Jadi Pacar

23 4 0
                                    

CHUP

Dera membulatkan matanya saat Kenzo mencium bibirnya dengan kasar, Kenzo mengambil ciuman pertamanya dengan kasar, satu tangan Kenzo mengelus punggungnya dan berakhir di bokongnya. Dera menegang pasalnya Kenzo mulai mengelus-elus bokongnya dan berakhir dengan remasan. Dera meronta-ronta dan beberapa kali memukul dada Kenzo.

Tes...

Kenzo merasakan basah di pipinya, ia membuka matanya dan mendapati Dera yang sudah merurai air mata, dengan perlahan Kenzo melepaskan cium'an nya pada Dera.

PLAK

Suara tamparan menggema di dalam toilet itu.

Nafas Dera memburu dadanya naik turun karena amarah, ia menatap Kenzo dengan tatapan nyalangnya.
Kenzo bergeming di tempatnya, ia bahkan tidak memalingkan wajahnya hanya karena tamparan Dera yang bisa di bilang sangat keras, tapi ia merasakan panas di pipinya dan sudah di pastikan bahwa bekas tamparannya me-merah. Ia tidak mengalihkan pandangannya dari Dera, entah kenapa dadanya bergemuruh hebat saat melihat air mata Dera, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat, ia emosi tapi entah pada siapa....ia bahkan tidak merasa marah saat Dera menamparnya dengan kuat.

          "Hikss, jangan lakuin itu kegue... hikss gu...gue gak akan ngelaporin lo ke kepala sekolah hiks  tolong jangan lakuin itu ke gue hiksss"ucap Dera memohon pada Kenzo dengan berurai air mata, seluruh tubuh Dera bergetar hebat antara takut dan syok...
Kenzo merengkuh tubuh Dera yang bergetar, ia mencoba memberikan ketenangan pada Dera walaupun sebelumnya ia yang membuat gadis itu ketakutan.

         "Ssssth, udah jangan nangis, gue gak akan lakuin itu sama lo untuk sekarang....jadi berhenti nangis, gue gak suka liat air mata lo keluar"ucap Kenzo sambil tetap mengelus-ngelus punggung Dera yang sudah mulai tenang.

Dera mendongkak'an wajahnya menatap Kenzo dari bawah...
Dan Kenzo menundukan wajahnya dan saling menatap dengan Dera.

         "Aku gak akan ngelakuin itu sekarang, tapi untuk kedepannya aku gak tahu............tentu ada syaratnya sayang, mulai detik ini, menit ini, jam ini, dan hari ini kamu resmi jadi milik aku KENZO ATHALA GERALD SMITH"

Dera tidak menanggapi ucapan Kenzo, ia masih sangat syok dengan apa yang barusan terjadi padanya.

°°°

Adera menatap kosong pada papan tulis di depannya, setelah kejadian di toilet tadi ia menjadi tidak bersemangat untuk belajar, pikirannya berkelana memikirkan kejadian tadi. Sungguh Adera merasa marah pada dirinya sendiri, bagaimana mungkin seorang Adera yang notabenenya seorang gadis yang jago muai'thai tidak bisa melawan lebih saat dilecehkan seorang Kenzo athala gerald smith bahkan ia menangis di depan Kenzo, sungguh ia sangat malu. Jika saja ketiga sahabatnya tahu ia menangis di hadapan cowok, sudah pasti ia akan ditertawakan oleh ketiga sahabatnya itu.

"Woi,,,,"

"Dera, kenapa dah..kok diem aja kesambet apa gimana ni anak"ucap Carmen sambil menatap ketiga wajah sahabatnya satu-persatu...
Adinda dan Dian mengedikan bahunya pertanda tidak tahu sedangkan Dera matanya tetap pokus pada papan tulis didepan kelas.

"Woii Der, lo kenapa dah....oh iya lo belum jelasin ke kita loh kenapa lo bisa di anterin sama si Kenzo-Kenzo itu!!!"

"JANGAN SEBUT NAMA ITU DI DEPAN GUE" Jerit Dera

Ketiga sahabatnya itu melonjak kaget karena teriakan Dera...

"Ouhh,,,oke"ucap Dian dengan pelan

"Gue benci Kenzo, sumpah demi sempak mimi peri kalo gue ketemu sama tu cowok brengsek gue tonjok tu orang"ucap Dera menggebu-gebu

"Kita gak tahu lo punya masalah apa sama si Kenzo itu...tapi dari yang kita liat kayaknya lo ada masalah deh sama si Kenzo itu"ucap Adinda sambil menilangkan kedua tangannya di depan dada.

Adera is mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang