Sudah tiga hari setelah Mark meneleponku, tidak ada peristiwa istimewa. Hanya saja semakin lama aku semakin bimbang. Aku jadi bingung apa bisa secepat itu perasaanku kepada Max yang sudah bertahun-tahun berpindah kepada Mark hanya dalam waktu beberapa hari?
Aku benar-benar termenung di rumah, sekarang aku sedang sendirian di rumah. Mama dan papa yang jiwa mudanya tidak hilang, pergi kencan berdua meninggalkan anak remajanya sendirian.
Karna aku benar-benar merasa bimbang, aku memutuskan untuk mengirim pesan kepada Iel yang merupakan tempat curhatku juga. Dia tau aku menyukai Max dan aku juga sudah menceritakan perihal pernyataan cinta Mark kepadaku.
Me
IellllllIel tidak langsung membalasku, aku pun memakluminya. Mungkin saja dia sedang sibuk atau sedang bermain dengan teman-temannya. Butuh waktu sepuluh menit hingga akhirnya Iel membalas pesanku, ini termasuk waktu yang cepat karna biasanya dia bisa membalas pesanku dua jam atau bahkan keesokan harinya.
Leoniel Aryenrey
Nani?
12:40Me
Duh
Gimana nih ya
Gue jadi kayak bimbang gitu
ReadLeoniel Aryenrey
Telepon aja dah. Mumpung lagi sendiri nih.
12:41Aku langsung menekan fitur free call begitu Iel memberi tahuku. Pasalnya jika ada Om Dion pasti yang banyak bicara denganku adalah Om Dion, dia akan berbicara banyak hal yang sebenarnya tidak perlu. Tapi aku tetap meladeninya mengingat dia sangat menyayangiku, dan aku juga sangat menyayanginya.
"Konichiwa sista" ucapnya disebrang sana. Aku memutar bola mataku malas. Iel semenjak tumbuh dewasa memang agak berubah, dia menjadi anak yang easy going seperti ayahnya. Tidak seperti aku. Dia yang tadinya selalu memanggilku dengan embel-embel "Kak" pun sekarang sudah beralih memanggil ku dengan panggilan "Sista" atau "Sister" ditambah cara bicaranya berubah dari Aku-Kamu menjadi Gue-Lo.
"Iel, gimana nih? Gue bingung sama bimbang" kataku sambil mengacak rambutku frustasi.
Iel tertawa sebentar lalu berbicara, "ya gimana perasaan lo nya? Gugup enggak pas ada dideket dia?"
Aku berpikir sebentar, "Awalnya sih enggak, eh makin kesini jadi gugup gitu. Kayak salting gitu ke dia"
"Terus ke Kak Max?"
"Hmm.. Gimana ya? Biasa aja sih. Cuman kalo dia deket cewek lain tetep aja masih kesel"
Lalu Iel terdiam sebentar, mungkin dia juga sedang berpikir. "Gini deh, sister. Mungkin aja lo ngerasa cemburu karna takut dia bakal dapet temen cewek lain selain lo. Kalo ke Mark gimana? Cemburu gak?"
"Ke Mark sih gue biasa aja. Abis dia juga kadang deket ke cewek lain"
"Hmm.. Ya mungkin juga karna Kak Max jarang deket sama cewek, jadi sekalinya deket jadi lo nya cemburu"
"Ya mungkin juga sih.." aku menundukkan wajahku sambil memainkan kaosku.
"Kalo kata gue sih nih ya, mending coba aja lo lebih buka hati lo buat si Mark itu. Dia jelas udah suka sama lo, kata lo dia juga baik, humoris juga kan?"
Aku menghela napas perlahan sebelum akhirnya membalas ucapan Iel, "Bener sih. Cuman gimana ya Iel.. Gue juga mikir apa gue begini karna ini pertama kalinya ada yang nyatain perasaan ke gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
I've got a crush on my bestfriend [ON HOLD]
Teen Fiction[Sequel of Young Marriage] Kata orang, jika laki-laki dan perempuan bersahabat tidak ada yang namanya benar-benar berteman. Salah satu diantara orang itu pasti ada yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Seperti aku. Aku menyukai sahabatku sendi...