sad to be happy?

48 10 4
                                    

Syasya,Atrisa,dan Dicha sedang membersihkan satu persatu Toilet di sekolah. Mereka bertiga terpaksa ngelakuin ini karena ulah nya Atrisa yang mengajak dan memaksa mereka kekantin pada saat jam pertama.

"Baru juga hari Senin, udah sial aja gue!" Syasya mendengus sebal

"Iya nih gara-gara lo at!" Dicha pun membalas

"Yauda sih maaf, gue khilaf" jawab Atrisa dengan santai

"Khilaf nya pas udah gini, khilaf apaan tuh?"

Baru setengah jam mereka membersihkan toilet, mereka bertiga pun dipanggil ibu aimi.

"Bagaimana? Apa mau ibu tambah? Sepertinya aula masih kotor" jawab ibu aimi. Ibu aimi adalah guru fisika terkiller di SMP Cempaka Dwi

"Eh jangan dong bu, kami capek nih" sambung Dicha seenaknya

Syasya pun mencubit tangan Dicha seolah memberi isyarat bahwa jawaban Dicha bisa membuat ibu aimi tambah kesal.

"Oh ya udah kalau kalian capek, ambil tas kalian pulang aja sana!" Jawab ibu aimi tegas sehingga anak murid kelas IX.3 tertuju semua ke arah mereka bertiga.

"Bukan begitu Bu..." Ucapan syasya terhenti karena di sela ibu aimi

"Apalagi?! Saya suruh kalian pulang, kan kalian capek!"

"Nggak Bu nggak gitu" sela Atrisa

"Ya udah kalau kalian nggak mau pulang keluar aja nggak usah ikut pelajaran ibu hari ini!"

*Pondok belajar...

Baru 5 menit di pondok belajar tiba-tiba Atrisa mendesak pergi kembali kekelas dengan alasan ingin mengambil sesuatu didalam kelas meninggalkan 2 orang sahabatnya

"Gini ni yang buat ulah siapa, yang pergi deluan ninggalin siapa" dengus Syasya

Hampir setengah jam Atrisa tidak kembali akhirnya Atrisa pun muncul di hadapan Syasya dan Dicha

"Ngapain Lo ke kelas? Enggak puas denger ibu aimi marah ya?" Tanya Syasya dengan raut wajah kesal.

"Udah sya udah kalau..." Ucapan Dicha disela oleh Atrisa. Membuat Dicha terdiam.

"Ayo kekelas kita dipanggil ibu aimi!" Seru Atrisa

"Nggak ah nggak, nggak puas ya lo dengerin ibu aimi marah?" Jawab Syasya dengan wajah badmood nya

"Ya udah kalau Lo enggak mau ikut nggak apa-apa" jawab Atrisa

"Gue ikut!" Jawaban spontan Dicha membuat Syasya terkejut.

"Ada angin apa Lo sampai-sampai..." Belum selesai Syasya berbicara, kedua sahabatnya pun berlari meninggalkan Syasya sendiri.

"Woi tunggu gue belum berhenti ngomong ni!" Syasya pun spontan berlari ingin menyusul sahabatnya

Syasya hampir mencapai pinggir lapangan tetapi kedua sahabatnya sudah dahulu masuk kelas. Membuat syasya tambah badmood.
Ketika Syasya ingin membuka pintu terdengar ledakan yang sangat keras membuat Syasya cepat menarik pintu kelas
1...2...3....

"happy birthday Syasya, happy birthday Syasya, happy birthday, happy birthday, happy birthday Syasya!!!" Riuh kelas IX.3 menyanyikan lagu ulang tahun untuk Syasya membuat Syasya terkejut dan terharu.

"Kok?" Syasya masih tidak menyangka apa yang terjadi hari ini kepada dirinya.

"Happy birthday Syasya, maafin gue ya udah buat Lo kesel hari ini hhe" Kata Atrisa sambil menyodorkan kue ulang tahun yang berbalut angka "14"

"Happy birthday sya, maaf ya gue tinggalin Lo tadi hheee semoga menjadi sahabat yang Ter the best!" Dicha sambil memberi kado

"Terima kasih teman-teman, sahabat-sahabat atas kejutan yang kalian kasih!!" Ucap Syasya dengan raut wajah bahagia

"Dan juga untuk ibu aimi maafin Syasya bu soal permasalahan tadi" Syasya bermohon kepada ibu aimi

"Tidak apa-apa semua ini karena permintaan teman-teman kamu, dan si Atrisa sengaja membuat ini biar jadi suprise hhe" jelas Bu aimi kepada Syasya.

Satu cahaya Bersinar, akankah ada lagi cahaya yang akan bersinar,ataukah cahaya itu akan redup?

*Icha*




17 April 2019

Sabar ya untuk yang soon nya!!
Semoga kalian suka...
Tolong support dan follow aku di akun ini agar aku tambah semangat membuat nya!
Terima kasih!!! (:

A Moonlight And Sunlight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang