Satu

84 15 5
                                    

.
..
...

Cinta adalah bagian paling berharga dalam diri seseorang. Dengan adanya cinta, mereka menikmati indahnya hidup sampai detik ini.

Berbeda dengan gadis cantik yang satu ini. Ia merasa cinta tak akan pernah ada dalam hidupnya. Bahkan ia tak mengerti apa itu arti cinta, dan bagaimana rasanya cinta.

Dia adalah Kanaya Permata Darwin. Anak tunggal dari keluarga yang begitu terpandang . Kanaya adalah sosok anak yang pintar nan berprestasi, cantik dan juga tidak peduli sekitar dan bisa di bilang cuek.

Sejak kecil Kanaya dirawat oleh asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman Darwin. Mengapa demikian? Karna kedua orang tuanya hanya memikirkan pekerjaan dan nyaris melupakan bahwa ada sosok anak yang harus mereka lindungi dan rawat.

"Aku layaknya satu nada yang hilang dalam melodi yang kau buat".

•••

06.50 Wib alarm di atas nakas itu berbunyi, membangunkan si empunya yang tengah asik tidur di ranjang.

Dengan mata yang masih menempel ia mematikan alarm nya itu.

Setengah sadar saat ia melihat angka yang ada di jam waker itu. Lalu ia bangkit dan masuk ke kamar mandi dengan nyawa yang belum terkumpul.

Dua puluh menit di kamar mandi akhirnya ia keluar dan mencari seragam sekolahnya yang akan ia kenakan.

Setelah siap berpakaian dan sedikit menaruh  riasan di wajahnya, kini ia keluar kamar dan langsung menuju dapur untuk mengisi perutnya pagi ini.

Ia melihat keadaan dapur  yang sepi dan hanya ada makanan diatas meja yang sudah tersusun rapi.

"Ga sarapan lagi? "  tanya nya kepada bi Ina -art di rumah nya.

"Tidak non, karna ada meeting pagi ini kata tuan" jawab bi ina dengan sopan.

Kana berdecik. "Gila kerja" ucapnya nyaris tak terdengar

Lima menit sudah untuk Kana menghabiskan sarapan nya. Setelah sarapan ia masih punya waktu banyak untuk berangkat ke sekolah, karena sekolah akan dimulai tepat jam 08.00.

Karena Kana malas untuk berlama-lama di rumah, ia pun memutuskan berangkat saat ini juga.

"Bi aku berangkat sekarang ya" ucapnya.

"Loh non, ini masih pagi. Memang nya sekolah sudah ramai jam segini?"

"Ya belum lah bi, lagian pula aku mau ke perpus dulu untuk baca materi hari ini"

"Ya sudah hati-hati non" ucap bi ina.

Setelah itu Kana mencium punggung tangan bi ina. Ia lebih rela melakukan ini kepada bi ina yang sejak kecil merawatnya dibandingkan dengan kedua orang tuanya yang hanya sibuk dengan pekerjaannya.

Harus kalian ketahui, Kana akan banyak bicara hanya kepada bi Ina saja. Dan akan menjadi sangat dingin di depan orang tuanya.

Entahlah, Kana sangat membenci kedua orang tuanya tersebut. Tapi sebenci apapun seorang anak kepada orang tuanya, mereka akan tetap menyayangi keduanya.

The lost LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang