3🌼

52 12 0
                                    

Keadaan dimana ingin mengungkapkan kebenaran namun mulut dan hati berkata lain:(


Tok..tok...tok..

Tiba-tiba Bagas datang memotong pembicaraan Randita dan Savya yang tengah asik membicarakan tentang kejadian saat Randita pingsan.

"loh ka Bagas?"..Randita terkejut karena mengetahui kehadiran Bagas disana.

"Ran kamu gak apa-apa kan?aku dapet kabar kalau kamu tadi pingsan"tanya Bagas.

"iya ka tadi itu dia pingsan waktu dihu...."Randita spontan menutup mulut Savya dengan tangannya,yang ingin memberi tahu bahwa tadi Randita sedang dihukum. Dan itu sangat memalukan bagi Randita jika Bagas sampai mengetahuinya.

"bisa diem gak si lo!!" perintah Randita kepada Savya dengan sedikit menekan nada dan mengecilkan suara hampir seperti berbisik namun Savya masih bisa mendengarnya,kecuali Bagas.

"emm...anu ka..aku gak apa-apa ko,tadi aku cuma kecapean ajah terus pagi nya belum sarapan dirumah karena aku buru-buru udah mau telat"jelas Randita.

"oh gituu..oh iya Savya kamu kekelas ajah duluan,soalnya udah masuk jam pelajaran juga,nanti kamu bisa dihukum kalo telat masuknya. Biar Randita nya sama kakak ajah!" suruh Bagas pada Savya agar Savya segera kekelas karena bel sudah dibunyikan tanda jam pelajaran sudah dimulai.

Savya pun menuruti perintah Bagas untuk segera kekelas.

Dan tinggalah mereka berdua~Randita dan Bagas~di UKS. Karena Bagas mengetahui keadaan Randita yang sedang tidak baik-baik saja,Bagas pun meminta Randita untuk izin pulang kepada guru piket.

"Ran,mending kamu aku izinin ke guru piket izin pulang ajah ya!nanti dijalan kita periksa juga ke dokter"kata Bagas dengan nada khawatir.

Randita mengangguk tanda menyetujui perintah lelaki yang ada didepannya itu.

"yaudah aku ambilin tas kamu ya dikelas?". Bagas bergegas menuju kekelas Randita yang tidak terlalu jauh dari ruang UKS.

Setelah kepergian Bagas untuk mengambil tas Randita kekelasnya itu,tak lama ada seseorang yang mengetuk pintu ruang UKS itu.

Tokk..tok..tok..

"ehh siapa?"tanya Randita.

Orang itu langsung masuk saja kedalam ruangan tersebut tanpa menjawab pertanyaan Randita tadi.

"ehh..Ragill! "tanya Randita kaget.

"emm..elo udah mendingan?tadi gw mau masuk tapi masih ada bang....ehh mak..maksud gu..gue masih ada si Bagas,jadinya gue pergi lagi ajah"tutut Deva dengan nada sedikit gagap,entah kenapa.

"ohh...gituu..eh iya gue udah mendingan kok! betewe thanks banget ya tadi elo udah nolongin gue"kata Randita.

"ohh ituu..santai ajah kalih,itung-itung itu sebagai tanda kenalan gue sama lo"

"haa kenalan?maksudnya?emang elo belum kenal gue?"kata Randita dengan nada sombong.sedikit tapi ya!:v

"iyaa gue belum tau nama lo,emm..betewe nama lo siapa?"Ragil meminta Randita untuk mengenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan kanannya ke Randita,karena memang sebelumnya Ragil hanya kenal wajah saja tapi engga kenal nama.ih gimana si babang Ragil masa kaga kenal cewe cans begitu:v

"nama gue Randita..emm Randita Suryapratama"Randita pun membalas uluran tangan Deva dengan senang hati.

"kalo nama gue lo udah tau kan?"tanya Deva yakin.

"mmm iya gue udah tau ko"jawab Randita.

"ternyata si Ragil gak seburuk apa yang diomongin anak-anak ya,dia baik kok"batin Randita.

Saat perbincangan mereka tadi tiba-tiba Bagas datang dengan membawa tas Randita yang barusan dia ambil.

"ehh ada Ragil..?"tanya Bagas setelah mengetahui ada Deva didalam UKS itu tengah berbincang dengan Randita.

"mmm..yaudah deh rain gue keluar dulu ya!byee" Ragil pun meninggalkan ruangan tersebut sambil melambaikan tangannya ke Randita dan Bagas.

"rain?"-tanya batin Randita tentang nama panggilannya itu.

"kamu kenal sama dia?"tanya Bagas kepada Randita.

"baru kenal tadi ko"jawab Randita.

Setelah perbincangan itu Bagas mengantar Randita untuk meminta izin ke ruang piket. setelah diberi izin,Bagas pun mengantar Randita pulang ke rumahnya dengan selamat. Namun tak lupa Bagas mengantarnya ke dokter terlebih dahulu untuk menebus obat-obatan.

Setelah sampai didepan gerbang rumah Randita,Bagas membukakan pintu untuk Randita,manis sekali bukan:).

Randita mengucapkan terimakasih kepada Bagas atas perlakuannya kepada Randita.

"makasih ya ka,kakak mau masuk dulu?minum dulu gitu?"tanya Randita.

"engga usah,kakak mau langsung ke sekola lagi kan tadi izin nya cuma nganterin kamu pulang"Bagas menolak permintaan Randita tadi.Ya Randita-nya sedikit merasa kecewa.

"ohh oke"katanya dengan nada sedikit kecewa.

Setelah Bagas dirasa sudah pergi,Randita langsung masuk kerumah dan tujuan nya saat ini adalah tidur di ranjang king size nya hingga sore untuk memulihkan tenaga nya.

Namun,saat dia masuk kedalan rumah,baru saja tiga langkah dia melewati pintu. Randita mendengar suara cek-cok seperti ada orang yang sedang bertengkar. Randita mencari dimana asal suara itu berada.

Cairan bening menetes begitu saja dari kelopak mata nya yang nan indah. Saat menemui asal suara itu.

-randita nya nangis:(

Kira-kira kenapa ya Randita nya jadi nangis:)

Maaf banyak typo lagi gak konsen nulisnya😭

Vote
Coment

Tbc:)))

RaddeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang