"Kenapa penyesalan ada di belakang? Sebab dengan demikian manusia belajar dari kesalahan yang telah diperbuatnya. Belajar bahwa kehilangan akan sedemikian sakit. Manusia kadang baru bisa menghargai sesuatu setelah terlepas dari genggamanannya."
-Kan...
Suara itu berasal dari ponsel Kana, awalnya ia enggan untuk membuka. Tapi karena guru yang mengajar tak kunjung datang jadi ia memutuskan untuk membuka dahulu sebentar.
Ia buka aplikasi whatsapp dan mendapat pesan dari nomor yang tidak ia kenal. Dan niat ingin membalasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan secepat kilat, orang itu langsung membalasnya. Dan tidak lain dan tidak bukan itu adalah Aksa.
Setelah membalas singkat chat dari Aksa, Kana menaruh ponselnya dibawah kolong mejanya dan tidak berniat menyimpan nomor Aksa.
Dan sampai sekarang pula guru mata pelajaran sejarah tidak kunjung datang. Yang membuat keadaan satu kelas ini sangat gaduh dari habis istirahat tadi.
Kana membalikkan tubuhnya ke belakang, melihat Sherly yang sedang asik memainkan ponselnya.
"Ly?" panggil Kana sambil menyenggol tangan Sherly.
Sherly menatap Kana. "Eh, kenapa Ka?"
"Lo ngasih nomor gue ke Aksa?" tanya Kana to the point
Sherly tersenyum sambil membenarkan posisi duduknya.
"Iya Ka, habisnya dia yang minta dengan muka yang sulit untuk di ekspresikan" jawabnya.
Kana menghela nafasnya. Lalu membalikkan tubuhnya kembali menghadap depan. Ia ingin marah dengan Sherly tapi itu bukan sepenuhnya salahnya. Ah sudah lah lupakan, jangan diambil pusing.
Ting!
Ting!
Ting!
Ponsel kana kembali berbunyi. Dengan terpaksa ia membukanya kembali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
