Dapur keluarga Phiravich dipenuhi lebih dari 20 koki profesional yang sibuk menyiapkan makanan khas bangsawan Thailand untuk jamuan acara mekarnya bunga Tan Hua.
Nenek mean adalah pecinta tradisi, tidak heran jika semua koki disini masih menggunakan cara tradisional seperti memasak dengan tungku, atau menumbuk dengan tataan batu meskipun pada kenyataannya mereka sangat mampu membeli kitchen set mewah yang diiklankan oleh girl grup black pink.
Plan menginginkan nya ngomong ngomong.
Oh lupakan.
Nyonya phiravich tampak berjalan untuk menegur beberapa koki disana.
Dari belakang plan menyadari bahwa ibu mean sangat berkharisma dengan cara berjalannya yang tegap, gaun menawan dan rambut yang digelung sederhana namun sangat elegan.
Plan tiba tiba merasa perutnya seperti diaduk.
"Mom" mean memanggil ibunya, yang langsung menoleh cepat ke arah mereka dengan senyum seperti permaisuri di drama Korea yang sering plan lihat.
Cantik dan bangsawan sekali.
Nyonya phiravich menghampiri mean, memeluk nya sebentar kemudian memperhatikan wajah anaknya, "Kau harus potong rambut, tak terawat sekali"
Mean tersenyum, ibunya ini sangat menyayanginya hingga kadang terlihat berlebihan.
"Dan kau tampak kelelahan. Akan ku suruh koki membuatkan teh herbal, nanti ibu kirim ke hotel"
"Mom, ini plan" Mean menyela,
"Halo"
Plan tersenyum memeluk nyonya phiravich, seperti itu cara berkenalan dengan orang di New York.
Wrong step Plan.
"Oh aku sangat senang bertemu dengan mu Nyonya" Melihat mean sebentar, "atau bibi, ya?"
Wrong step again Plan.
Nyonya phiravich sedikit terkejut dengan pelukan Plan sebelum kemudian tersenyum "namaku elanor, senang juga bertemu dengan mu. Maaf karena ayah Mean tidak bisa hadir, sedang ada urusan bisnis di Shanghai"
"Aku sudah cerita pada plan, jika ayah tidak ada urusan dia pasti datang"
Ibunya mengangguk, "Kata Mean kau adalah profesor?"
"Ya, psikologi" Plan tersenyum, menampilkan gigi taringnya yang mengintip lucu.
"Dia brilliant, anggota termuda di NYU University" Mean menambahkan, namun ibunya sudah berjalan untuk menegur koki yang terlihat salah dengan piringnya.
"Psikologi, terlihat menantang"
Ny. Elanor memainkan sumpit untuk menata makanan, meskipun plan lahir di Thailand tapi dia menghabiskan 20 tahun hidupnya di Amerika. Dia merasa kebiasaan Asia sedikit asing untuknya, "Ya seperti itu, bermain dengan pikiran Manusia""Ibumu akademis juga?"
"Tidak, ayahku meninggal sebelum aku lahir. Ibuku tidak kuliah, bahkan hampir tidak bisa bahasa Inggris saat pindah ke New York. Tapi dia pekerja keras, dia belajar sungguh sungguh dan punya lisensi real estate nya. Kemudian menjadi pramusaji di sebuah restoran. Tapi sekarang aku yang bekerja untuknya"
"Wanita mandiri" nyonya phiravich mendekati nya
"Dia pasti sangat bangga padamu" kemudian berlalu untuk mengawasi koki di ujung dapur
Plan menjawab sedikit kaku, ia benar benar merasa ingin muntah sebentar lagi "Ibuku hanya selalu mendukung ku, dia tau aku punya passion di pekerjaan ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Phiravich
RomanceCerita ini akan fokus pada dua karakter yaitu Plan Rathavit yang melakukan perjalanan bersama Mean Phiravich di Thailand. Alasan Plan pergi ke tempat Mean yaitu dengan tujuan untuk menghadiri suasana pernikahan sahabatnya. Setibanya di kampung halam...