulaOrang-orang menertawai, sibuk mencaci
Mereka hanya melihat
Namun tidak pernah tau apa yang tak nampak
Mereka terlalu kejam menasehatiRasaku mati, pahit bergelung resah
Rona pilu membayangi awal kisah
Bergegas mencaci celah
Menutupi apa yang membuat gelisahMataku terpejam, namun telingaku ku biarkan
Mereka menertawai, mencaci, lama-lama aku yang hampir mati
Sudah lelah mencoba melupakanmu
Ditambah cercaan orang pula❤❤❤❤❤
Part 2 sudah up. Silahkan di kritik ya gaes👌
Binuang, 13 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenang
PoetryKenang. Rangkai kata tidak pernah bisa berteriak lantang pada wajahmu. Namun ia justru mampu mencabik hatimu perlahan, dengan waktu yang teramat kejam menyentak pada kenyataan. Bersama Kenang. Kita akan ditarik kembali pada periode-periode menyesak...