IV

4.7K 340 22
                                    

__•••__

BLACKPINK

Lisa menghembuskan nafas pelan di kamarnya sendiri, sudah dua kali ia menghubungi Sehun tapi tidak pernah diangkat.

"Apa Sehun-sunbaenim marah padaku ya," gumam Lisa pelan, wajahnya masih menatap wallpaper handpone yang sudah terpasang foto seorang lelaki.

Ingat, dia fangirl Oh Sehun? Jadi bisa ditebak foto siapa yang terpasang dengan rapih di layar handphone nya.

Tidak, Lisa bukan orang yang ceroboh memasang wallpaper dengan foto orang seterkenal Sehun di ponsel yang selalu ia bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak, Lisa bukan orang yang ceroboh memasang wallpaper dengan foto orang seterkenal Sehun di ponsel yang selalu ia bawa. Ia memiliki tiga ponsel, yang satu untuk digunakannya sehari-hari, yang kedua untuk promonya sebagai brand ambassaador, dan yang ketiga khusus untuk jiwa fangirlnya.

Bahkan ia rela menggunakan akun fake di media sosial hanya untuk meng-stalk apapun kegiatan seorang Ooh Sehun. Tidak peduli meski ia tidak bisa bersama pujaannya, yang ia tahu ... mereka memiliki kehidupan yang sama.

Sama-sama tidak diizinkan untuk bersama.

Tiba-tiba pikirannya memberi perintah untuk mengirim pesan pada Sehun karena berfikir mungkin saja Sehun tidak mengenali nomornya saat ini dan malah menganggapnya orang lain.

Bibirnya membentuk senyuman gembira, seolah mendapatkan hadiah besar yang tak terkira. Jari-jari lentiknya mengetik sederet kata perkenalan formal.

Kepada : Sehun-sunbaenim 🐥

Sehun-sunbaenim? Annyeonghaseyo ... Jeoneun Lisa-Imnida.

Jantungnya berdebar kencang ketika sudah mengetuk tanda send. Takut, bahagia, senang, ragu, semua bercampur aduk padahal hanya berkirim pesan.

Dia sudah bertekad, dan percaya bahwa Sehun sudah memberinya lampu hijau untuk boleh menampakkan dirinya dihadapannya.

"Lisa ... harus percaya diri, dan jangan bodoh." gumam Lisa menyemangati dirinya sendiri.

Namun, Jarum jam sudah menunjukkan pukul 10:30, yang berarti sudah satu setengah jam gadis itu menunggu balasan.

Menunggu itu lelah.

Rasa takut mulai menyelimutinya, ia takut malu jika ternyata dirinya hanya kepedean. Tapi sisi lain dari dirinya mencoba lebih mendominasi berfikir positive bahwa sunbae nya itu sedang sibuk.

Tubuhnya yang memang sedari tadi sudah berbaring mulai merasa letih, matanya mulai terpejam dan sebentar lagi akan berjalan ke alam mimpi, meninggalkan ponselnya yang masih menyala dengan satu notifikasi masuk.

__•__

EXO

Sehun, maknae EXO dengan posisi sebagai lead rapper, lead dancer, sub-vocalist dan visual itu memang terkenal dengan sifat datarnya di atas panggung. Sifat datar dan dingin yang terkadang membuat beberapa orang salah paham terhadapnya.

Sudah mengenalnya lebih jauh? Maka sifat kekanak-kanakkannya akan muncul dengan sendirinya. Para hyuung nya, apalagi Suho sang leader benar-benar memanjakan Sehun dengan baik.

Membuat makanan sendiri saja dia tidak bisa, maka dari itu D.O lah yang bertugas membuatkannya jika di waktu senggang. Apalagi masalah asmara? Jangan harap seorang Sehun dengan sukarela membagikan nomor ponselnya pada sembarang wanita.

Maka dari itu, maknae EXO satu ini sudah mengetahui bahwa yang menghubunginya dua kali tadi itu adalah Lalisa BLACKPINK. Satu-satunya gadis yang sulit untuk mendapatkan moment bersamanya meski hanya melirik mata.

Gadis itu benar-benar luar biasa. Dengan segala tumpukan cacian di akun media sosialnya, Lisa masih bisa tersenyum ceria menatap sorot kamera ataupun fans. Dan itu adalah tatapan yang tulus. Ia akui terpesona.

Sehun menghela nafas pelan dengan wajah menatap langit kamarnya, kedua lengannya memeluk guling dengan erat di atas tubuhnya. Otaknya sedang berfikir keras bagaimana caranya memulai percakapan yang menyenangkan.

Nyatanya, cara berfikir Oh Sehun ternyata membutuhkan waktu yang lama dan saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 09:00. Jarinya berselancar di atas layar handphone, mengetuk kontak yang sudah ia save dari dulu dengan wajah seorang Lalisa terpampang di sana.

Dari dulu? Tentu saja! Sejak kapan Oh Sehun bermain-main? Ia sudah berfikir matang sejak ia mulai menaruh perhatian pada gadis asal Thailand itu. Berterimakasihlah pada Song Min-ho rapper dari Winner yang telah memberinya nomor Lalisa meski tidak mudah mendapatkannya.

Ia sengaja tidak menghubungi gadis itu terlebih dahulu, dan malah memberikan nomornya sendiri pada Lisa untuk dihubungi.

Tentunya sebagai jawaban, jika Lisa menghubunginya itu berarti lampu hijau sudah menyala, tapi jika Lisa tidak menghubunginya berarti lampu merah menghentikan jalannya untuk pendekatan, dan jika hanya pesan yang dikiriminya berarti ia harus hati-hati karena bisa saja pesan itu hanya sebatas bentuk hormat Sunbae-Hoobae.

Trik jitu bukan? 🐤

Sehun baru saja akan menekan tombol panggilan di sana tapi tidak jadi karena melihat satu notifikasi masuk dari orang yang akan akan dihubunginya.

Dari : Lice 🐣

Sehun-sunbaenim? Annyeonghaseyo ... Jeoneun Lisa-Imnida.

Deg-deg, deg-deg.

Jantungnya terasa memberontak ingin keluar, melihat nama Lisa ada di salah satu notifikasinya.

"Ada apa dengan jantungku? Seperti bocah kasmaran saja. Dewasalah Oh Sehun." gumam Sehun menggerutu namun tetap tak bisa menahan senyum di wajah tampannya.

"Jika dia menelphone dan mengirim pesan, jadi apa artinya itu, apa dia memberiku lampu hijau?" Sehun mulai berbicara pada udara di sekitarnya.

"Sebentar, aku harus membalas pesannya bagaimana?" Sehun menarik pelan rambutnya frustasi.

Dia tidak pernah sekacau ini, tidak dengan mantannya ataupun wanita lainnya. Dia hanya tidak pernah menyukai rekan sesama idol dari dulu, hingga saat ini membuatnya kebingungan harus bagaimana.

Langkah yang harus ia ambil harus benar-benar membuat SM dan YG menjadi besan.

Kepada : Lice 🐣

Aku tahu.

Send

Deg-deg, deg-deg, deg-deg.

Matanya membaca berulang-ulang kalimat pada pesan yang ia kirim, lambat-lambat hatinya mulai merasa resah.

"Apa pesannya terlalu singkat dan dingin? Apa aku perlu menambah kalimat lagi? Atau aku harus menghapusnya? Ah molla (aku tidak tahu) ini membuatku gila." gumam Sehun melemparkan ponselnya dan berniat tidur.

Lebih tepatnya, antara ingin tidur dan kabur dari kenyataan. Dia terlalu penakut melihat balasan Lisa nanti. Atau jangan-jangan malah tidak di balas?

Sehun menghembuskan nafasnya pelan dan mulai memejamkan matanya.

"Biar nanti kutanyakan trik apalagi yang Kai punya." lirih Sehun sebelum jatuh tertidur ke alam mimpi.

__•__

928 Kata.
Rabu 24 April 2019.
Jam 13:33.

{Kritik dan Saran ditunggu 💕}

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang