"Mah aku berangkat dulu ya..." Ucapku seraya memasukan roti ke mulutku dan meminum segelas susu dengan kilat.
"Loh loh ini kan baru jam enam kok udah mau berangkat, itu lagi kalo makan sama minum duduk dulu kan bisa?" Ucap mama.
"Hehehe kan sekalian joging pagi sama Jesikom ma, jadi berangkatnya harus pagi." jawab ku dengan mulut yang penuh dengan roti.
"Kamu ini, yaudah sana berangkat. Oh iya, naik apa kamu Kesana Andin?
Atau mau minta anterin papa aja?" Tanya mama."Emmm minta anterin papa aja deh ma, biar cepet."
Jawab ku."Yasudah tunggu sebentar lagi, itu papa masih mandi kayaknya."
Jawab mama seraya menata makanan di meja makan."Siap bu komandan." Jawab ku
***
Setelah puas joging keliling lapangan, aku dan Jesikom beristirahat di kedai bubur ayam yang terletak tak jauh dari lapangan tempat kami joging.
Yah lumayan lah ya buat isi perut, toh tadi aku cuma makan roti."Eh Lis, rencananya mau daftar di mana nih kamu?" Ucap Metta membuka percakapan.
"Kayaknya sih kalau nggak UI, ya ITB." Jawab Lisa setelah menyedot jus alpukat miliknya.
"Widiiih keren banget tuh." Ucap Rani dan Meta bersama an.
"Eh tapi daftar di sana saingannya berat-berat loh Lis." Ucap Vita
Lisa terkekeh. "Iyasih emang berat tapi aku pingin banget bisa masuk di salah satu universitas itu."
"Ya kalo emang kamu yakin, tunjukkin kalo kamu emang bener-bener bisa masuk Kesana." Ucapku seraya menyendok bubur ayam.
"Eh iya makasih ya ndin semangat nya. Nih kalian tu gitu dong temen nya punya cita-cita tu di semangatin bukan nya malah di takut-takutin." Jawab Lisa seraya melirik Vita.
"Ya maaf Lis, aku ga ada maksud buat nakut nakutin kamu kok suer deh."
Ucap Vita dengan dua jarinya membentuk huruf V."Udah-udah ributnya di pending dulu deh. Mending beli batagor dulu aja gimana?" Ucap Rani
"Iya aku pingin Cilok nih." Tambah Meta.
"Setuju banget, aku pingin cimol nih. Udah lama nggak makan cimol." Tambah ku
Akhirnya kita berlima keliling untuk jalan-jalan dan kulineran di sekitar lapangan ini.
Sesampainya di rumah aku langsung bergegas mandi untuk membersihkan tubuh.
Karena ini hari Minggu jadi nggak heran jika terkadang saudaraku datang ke rumah untuk menjenguk kakek atau bermain denganku.
Setelah mandi aku langsung bergegas ke ruang tengah untuk menemui saudaraku. Jangan heran jika kalian tidak menemukan seseorang yang turun dari tangga, karena kamarnya yang terletak di atas. Tidak. Disini kalian tidak akan menemui itu. Biar ku ingatkan jika aku bukan anak yang berasal dari keluarga kaya yang memiliki rumah lantai dua,memiliki supir,dan segala hal yang berkaitan dengan orang kaya. Aku hanya seorang anak yang berasal dari keluarga biasa dengan segala kesederhanaannya. Walaupun begitu aku tetap bersyukur karena aku masih memiliki keluarga yang lengkap dan penuh kasih sayang.Setelah duduk sepuluh menit di kursi ruang tengah, tepatnya di sebelah Amanda saudaraku,aku mulai bosan karena dari tadi tidak ada obrolan apa-apa diantara kami.
Hal itu karena Amanda yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya sendiri tanpa memedulikanku yang sejak tadi ada di sebelahnya.
Aku memutuskan untuk memulai obrolan diantara kami. Dari pada jamuran karena bosan menunggu ya kan?"Eh man ngapain si dari tadi sibuk lihatin ponsel terus. Sampai aku udah sepuluh menit di sinipun nggak kamu peduliin atau emang nggak sadar kalau aku di sini?" Ucapku seraya merebut ponsel Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Change
Teen FictionApa jadinya jika seorang siswa SMA yang lugu,polos,dan tidak tahu make up berubah 180° berbeda dari penampilan sebelumnya? Fisik kok di hina? Gw glowup juga langsung cinta Yok korban hina fisik langsung aja baca siapa tau relete ya gak? Wkkwakak Ki...