Pagi ini sesuai permintaan ah ma, plan kembali ke rumah mean untuk membuat pangsit. Karena selama di Thailand mean memutuskan untuk menginap di hotel jadi ia beruntung untuk tidak satu atap dengan nyonya elanor.
Disana arm, Jay, bibi Patricia, ibu mean dan beberapa bibi yang lain duduk melingkar di ruang makan utama, plan memilih untuk mengambil tempat ditengah mean dan Jay mengingat ia tahu bahwa suasana dengan nyonya elanor masih canggung.
Mereka menaburkan tepung di sepanjang meja dan beberapa maid meletakkan perlengkapan untuk membuat pangsit, ah mereka menyebutnya gyoza.
"Ini terlalu banyak, kita hanya akan makan malam bukan memberi makan pasukan" arm menyangga dagunya,
"Yah ini lebih baik daripada dibilang pelit" sahut aunty felicia
Plan mencuri curi pandang pada ibu mean yang masih duduk tenang dengan adonan pangsit di tangannya.
Memutuskan untuk membuka suaranya kali ini, plan mencicit"Jadi kalian belajar membuat ini dari kecil?""Kata ah ma jika tradisi tidak diturunkan maka akan hilang, dan menjaga tradisi berarti juga menjaga keluarga" ibu mean menanggapi, tanpa mengalihkan atensinya pada adonan di tangannya
Mean tersenyum "Ya itu manjur sekali, ibuku menungguku pulang sekolah dengan seember gyoza ini"
Plan menatap mean berkaca kaca, mengelus lengan kekar yang selalu memberinya kenyamanan selama lima tahun terakhir ini,
"Aku senang melihat kalian bersama, saat aku dewasa hanya ada aku dan ibuku tersayang. Tapi keluarga kami tak sebesar ini"
Semua menatap haru pada plan "oh kau sangat baik plan sayang, kami hanya beruntung karena saling memiliki"
.
.Ah ma datang dengan dua suster pribadinya, semua yang ada di meja bangkit untuk menyambut ah ma. Plan berdiri di belakang mean, ah ma berbincang dengan arm mengomentari rambut pria itu yang sudah menyerupai gulali lembut dan membuatnya semakin mempesona.
Lalu kemudian ah ma melihat nya, menyuruhnya mendekat untuk memberikan pelukan selamat datang.
"Aku melihat mu lebih jelas di siang hari"
Plan tersenyum, melirik sedikit pada mean yang sepertinya sangat clueless dengan wajah datarnya
"Sangat cantik sekali, biar kulihat. Mendekatlah"
Plan mendekat dengan tangan ah ma yang menangkup wajanya
"Kau sangat berbeda dari pacar pacar mean sebelumnya, akhirnya anak nakal ini memiliki selera yang cukup oke"
"Ah ma~" Mean merengek, oke dia mulai di anak tirikan.
...
Plan menelusuri belokan tangga di rumah mean, ini yang ketiga kalinya dia salah jalan dan demi tuhan dia ingin pipis sekarang. Plan cukup malu untuk bertanya, mau ditaruh mana mukanya nanti !
Ia memutar badan untuk berbalik arah sebelum terlonjak kaget melihat ibu mean tepat dibelakangnya.
"Err.. aku tersesat, maafkan aku"
"Untung sekali aku menemukan mu disini. Maaf jika kau tidak nyaman berada di dekat ku"
"Oh tentu tidak nyonya, bukan masalah"
Nyonya elanor menyentuhkan jarinya pada cincin permata hijau yang sedang ia pakai, "ini adalah cincin dari ayah mean saat ia ingin melamar ku"
"Cincin yang bagus nyonya"
"Karena ah ma tidak mau memberikan cincin keluarga nya padaku"
Plan terdiam,
"Aku bukan pilihan pertama di keluarga ini, bukan juga yang kedua
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Phiravich
RomanceCerita ini akan fokus pada dua karakter yaitu Plan Rathavit yang melakukan perjalanan bersama Mean Phiravich di Thailand. Alasan Plan pergi ke tempat Mean yaitu dengan tujuan untuk menghadiri suasana pernikahan sahabatnya. Setibanya di kampung halam...