SIX | STAY

18 4 0
                                    

^-^
.
.
.
.

Jangan terlaku memikirkan
sesuatu yang membuatmu sakit, karena itu hanya bisa menambah luka

-----------------------------------•●•---------------------------------

Sekarang celyn hanya termemung di rumahnya, celyn sungguh banyak pikiran. Pertama soal keluarganya, dia ingin kembali seperti dulu, ia rindu dengan ayahnya yang sekarang tidak pulang pulang, dan dia bingung harus apa terhadap bundanya, ia merasa bersalah terhadap bundanya, tapi bundanya begitu biasa saja dengan celyn. Kedua, soal pertemanannya, dia benci dengan alex, dia muak dengan alex, dia bingung dengan radit yang misterius.

" Ahhh.... gue harus apa sihhh " celyn geram dengan dirinya sendiri, dia benar benar bingung.

Celyn terdiam sebentar, dia teringat dengan tempat yang ditunjukkan oleh radit waktu itu. Ingin rasanya dia kesana lagi, mungkin seru kesana sebentar

" gu inget nggak ya jalannya?, waktu itu dia narik narik sih.. jadi gak bisa hafal jalannya kan " pikir celyn sambil mengingat waktu dia ditarik paksa oleh radit
" bodo lah "

Akhirnya celyn tetap pergi, entahlah dia ingat jalannya atau tidak, yang penting dia tidak stress.

Celyn tetap berjalan sesuai jalan yang dia ingat sampai ada yang menarik tangannya

" eh eh.. apaan nih " celyn kaget dengan orang itu
" ngapain sih.. lepasin woy " celyn hanya bisa berteriak

" lo mau pergi ke tempat kemarin kan? " kata orang itu pada celyn

" dit lepasin dulu, lo tu jangan suka narik tangan orang napa sih... bisa bengkak ni tangan gue " ucap celyn dengan menarik kembali tangannya dari tangan celyn.
" gue harus apasih biar lo nggak suka muncul tiba tiba terus narik tangan orang " tanya celyn dengan wajah bertanya tanya

" nggak ada yang perlu lo lakuin, gue suka yang misterius "

" aneh lo "

" biarin, gue ya gue, bukan orang lain "

" lo mau ngapain? "

" ngajak lo ke tempat kemarin, lo pasti mau kesana kan? "

" iya, tapi jangan narik kayak tadi, gue pengen hafal jalannya, biar nanti nggak kayak orang bego "

" yaudah sekarang gue pandu "

" awas kalo sampek narik lagi "

" iya bawel "

Celyn pun berjalan beriringan dengan radit, mereka banyak mengobrol dan itu cukup menenangkan celyn, ya meski radit sedikit menjengkelkan

" lonya aja yang baperan, perasaan, tu cowok biasa aja ke lo "

" enak aja, dia emang kayak gitu, nggak bisa dibilang biasa aja "

" gue yakin, dia cowok baik "

" menurut lo, karena lo sesama cowok "

" bisa jadi, tapi nggak sepenuhnya "

" tapi sama aja ngeselin "

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang