Arrive to Bangkok

1.6K 261 26
                                    

Plan mengambil sweater biru lembut dengan garis putih melintang, berjalan ke kaca mematut diri sambil memiringkan kepala.

Imut sekali, jika mean disini dia akan menggigit pipi putihnya

"Mom, apa ini pantas ?"

"No no no honey, jangan memakai biru dan putih saat bertemu nenek mean. Itu adalah simbol pemakaman orang cina kau tau"

Plan mengerucut, ibunya berdiri di belakang dengan setelan merah yang tampak terbuka "Pakai ini, merah melambangkan kesuburan"

Plan memutar bola matanya malas, ibunya ini benar benar something.

"Heii, kau yang meminta bantuan mom"

Plan berputar arah menghadap ibunya, raut wajah frustasinya membuat sang ibu gemas

"Karena aku tidak tau apapun tentang mereka mom" sedikit memekik "tiap kali kutanya tentang mereka, mean mengubah topik, kenapa  dia tidak terbuka padaku?"

"Mungkin dia malu?" Tebak ibunya,

"Mungkin orang tuanya miskin dan mean membiayai hidup mereka. Itu semua sifat anak China yang baik"
Ibunya nampak percaya diri dengan pemikirannya

Plan tertawa pelan, ibunya mungkin benar

"Hei yang terpenting adalah kau bahagia sayang, bisa saja kau akan pulang membawa cincin"

Setelah merasakan idaman pelan di rambutnya, plan memeluk sang ibu.

Ibunya ini, telinga yang mendengar tanpa pernahmenghakimi.

"Bagaimana jika mereka tidak suka padaku?"

Ibunya melengos, meninggal kan putranya dengan wajah tertekuk

"Hei hei heii reaksi apa itu" si mungil berteriak heboh

"Hanya kembali ke pelukan mom  saat semua orang memperlakukanmu dengan buruk"

Airport, H-4

Taksi kuning sampai di lobby airport, plan turun dengan tergesa. Berfikir mereka mengambil kelas ekonomi saat weekend maka si imut merasa harus cepat untuk mengantri check in bagasi dan yang lainnya.

Dia tak mau ketinggalan pesawat.

"Oke, begini rencananya. Aku masuk untuk paspor dan kamu mengurus bagasi, lalu kita bertemu di ruang tunggu untuk makan dua pertiga isi dari sarapan yang ibuku siapkan" menggoyang nggoyangkan Tupperware didepan wajah mean membuat mean terkekeh.

Mean menurunkan kopor dari bagasi taxi sebelum
"Selamat pagi, Mr. Mean Mr. Plan, saya akan membawa tas kalian dan mengantar ke first class"

Iplan tersentak, hei sejak kapan ada pramugari dibelakangnya

"Oh tidak, kau pasti salah orang"
Mean hanya tertawa, dia masih belum selesai dengan kopor

"We are economic people so .." tiba tiba tangannya tertarik, si mungil sedikit terseret oleh langkah mean dengan raut wajah bingung yang sangat menggemaskan,

"Hei hei mean koporku !!!!"
"Biarkan saja sayang, ayo ikuti aku"
____________________________

Dan disinilah mereka, kelas pertama pesawat termahal dengan karpet yang ia injak bahkan lebih lembut dari karpet bulu -itu kata ibunya- dirumah.

"Welcome, Mr. Mean and Mr. Plan ini jalan untuk kamar pribadi kalian"

Plan berdecak kagum, dia belum pernah naik first class sebelumnya, ah dia jadi membayangkan  menjadi orang yang super kaya.

Crazy Rich PhiravichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang