Yes its me, Rathavit

1.3K 226 54
                                    

Rumah cooheart lebih sunyi dari biasanya, semenjak plan pulang dari pesta pernikahan dengan wajah datar dan tatapan mata kosong, anak itu mengurung diri di kamar tanpa melakukan apapun.

cooheart mengintip kamar dimana plan berbaring, ini bahkan sudah hari ke tiga tapi tatapan mata sahabat nya seakan berkata ia telah kehilangan semuanya. Ia cukup tau diri untuk tidak memperburuk keadaan, coo hanya akan menyuruh dua keponakan kecilnya untuk mengantar sarapan atau makan malam pada plan yang berakhir dengan senyum kecil di pipi cantik itu sebelum ia kembali menatap kosong langit kamar lagi.

30% menangis 70% berdiam diri. Ini adalah rekor menakjubkan bagi si cerewet Rathavit.

Keluarga Phiravich telah melampaui batas nya, mean berulang kali datang tapi mean mengerti bahwa ia tidak pantas untuk memaksa plan agar mau bertemu dengan nya. Mean muak dengan keluarganya, ia hanya mencintai plan dan tidak akan melepaskan pria itu. Masa depan mean adalah plan, hidupnya tidak akan berarti tanpa plan disampingnya.

"Plan ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu"

"Aku tak mau menemui nya coo"

"Bukan mean"

Plan menoleh, "mom" plan berlari memeluk ibunya, dan langsung disambut oleh pelukan hangat sang ibu. Plan menangis, tidak peduli keluarga Phiravich mengejek nya tapi ia memiliki ibu yang menerima plan dengan segala kekurangan nya. Ia hanya akan pulang dan bersama ibunya, itu saja.

.
.

"Minum lagi sayang, donquai dan Gongseng akan memulihkan energimu"

"Terimakasih"

Ibunya menuangkan minuman di teko, kemudian beranjak melipat pakaian untuk ditata dalam koper.

"Semangat mu selalu kuat sejak kecil, kau adalah anak laki laki ibu yang periang. Kau pasti bisa melewati ini"

"Kenapa ibu tak pernah bilang soal ayah?"

Lipatan di tangan sang ibu berhenti, berbalik untuk menatap anaknya yang berkaca kaca, apa yang keluarga Phiravich sialan itu lakukan pada anaknya,

"Suamiku bukan orang baik. Dia menyakiti ibu, tapi teman sekolah ibu membantu ...

.. dan kami jatuh cinta, lalu ibu hamil"

Nyonya Rathavit memegang pipi gembul putranya, "dan kau adalah bayi itu. Ibu sangat takut suami asli ibu tau dan membunuh kita berdua. Jadi ibu kabur membawa mu ke Amerika"

"Ibu pernah,... Berpikir untuk bicara dengan nya?" Plan menunduk menatap kaki nya.

"Pernahkah ibu memikirkan dia?"

Ibunya tersenyum, "Setiap hari plan, saat ibu sampai di Amerika ibu berfikir untuk menelfon nya tapi ibu takut suami ibu menemukan kita. Kini ibu tak mau membuat masalah"

Plan memandang ibunya, dengan air mata yang mengalir di pipinya, "aku turut bersedih ibu"

"No no honey, dont be. Dengar, masa lalu ibu adalah alasan ibu mendapatkan mu. Anak laki laki ibu yang ceria, pintar dan cantik"

Plan menubruk ibunya, memeluk nya erat sambil menangis sesenggukan disana, ya iya tidak ingin masuk kedalam keluarga Phiravich atau apapun itu, ia hanya akan pulang dan berpelukan dengan ibunya

"Aku tampan ibu"

"Oh jangan bercanda sayang"

Plan memutar bola matanya dan tertawa bersama ibunya.

"Mean yang menelfon dan membawa ibu kesini, sebelum pergi bicaralah dengan nya"
.

.
.

Plan memandang sungai dari atas jembatan Rama V, jembatan ini luar biasa tenang, semilir angin yang menyapa wajahnya sangat menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Rich PhiravichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang