chapter 5

135 24 0
                                    

Tiga hari telah berlalu, waktu tiga hari itu pula semua nya sudah tak lagi sama, Galang yang menjauhi dirinya, Galang yang sudah tak lagi peduli dengan dirinya, Galang yang cuek dan dingin sudah kembali.

Sintia tak paham, mengapa Galang seperti ini? Ia sungguh tidak tau apa - apa. Semua sikap Galang membuatnya bingung sendiri, sudah cukup tiga hari ini Sintia mencoba bodo amat dengan itu, namun hari ini Sintia sudah tidak kuat lagi Ia ingin cepat-cepat meminta penjelasan kepada Galang.

"Galang!" teriak Sintia.

Perempuan itu masih berlari mengejar Galang yang tak mau memberhentikan langkahnya.

"Galang berhenti!" kali ini bukan suara teriakan melainkan suara lelah Sintia.

Perempuan itu sungguh lelah, berlari dari gerbang sekolah hingga koridor kelas 11, mengingat sekolah mereka cukup luas.

"Kalo lo gak mau berhenti oke gue nyerah!"
Galang lelaki itu yang masih berjalan sekitar sepuluh meter dari Sintia, memberhentikan langkahnya.

"Kenapa?" ketusnya.

Sintia terkejut bukan main! Ini bukan Galang, Ia pasti sedang bermimpi, Galang mana mungkin berbicara seperti itu pada dirinya.

"Kamu kenapa sih?" ucap Sintia lirih, perempuan itu melangkahkan kaki nya agar lebih dekat lagi dengan posisi Galang.

Galang lelaki itu masih membelakanginya.

"Gue gakpapa lebai banget sih." ucap Galang tajam.

What? Kenapa jadi begini! Sintia tak paham sama sekali tak paham, kenapa semua makhluk cowok selalu begini? Membingungkan. Diam - diam menaruh bosan.

"Kamu udah mulai bosen sama aku?" itu kalimat yang saat ini ada di benak Sintia tanpa ragu lagi Ia langsung tanyakan ke Galang.

"Enggak."

Bahu Sintia kini merosot, kecewa dengan sikap Galang yang tiba - tiba berubah tak seperti dulu lagi.

"Kamu sekarang berubah." setelah mengatakan itu Sintia memilih pergi.

Menjauh dari orang yang kini ingin menjauh, Sintia mencoba untuk berpikiran positif selama ini? Namun apa, Galang tak memberikan penjelasan apapun perihal dirinya yang mulai menjauh dari Sintia.

"Maafin gue." ucap Galang pelan, Ia mengepalkan tangannya kuat, merasa bodoh tak bisa membuat Sintia bahagia, ini keputusan yang akan Galang ambil— yaitu menjauhi Sintia perlahan - lahan dan meninggalkan nya.

******

Sintia memasuki kelas dengan perasaan— entah lah, pokoknya sudah tidak bisa lagi di jabarkan semuanya semrawut dari mulai kecewa, sedih semuanya bercampur jadi satu.

Lusi yang merasa melihat kehadiran temannya, menoleh menatap Sintia heran, tak biasa nya sohibnya itu bermuka kusut.

"Lo kenapa dah?" tanya Lusi saat Sintia baru saja mendudukan pantat nya tepat di samping Lusi.

"Galau gue." ucap nya lesu, Lusi tau mungkin ini ada yang tidak beres.

"Ada masalah sama Galang?" lagi - lagi Lusi bertanya, dan itu sangat tepat sasaran.

Sintia hanya menimpali dengan anggukan kecil, rasanya Ia butuh tidur untuk menenangkan pikiran juga hati— meskipun hanya sesaat tapi itu sudah cukup untuk meringankan beban pada hatinya.

Lalu sayup - sayup Sintia mendengar celotehan teman sekelasnya dan perlahan mata bulat itu tertutup rapat.

*******

Jam-jam istirahat telah berkumandang, saat nya semua siswa mengisi perutnya ke kantin, seperti yang akan Lusi dan Sintia lakukan, yaitu makan di kantin.

"Lo enak dari tadi tidur trus." gerutu Lusi.

Saat jam pelajaran pertama semua guru melakukan rapat, maka dari itu Sintia memilih tidur yang lebih berfaedah.

"Trus lo selama jamkos ngapain aja?" tanya Sintia heran, toh jika Lusi ingin tidur juga tak masalah.

"Gosip." cengir nya.

Sintia hanya mampu menepuk jidat, terlalu gila jika harus meladeni sohib nya yang satu ini.

Saat mereka ingin mencapai jalur keluar masuknya kantin, tiba - tiba makhluk yang tak di harapkan Sintia muncul.

"Elo lagi elo lagi!" kesal Sintia.

*****

SENGAJA PENDEK, UDAH CAPEK NULIS TAPI GAK ADA YANG VOTEEE, SEDIHH AKUTU BEPPPPZ.

HAYO TEBAK SIAPA YANG DATENG? DIJAMIN KAGAK ADA YNG JAWAB INI MAH😆

RADITSINTIA [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang