Waktu tak urung membuat ketiadaanku lari dari ingatan orang-orang.
Ini memang bukan rahasia, tetapi kepergianku sengaja membikinnya demikian.
Jantung-jantung detik sudah lama berdetak--mengganti hari menjadi minggu, bulan, tahun, sampai puluh tahunan.
Ini bukan tentang durasi, melainkan berani.Tiada seorang punya daya menggiringnya masuk tahanan.
Hidup, terdengar seperti agunan bagi sesiapa yang bernyali menyebutnya. Siapa? Rakyat biasa, pengusaha, ataukah penguasa? Aku hanya bisa memanggilnya... entah.
Uh, rupa-rupanya senang betul rahasia mendekap benar di suatu ufuk, membuatnya berjarak-jarak sebab matari tak jua muncul dari balik mega-mega takut.
Kau... tega nian masih berdiam diri. Sedang sebab tiadaku ini, terlunta-lunta dalam sebuah janji. Ataukah...
Ulu hatimu memang tak sampai hati berkata, bahwa sebenarnya ia hanya seorang...
Lelaki.Sukapura, 3 April 2019.
TBC
Gambar: jihandjayawisastra_
KAMU SEDANG MEMBACA
Wayang-Wayang Tuhan
PoesieTatkala diksi bersirobok membentuk rangkai harmoni, biar kiranya kusebut itu puisi?