BRAK!
Seluruh perhatian kelas tertuju pada seorang gadis yang menendang meja didepan Mila, Si ketua kelas, sehingga membuat meja itu terlempar sampai ke sudut. Buku, kertas-kertas dan alat tulis jatuh berserakan dilantai. Si ketua kelas sontak terkejut, tapi ketika menyadari siapa yang menendang mejanya, ia langsung berdiri dan tersenyum sinis. Balas menantang tatapan murka dari gadis pembuat onar itu.
"Gue berani bertaruh, kayaknya kali ini, kepsek ngasih skors 1 minggu ya?" pertanyaan Mila, malah membuat gadis didepannya tambah memanas.
"Maksud lo apa nyebarin foto gue ha? Lo pikir, lo bisa jadi pahlawan dengan cara busuk lo ini?" si gadis pembuat onar tambah naik pitam.
"Hehehe... kok lo emosian gini? Santai dong Beb. Lagi pula itu bukan salah gue kok! Suatu kebetulan aja, gue lagi jalan-jalan disekitar sekolah, trus gak sengaja liat lo lagi asik merokok. Dan gak tau kenapa ya, tangan-tangan gue tiba-tiba gatal pengen ngambil foto lo yang keenakan itu. So, ini bukan salah gue kan?" Mila tersenyum mengejek.
"BITCH!" si gadis pembuat onar langsung menarik kasar kerah baju Mila dan bersiap melayangkan pukulannya ke wajah yang masih sibuk tersenyum itu.
"C'mon! Hit me! Satu pukulan lagi dan lo langsung drop out dari sekolah ini!" Mila terlihat sangat senang menantang gadis berambut hitam malam didepannya ini. Sedangkan orang yang ditantang tiba-tiba terdiam ketika mendengar kata 'drop out'. Bayangan sang ibu langsung membuat amarah si gadis menguap terbawa angin. Perlahan kepalan tangannya mulai turun seperti kehilangan kekuatan.
Tapi tatapan tajam itu tidak hilang. Rasa benci dalam hatinya semakin bertambah, sehingga membuat ia muak pada gadis munafik didepannya ini. tanpa piker panjang, si gadis langsung mendorong tubuh Mila hingga ia menghantam kursi dengan keras. Kemudian berjalan cepat keluar kelas, tanpa memperdulikan tatapan anak-anak lain dan Mila bersama senyuman kemenangannya.
Setelah kepergian si gadis pembuat masalah, anak-anak sibuk berbisik membicarakannya. Tara, gadis pembawa masalah dan kasar di SMA PELITA. Dia tidak punya teman dan tidak ada satu orang pun yang mau bunuh diri karena berteman dengan gadis kasar sepertinya. Hobinya disekolah hanya tidur, menindas orang, dan membuat masalah seperti orang gila. Tapi semua orang tau kalau Tara adalah siswa yang cerdas. Sangat cerdas malah! Karena hasil tes saintek dan psikotest miliknya adalah yang paling tinggi diantara semua siswa. Tidak ada yang mampu memecahkan skor setinggi dirinya. Tapi entah kenapa, sejak masuk kelas 2 SMA, Tara berubah menjadi anak yang tertutup dan misterius, serta mudah terpancing emosi seperti tadi.
Dengan sifat seperti itu, siapa yang akan berani mendekatinya?
YOU ARE READING
STONE
RomancePerasaan yang lo sebut itu hanya untuk orang-orang idiot! Dan gue masih cukup waras untuk memilih tidak merasakan apa yang lo rasain sekarang. - (Atara Aslan) Saya gak peduli apa kata orang tentang kamu. mereka bisa bilang kalau kamu itu sombon...