Rekan Baru

1.6K 150 66
                                    

Assalamualaikum,,,
Yg islam jwab ya^-^

Oke. Chapter 08 selesai juga akhirnya. Ga terasa udh lama ya minna-san~~

Oke, langsung aja. Ntar dimarahi lgi sma bank lipai:v

Asshiyap... Cut, action!

- - -

(y/n) Pov

Aku menoleh ke meja belajar tepat di sebelah ranjangku. Jam menunjukkan 06:00. Tapi aku masih tenang di kasur. Niatnya mau bangun sih, tapi aku mengantuk.

"Hooaaamm... duh, padahal masih ngantuk. Malas sekolah ah~
Eh, bentar. Hari ini..."

Aku meraba-raba di bawah bantalku, mencari sesuatu. Yap! Akhirnya ketemu juga. Ponselku. Aku tersenyum sendiri melihat layar ponselku yang berwallpaper seorang Levi Ackerman.

"Tamvanz kek biasa hwhw..."

Dan yang lebih mengasikkan lagi, hari ini ternyata adalah hari minggu. Hari dimana setiap sekolah diliburkan. Asiknyaa. Ah, ya. Satu hal lagi. Aku lupa akan sesuatu. Bahwa hari ini aku, Koichi, Ayari, Hanami, dan Hiroyuki akan bertemu di sebuah Caffe favorite kami.

Aku tertawa sendiri. Bangun dari tidurku, berdiri di atas kasur, lalu meloncat-loncat kegirangan. Asikkk. Saking semangat nya, aku malah bernyayi dengan nada kusut. Merdu alias merusak dunia.

"Sasageyo! Sasageyo! Shinzhou wo sasageyo! Miseteno gisei wa ima---"

"Setdah! Woyy! Jangan berisik napa! Orang lagi tidur!" seru seseorang yang suara nya dari kamar sebelah.

Aku langsung terdiam dan berhenti bernyanyi. Itu suara kakak, Kaito. Aku kesal sendiri jadinya.

"Tch."

Aku turun dari kasur, berjalan mengambil handuk yang digantungkan di belakang pintu kamar. Lalu masuk ke kamar mandi.

---

"Non, gamau sarapan? Nanti sakit lho non." tegur bi Surti. Dia adalah pembantu baru di runahku. Asalnya dari Indonesia. Dia kesini bersama suaminya yang sudah jadi satpam di rumah Ayah dan Ibuku. Yap, aku tidak tinggal dengan ibu dan ayahku. Aku akan dimarahi setiap hari jika ketahuan menonton anime dan tidak belajar. Aku sendiri bosan dengan rumah Ayah & Ibu yang amat besar itu, aku tak suka. Jadi aku dan kakak tinggal di rumah kecil yang berdekatan dengan rumah Koichi dan Ayari. Cih.

Aku tak begitu mengerti, tapi Bi Surti sering memakai penutup kepala yang disebut jilbab. Dia juga bilang bahwa dia beragama islam. Aku masih kurang mengerti. Dia sering mengucapkan kata seperti Astaghfirullah, Masya Allah, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar, dll. Jadinya aku sering meniru kata-katanya.

"Ga usah bi, aku langsung berangkat aja. Tmen-tmen dah nunggu." tolak ku. Hendak membuka pintu keluar, tapi terhenti lagi.

"Yakin non?" ulang Bi Surti meyakinkanku. Niatnya aku mau jawab. Tapi kakak memotongnya, dia tiba-tiba turun dari tangga lalu menghampiriku dan Bi Surti.

"(y/n) kalo makan atau engga mah sama aja. Badannya tetep kek gini-gini aja." potong kakak. Yang membuatku menggembungkan kedua pipi. Kesal dengan perkataannya.

"Hilih, sosoan lu. Cantiq atau jleq nya adik lu juga. Bweek😝" balasku. Menjulurkan lidah. Bi Surti tertawa. Kakak malah ngamuk.

"Berani lu ngelawan gua hah?!"

"Serah w dund. Hmph. Udah, w mao brangkat." kataku. Membuka pintu dan berlalu pergi. "Ittekimasu."

Dengan hati yang sedang berbunga-bunga, langkah demi langkah kuiringi dengan menyanyikan lagu Linked Horizon-Akatsuki no requiem. Angin pagi mengibas-ibaskan rambutku. Aku makin semangat hari ini. Ditambah memakai kacamata bulat, membawa Camera, dan memakai Pet untuk riasanku hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ੈ₊· 𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐛𝐚𝐜𝐤 𝐭𝐨 𝐦𝐞 || A. LeviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang