chapter 9

136 16 3
                                    

11 IPA 4 , lebih tepatnya kelasnya Radit dan Keyla mereka sekelas, di jam free ini kelas IPA sudah seperti kelas IPS ramai sekali seperti pasar bahkan mengalahkan pasar, ada yang mengadakan konser dadakan yang menjadi biduannya si Andre sohib dekat Radit.

Dan ada juga murid cewek yang tutorial make up serta ada pula yang seperti membuat video kocak untuk kenangan-kenangan jika mereka terpisah kelas nanti di kelas 12.

Semuanya pada sibuk, kecuali Radit Ia sendiri sedang senyam senyum di pojok belakang tempat duduknya, ntah mengapa pikiran nya hanya tertuju pada adik kelas yang kemarin di temuinya, Ia jadi merasa seperti Radit dulu, tidak terlalu cuek dan dingin kepada makhluk cewek.

Keyla— cewek itu tengah asik tertawa bersama geng rumpinya, tetapi matanya tak sengaja melirik Radit yang tengah senyam-senyum sendiri.

Keyla memberhentikan tawanya, teman rumpinya pun tak begitu memperhatikan Keyla mereka masih asik tertawa lalu melanjutkan rumpian mereka.

"Dorr!" teriak Keyla tepat di kuping Radit.

"Eh monyet!" Radit terlonjat, senyumnya kian memudar dan diganti dengan bibir kembali datar.

Keyla terkekeh lalu cewek itu duduk di samping Radit lebih tepatnya tempat duduk Andre.

"Cie lagi seneng nih!" celetuk Keyla.

Radit mendengus kesal. "Ganggu."

Cuek, kesan pertama yang Keyla nilai dari ucapan Radit kali ini, ya bukan kali ini saja sih Ia juga sudah biasa di cuekin.

"Ya maap abisnya gue watir lo kerasukan hantu." kekeh Keyla, cewek itu masih berusaha menormalkan suasana yang cukup canggung ini.

"Enak aja yang ada hantu yang takut gue."

Keyla kembali terkekeh. "Jelas lo kan nyeremin anaknya suka diem, jarang ngomong kalo di kelas."

"Segitu taunya kah lo tentang hidup gue?" tanya Radit terdapat banyak makna.

Kali ini Keyla memudarkan senyumnya.

"Nggak sih! Yakan lo aneh aja gak suka bergaul, dekat cuma sama Andre doang." ungkap Keyla.

"Bukan urusan lo!" sahut Radit datar.

Ting..

Tiba-tiba dering chat whatsapp terdengar dari saku bajunya Keyla, cewek itu lalu mengecek ada notif apa.

Tiga cewek cecan:v

Sintia : kuy besok main!

Malla : Kuy berangkat.

Keyla : (2)

Seperti sedang asik sendiri, Keyla tak sadar bahwa Radit juga diam-diam mengintip di layar ponsel nya itu, lalu nama yang tak asing selalu muncul di chat grup tersebut namanya— Sintia.

"Lo temannya Sintia?" tanya Radit, memecahkan keheningan diantara mereka berdua walaupun di kelas sedang ramai mereka masih fokus pada objek-objek sendiri.

Keyla mengindahkan matanya dari ponsel lalu menatap Radit. "Iya gue sahabatnya malah." kata Keyla yang membuat senyum Radit kian melebar.

"Serius?" tanya Radit antusias.

RADITSINTIA [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang