5. Promil

1.9K 140 4
                                    

Tanpa terasa dua bulan sudah sedari bulan madu mereka. Kini alexa sedang sibuk mempersiap presentasinya. Alexa bekerja di perusahaan Ayahnya sebagai desainer permata. Dan Alexa merasa perutnya merasa sakit dan bergegas ke kamar mandi. Ternyata dia datang bulan lagi. Rasa kecewa terpancar di wajah cantiknya.

Betapa Alexa menginginkan dia cepat hamil. Tetapi memang Tuhan belum memberinya.
"Evvan pasti kecewa lagi." Ucap Alexa dengan sedih. Sambil menahan sakit dismenorhoe.

Dan Alexa bergegas mempersiapkan diri menata kembali make up nya dan kini bersiap berpresentasi. Ternyata disana sudah ada Alex sebagai CEO dari perusahaan yang kini menjadi koleganya. Juga ada tante Sania dan beberapa presdir lainya.

Dengan percaya diri Alexa mempresentasikan hasil rancanganya. Dan sungguh membuat para petinggi itu terpukau. Desain buatan Alexa sangat elegant dan menawan. Alexa pun merasa senang dengan pujian dari para direktur. Setelah presentasi kini waktunya mereka untuk istrirahat dan makan siang.

Dari kejauhan Alexa sudah tersenyum manis pada tante Sania dan sebaliknya. Mereka pun duduk di kantin perusahaan. Hanya sekedar untuk melepas rindu setelah dua bulan tidak bertemu. Alexa menceritakan bahwa dia sedang datang bulan dan merasa sangat kecewa. Dan Sania menasehatinya menyarankan untuk program kehamilan ke Dokter. Alexa jelas sangat senang. Alexa benar-benar merasa sangat dekat dengan tente Sania.

Begitupula dengan Mama Sania sudah sangat menyayangi Alexa. Mama Sania ingin mengantar Alexa ke Dokter langgananya. Dan alexa setuju. Alexa ijin setelah istirahat dan langsung menuju ke Dokter kandungan bersama dengan Mama Sania. Sania mengajak Alex sebagai supir. Padahal tau sesibuk apa Alex. Tapi karena perintah sang Mama dan Alexpun menurut saja.

Dokter bilang dua minggu dari sekarang adalah masa subur Alexa dan Alexa harus berhubungan dengan suaminya. Dan Alexa sama sekali tidak memiliki kelainan. Alexa di bekali beberapa multivitamin yang harus dia minum. Sania sangat senang melihat senyum Alexa. Sania seperti mengingat kembali putri sulungnya yang telah tiada. Dahulu dia berharap bisa sedekat ini dengan Avega namun kenyataan berkata lain ternyata Avega telah menyakiti hati putra bungsunya.

Kini hati Sania menjadi begitu hangat setelah Alexa masuk kedalam kehidupannya. Alexa pun demikian. Alexa entah kenapa lebih dekat dengan  Mama Sania ketimbang dengan mertuanya. Padahal mertuanya sangat baik. Mungkin karena menyangkut bayi sangat sensitif. Jadi Alexa tidak berani untuk sekedar curhat sekalipun.

Alexa masuk ke mobil dan langsung menelepon sang suami hanya sekedar menanyakan apakah sudah makan atau belum.

"Ha llo.." Ucap Evvan dengan nafas tersenggal.

"sayang sedang apa?" Ucap Alexa

"Olah raga sayang..   Hu hah." Nafas Evvan tersenggal

"Sayang udah dong olah raga nya. Udah makan belum..  Ko sempet-sempetnya olah raga emang gak ada meeting?"

"shh.."

"sayang, Sayang." Ucap Alexa.

"Maaf sa yang ah..  Aku sedang pus ap." Ucap Evvan.

"Gak bisa apa berhenti dulu, aku mau cerita." Ucap Alexa.

"Tanggung sayang..  Uh dah yah. Nanti aku telpon lagi oke." Ucap Evvan masih dengan nafas tersenggal-senggalnya.

Alexa merasa kecewa dengan tanggapan Evvan. Evvan lebih mementingkan berolah raga dari pada mendengar ceritanya.

"Ada apa sayang?" Tanya Mama Sania.

Alex di hati Alex (TERBIT CETAK Dan E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang