Happy reading...
.
.
🇰🇷🇰🇷🇰🇷
.
.Kejadian waktu itu masih terngiang terus dibenak Shila, harusnya ia masih marah pada sang suami, namun saat mengingat wajah terluka Raj ketika melihat dirinya bersama Valdo membuat Shila merasa sangat bersalah. Raj memang pantas untuk dihukum, namun jika ia memberikan hukuman yang sama pada sang suami bukankah ia sama saja dengan Prisilia. Bahkan ia lebih buruk dari janda beranak dua itu, ia bahkan melalaikan tugasnya sebagai seorang istri, membiarkan dirinya terkurung dalam kesedihan yang ia buat sendiri. Harusnya ia bisa mampu menerima takdir dan kenyataan, lagipula Tuhan juga tak sepenuhnya merampas semua kebahagiannya, masih ada sebagian kebahagiaan yang harus ia jaga dan ia lindungi. Ia juga tak boleh egois hanya dengan memikirkan diri sendiri, Raj sudah berubah, pria itu benar-benar menepati janjinya, dan masihkah shila tak mampu untuk memaafkan suaminya itu?
"Bantu bunda sayang, kenapa rasanya masih berat banget untuk memaafkan ayah kamu?" Gumamnya dengan rintihan dan air mata yang kembali mengalir, wajahnya bahkan sudah sangat sembab karena seharian menangis didalam kamar, ia bahkan sampai melupakan makan siangnya. Ingin sekali ia berjumpa dengan Raj dan membelai wajah tampan suami yang sudah beberapa Minggu ini ia abaikan itu, namun kenapa rasanya malu sekali, Shila seperti tak punya muka untuk kembali meminta perhatian dari Raj, mengingat perbuatannya beberapa waktu yang lalu membuat suaminya begitu terluka.
🇰🇷🇰🇷🇰🇷
Hari sudah begitu larut, namun Raj yang biasanya pulang sore kini memutuskan untuk pulang lebih malam karena ia begitu suntuk saat berada di apartemen. Sikap Shila padanyalah yang membuatnya tak betah berada disana, bukannya minta maaf namun istrinya itu malah semakin mendiamkannya, Shila bahkan enggan untuk menatap wajahnya. Raj juga tak berharap kata maaf dari Shila, karena kesalahan yang lebih besar terletak pada dirinya.
"Bapak enggak pulang?, Ini sudah jam sebelas Lo pak, mau nginep disini?" Tanya Krishna pada sang atasan.
"Iya Krish ini juga mau pulang." Jawab Raj sambil memakai jasnya.
"Mbak Shila masih marah ya pak?, Belum mau maafin bapak?"
"Hm." Raj hanya menggeleng, membuat Krishna merasa kasihan melihat Raj yang tampak lesu dan lelah itu. "Sekarang masalahnya malah semakin rumit." Imbuhnya.
"Maksud bapak?" Tanya Krishna penasaran.
"Kemarin saya nemuin Shila masukin Valdo ke apartemen, saya nggak habis pikir kenapa Shila bisa tega menghukum saya seperti ini. Saya tahu kesalahan saya begitu besar, tapi bukan begini juga membalas semua rasa sakitnya kepada saya." Jelas Raj dengan wajah frustasi. Mengingat kejadian itu benar-benar membuatnya sakit hati.
"Mungkin Mbak Shila cuma lagi butuh temen aja pak, dia cinta banget sama bapak, nggak mungkin banget dia tega mau nyelingkuhin bapak."
"Mana saya tau Krish, bisa saja dia berniat melakukannya untuk menghukum saya. Shila itu bukan wanita biasa, dia bukan Vina yang punya tingkat kesabaran luar biasa dalam menghadapi saya. Susah sekali untuk menebak Shila, kadang dia manja, kadang juga bisa sangat keras seperti batu, kadang begitu manis, tapi kadang juga bisa sangat kasar kalau sedang marah. Menghadapai Shila itu benar-benar butuh kesabaran ekstra, usia saya sudah tidak muda lagi, saya tidak bisa seperti lelaki muda yang peka dan pengertian layaknya apa yang Shila inginkan. Saya tau jika kesalahan saya begitu besar karena tidak mampu menjadi apa yang Shila inginkan, saya sering mengabaikan permintaannya, saya lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dia yang sedang hamil. Saya memang bodoh, saya ayah dan suami yang gagal karena sudah membuat anak saya meninggal dan istri saya menderita." Ungkap Raj dengan penuh penyesalan, Krishna yang melihat atasannya seperti ini merasa sangat kasihan dan simpati terhadap masalah yang sedang menimpa Raj.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA (Tersedia Versi Pdf/Karyakarsa)
RomanceRajendra Dasta Stevenson adalah seorang duda berumur 45 tahun berkebangsaan India, pria paruh baya yang masih begitu tampan, mapan dan sangat menggoda meskipun ia telah menjadi seorang kakek. Hidup Raj begitu terpuruk setelah kematian istrinya, bany...