Kisaki Eri memasuki gedung apartemen dengan langkah pasti, dia menggandeng seorang anak di sampingnya. Tanpa ekspresi dan nampak tegang dia dan anak kecil itu menaiki lift menuju lantai empat dengan kamar bernomor 4869.
"Ting Tong."
Eri menekan bel apartemen itu hingga dua kali, namun tidak ada yang membukanya.
"Ini rumah siapa?" Tanya anak kecil itu.
Eri tidak menjawab, dia tersenyum pada anak itu lalu kembali menekan bel nya.
Tak lama seorang wanita membuka pintu apartemen itu.
"Siapa kamu?" Tanya Eri.
Wanita yang mengenakan kemeja polos dan hampir terlihat dia tidak apapun lagi selain kemeja itu. "Aku yang harus bertanya, kamu siapa?"
Eri melihat papan nama di depan apartemen itu. "Ini masih kediaman Kudo Shinichi kan?"
Wanita yang memiliki rambut warna coklat itu mengangguk. "Ya."
"Apa dia ada?"
Sebelum sempat di jawab Shinichi dengan penampilan berantakan itu melihat menghampiri pintu masuk. "Siapa itu?"
Eri terdiam saat melihat Shinichi lalu pandangannya beralih ke wanita yang ada di hadapannya.
"I... ibu?"
"Aku bukan Ibu mu lagi?" Eri menatap Shinichi sinis.
"Tapi aku dan Ran... Kami belum bercerai."
"Lalu siapa wanita itu?" Tanya Eri.
Shinichi menatap wanita itu, lalu dia berkata. "Shiho bisakah kamu keluar dulu?"
Shiho masuk ke dalam kamar sesaat lalu dia keluar dari apartemen itu.
Eri masuk ke apartemen itu namun dia tidak duduk.
"Ibu, duduklah." Pinta Shinichi.
Sambil melipat tangannya Eri mulai bicara. "Aku datang atas permintaan Ran."
"Ran? Dimana dia sekarang?" Shinichi berdiri mendekati Eri. "Ibu, kamu tahu kan Ran di mana? Aku mohon, biarkan aku bertemu dengan Ran."
"Aoi-chan, ini Papa mu." Eri tiba-tiba jongkok lalu bicara dengan suara lembut.
Shinichi tidak menyadari keberadaan anak itu. "Aoi." Shinichi melihat Aoi lalu memeluknya. "Aoi." Dia menangis.
"Jangan menangis." Aoi lembut sambil mengusap punggung sang Papa, gadis berusia enam tahun itu lalu menatap Shinichi. "Iya benar, kamu Papa."
Shinichi mengangguk. "Ya, sayang. Aku Papa."
"Tugasku selesai sampai di sini."
"Tugas?"
"Ran hanya memintaku mengantarkan Aoi, selebihnya aku serahkan padamu." Eri mengelus rambut Aoi. "Aoi-chan, mulai sekarang kamu akan tinggal bersama Papa ya. Nenek akan main ke sini sabtu nanti."
Aoi tersenyum lalu dia menjawab. "Iya Nenek."
Shinichi tidak membiarkan Eri pergi. "Bu, jawab aku dulu."
"Ran datang malam hari, kemarin dan dia sudah pergi pagi hari nya. Aku tidak bisa memberikanmu informasi lebih banyak karena Ran yang memintanya."
"Apa yang terjadi padanya? Aku tidak tahan lagi. Lima tahun lalu dia pergi begitu saja, aku sudah mencari kemana-mana tapi hasinya nihil. Ibu jangan sembunyikan Ran dari ku lagi."
"Apa kami seperti orang yang sedang menyembunyikan Ran? Aku dan Kogoro pun terkejut saat kamu datang menanyakan Ran. Kami pun mencarinya. Aku tanya padamu! Apa yang kamu lakukan pada Ran hingga dia berani pergi dari rumah suaminya sendiri?"
Shinchi menundukkan kepalanya. "Aku tidak tahu. Walaupun aku tahu, itu tidak bisa membalikkan waktu ke masa lalu."
Aoi duduk di sofa sambil memainkan bonekanya.
"Dia bahkan pergi bersama Aoi yang masih kecil, aku sangat khawatir. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun." Shinichi menghela nafas. "Bagaimana keadaan Ran? Apa dia sehat?"
"Dia datang dengan tubuh yang sehat. Aku pun bersyukur karenanya. Namun aku tidak mengerti kenapa dia menitipkan Aoi padamu." Eri melihat Aoi.
"Apapun alasannya, aku sangat bersyukur. Aoi tumbuh sehat dan dia sangat mirip Ran. Setidaknya itu bisa mengurangi rasa rinduku."
"Ya, jika itu membuatmu senang. Jagalah Aoi dengan baik. Aku dan Kogoro akan membawanya sabtu ini. Dan juga, tolong daftarkan Aoi ke sekolah, karena dia sudah memasuki usia sekolah. Apa kamu mengerti?"
Shinichi mengangguk.
"Dan di pertemuan berikutnya jelaskan padaku siapa wanita itu dan apa hubungannya denganmu? Aku harap dia bukanlah wanita diantara kalian."
Shinichi tidak bisa menjawab.
"Aoi, bye bye."
"Bye bye nenek."
Eri pun pergi.
Shinichi melihat Aoi lalu dia memeluknya lagi.
"Bip." Suara pintu depan terbuka.
"Sepertinya aku mengganggu acara ayah dan putrinya." Ujar Shiho.
Shinichi menelan ludahnya, dia menatap Shiho sambil memeluk Aoi. "Aoi, kamu main di kamar dulu ya." Kata Shinichi.
Aoi pun masuk ke kamar Shinichi.
"Shiho apa yang terjadi semalam?"
Shiho duduk di sofa lalu dia menyelakkan korek api.
Shinichi mengambil korek itu lalu menaruhnya di saku. "Jawab aku."
"Tidak ada."
"Benarkah?"
Shiho membuang mukanya.
"Shiho." Shinichi mendekatkan dirinya lalu memegang dagu Shiho. "Tatap aku dan jawab. Apa yang terjadi semalam?"
Shiho tidak bisa mengelak. Lalu dia menjawab...
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA KAMU, DIA DAN ANAK KITA
FanfictionRan menghilang hampir lima tahun. Dia pergi saat Shinichi melakukan penyelidikan di luar negri. Tanpa pamit dan tanpa membawa apa pun. Semua itu membuat Shinichi frustasi, dia mencari keberadaan Ran. Setelah lima tahun tanpa kabar, Kisaki Eri, Ibuny...