v

3.9K 299 7
                                    

[Chap Terpanjang dalam "Stay" 😂]
[Sebagai permintaan Maaf juga karena selalu ngaret bagai karet.

Bakal Double Update. Yeayyy]

{Pokoknya diriku selalu minta koreksi kalau ada typo, kesalahan nama, tempat, atau waktu, dll.😁❤}

__•••__

Selama satu bulan, tidak ada komunikasi berlebihan di antara maknae EXO dan maknae BLACKPINK itu. Mereka berdua tidak pernah berbalas pesan lagi setelah perkenalan singkat kemarin.

Dengan segala kesibukan EXO, dan BLACKPINK yang bahkan belum satu tahun debutnya membuat Lisa merasa takut akan terlibat skandal yang tidak diinginkan dan malah akan berimbas pada BLACKPINK.

EXO sedang berada dimasa puncak kejayaannya dan Lisa mau tidak mau harus mengakui khawatir dirinya belum bisa berada di level yang sama dengan Sehun.

Rasa pesimis bukan dirinya sama sekali, tetapi keadaan menyadarkannya bahwa mungkin saja maknae EXO hanya sekedar ingin bermain-main dengannya.

Tidak peduli seberapa fansnya Lisa pada EXO, tapi akal sehatnya masih bisa berfungsi untuk tidak membuatnya berada dalam situasi yang menyedihkan, seperti mengejar-ngejar Sehun. Tidak, Lisa tidak akan melakukan itu, ia benar-benar harus peduli ada dimana tempatnya berdiri, dan menghindari sikap ceroboh hanya karena rasa sukanya pada EXO.

Namun, seberapa keras usahanya untuk menghindar dari masalah, badluck selalu melekat dalam dirinya.

EXO dan BLACKPINK dijadwalkan bersama mengisi acara SEOUL MUSIC AWARD, bersama deretan artis-artis lainnya, mengisi acara awal tahun.

Lisa menghela nafasnya pelan, melihat jadwal yang dikirimkan oleh managernya.

"Wae, wae, wae?" tanya Jisoo melihat raut wajah lelah Lisa.

Jennie mengalungkan tangannya pada bahu Lisa. "Seharusnya kau senang kau bisa satu panggung lagi bersama EXO."

"Harusnya aku tidak usah bilang pada kalian, kalau aku fans EXO." rajuk Lisa menggelengkan kepalanya dramatis, menyesali pernah bercerita pada ketiga eonni nya tentang seberapa besar ia mengidolakan EXO.

"Bagaimana bisa kau merahasiakannya, saat dikamarmu penuh oleh segala hal tentang EXO, seperti Lighstick, Album yang kau beli lengkap dari dulu, apalagi poster yang selalu terpajang di atas langit-langit kamar." jelas Rose sambil cekikikan tiap kali berbaring di kamar Lisa pasti langsung disuguhkan pemandang EXO diatasnya.

Jennie dan Jisoo tertawa terbahak-bahak melihat wajah nelangsa maknae mereka. EXO memang selalu menjadi senjata ledekan untuk Lisa selama ini.

"Gwaenchana, aku doakan kalian semua juga terpana oleh EXO. Dan jika saat itu terjadi, aku yang akan tertawa melihat kalian." teriak Lisa tertawa jahat bak seorang peran antagonis.

"Aigoo uri maknae, tenang saja kalaupun kita nanti akan menyukai EXO, kita tidak akan melirik sedikitpun pada idola no duamu." Jisoo menaik turunkan alisnya menggoda Lisa.

Sedangkan Lisa sudah menahan malu, jantungnya seakan mau keluar dari tempatnya setiap kali membicarakan sang idola.

"Bagaimana perkembanganmu dengan sunbae-maknae EXO itu?" tanya Jennie melirik pada ponsel Lisa yang bergetar terus-menerus menampilkan notifikasi chat dari Bambam.

"Tidak tahu, dia hanya membalas singkat sekali membuatku sungkan sekaligus bingung. Bagaimana jika dia menyangka aku orang yang cerewet atau lebih parahnya sok akrab? Makanya aku tidak lagi membalas pesannya." jelas Lisa mengangkat kepalanya dan melihat ponselnya yang terus bergetar.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang