FIVE | STAY

21 3 0
                                    

^-^
.
.
.
.

Perasaan bukan untuk dipaksakan

-----------------------------------•●•---------------------------------

celyn jengkel ketika melihat orang ini yang lagaknya sok perhatian

" darimana kalian? " tanya seorang laki laki itu

" dari gramedia lex " jawab rara dan alex hanya tersenyum kecil

" mau gue anter? "

" nggak usah "

Celyn menarik tangan rara

" gue yang anter rara, biar lo dianter angga "

Celyn langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya, celyn melihat sekitar dan dia tidak melihat kehadiran angga

" tunggu bentar, angga masih beli minum " tegas alex

Anggapun datang dengan sebotol minumnya

" lo anter celyn pulang " suruh alex tiba tiba pada angga dan itu membuat angga bingung

" ha?, apaan?, anterin celyn? "

" tu anaknya, biar gue anter rara "

Anggapun melihat celyn yang tidak terlalu jauh bersama rara

" gue bukan gojek kali lex "

" elah anterin cewek pulang apa salahnya sih lu"

" yee...meski gitu bensin gue kasian ini "

" juragan bensin lo? "

" bukan gitu, gue hemat bensin "

" bisa beli kalo abis kali "

" lo nggak tau sih, gue cuma dikasih uang jajan dikit, itu buat gue beli bensin juga "

" perhitungan banget elah, udah anterin sana "

" serah.. gue ngambek. LYN BURUAN SINI, biar gue anter lo " ujar angga dengan muka yang dibuat buat seperti marah

Celyn tidak yakin sebenarnya, tapi rara sudah menariknya dulu. Celynpun menghampiri angga

" lu nggak usah teriak napa, orang gue kagak ada jarak satu meter "

" bawel, nih " angga menyodorkan helm pada celyn

Celyn sedikit tertawa melihat angga dengan ekspresi seperti itu

" lo kalau nggak ikhlas mending nggak usah anter gue, gue belum siap mati " ujar celyn

" gue bukan malaikat pencabur nyawa, udah ah, gue ngambek ini " angga lebih membuat mukanya menjadi anak yang kehilangan permen

" najis gue liat lo kayak gitu, orang ngambek bilang bilang lagi "

Celyn melihat rara dan alex bergantian

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang