start. (1)

23 5 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 05.00 subuh. Syasya membuka kedua kelopak matanya dengan sangat berat, berjalan menuju kamar mandi dengan handuk di lengan, Syasya berjalan sambil menahan kantuk.

Di meja makan, ada bunda Syasya yang humoris, bunda Syasya tempat Syasya bercerita selain sahabatnya, ia bernama
Rulandari zelisa .
Diambil dari kata depan, bunda Syasya biasa dipanggil Bunda Rul sebenarnya sih dipanggil Bunda lis tetapi karena Syasya sudah terbiasa memanggil nama bunda dengan sebutan bunda Rul jadinya orang-orang dirumah pun memanggil sebutan yang sama pula.

"Syasya cepat nak! Kamu kok lama banget memakai baju, kamu nanti nggak sempet sarapan karena lama dengan baju aja" bunda memanggil Syasya sebenarnya sih Syasya itu orang nya lamban kalau ngelakuin sesuatu mungkin udah kaya bekicot lama nya minta ampun

"Ya sabar Bun, 5 menit lagi Syasya keluar" jawab Syasya dengan santainya

"Ya udah kalau kamu telat jangan salahin bunda lagi!" Seru bunda

15 menit kemudian...

Syasya keluar dari kamar nya dengan menyandang tas dan tak lupa jam tangan dan berkaos kaki putih panjang dan langsung menghampiri meja makan dengan makanan nasi goreng dihiasi telur mata sapi dan segelas susu dilengkapi roti tawar.

"Ini yang bilangnya 5 menit lagi keluar?" Kata bunda sambil menyiapkan bekal Syasya di meja makan.

"Nggak liat tuh udah jam berapa?" Tambah bunda lagi

"Ya maaf Bun, aku tadi beresin tempat tidur dulu tadi jadinya ya gitu deh"

"Kamu itu udah hampir satu jam dikamar, masa beresin tempat tidur udah mau satu jam?"

"Nggak lah bun"

"Udah cepet sarapan nanti kakak kamu nggak mau nganterin karena kamu lamban kaya bekicot"

"Woi! Bisa cepet dikit nggak sih udah kaya jamur ni Disini" teriak kakak syasya dari garasi rumah syasya.
Kakak syasya bernama Aditya Hyun dia sekarang sedang kuliah semester 3 dan sekalian menjadi grab nya Syasya karena tugasnya mengantar jemput Syasya disekolah. Berparas tampan dan memiliki kulit putih itulah kakak syasya. Selain itu Aditya Hyun sangat menyayangi adek nya dan sangat perhatian membuat Syasya jadi manja ketika dirumahnya

"Nah udah cepetan dek" seru bunda

"Ya dikit lagi Bun sabar"

"Ini bekal dan ini duit jajan hemat hemat ya!"

"Makasih bun"

Selang beberapa saat...

"Bun pergi ya!" Syasya sambil menyium tangan bunda.

"Iya, belajar yang bener ya!" Kata bunda sambil melihat anak bungsu nya tersebut menaiki mobil.

Oh ya kalian heran kan ayah nya Syasya dimana? Nah ayah Syasya bernama fernando Hyun ayah Syasya kerja di luar kota dan pulang pada saat akhir bulan, meskipun begitu Syasya sangat rindu kepada ayahnya tersebut.

~~~


TRING ... TRING ... TRING...

Bel istirahat SMP CEMPAKA DWI pun berbunyi, siswa siswi SMP dari kelas 7 sampai 9 pun berhamburan, ada yang pergi kekantin,ada yang di perpustakaan,dan ada pula yang di pondok belajar.
Tetapi tidak untuk tiga sahabat ini,mereka lebih memilih diam diri di kelas karena mereka bertiga belum menyelesaikan tugas matematika. Atrisa yang biasanya paling cepat menuju kekantin pada saat bel tetapi tidak untuk sekarang Atrisa harus menahan lapar di perut nya demi tugas matematika. Sebenarnya nya sih Syasya,Atrisa,dan Dicha bukan murid yang sangat pintar atau berprestasi, mereka bertiga murid yang biasa saja, pr aja mereka suka telat gimana mau jadi pinter?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Moonlight And Sunlight?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang