~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~~~ I'm drawn to a man who is authentic, genuine, gentle, adventurous, witty, own his faults, and care about improving himself and our world.
♧♧♧♤♤♤●○•°•○●☆●○•°☆°•○●☆●○•° Lee Seunghoon nailed all those points, yes he's my spouse, the father of my kiddos♡ ~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~~~
(cont...)
Setelah menyelesaikan urusan di kediaman keluarga Song, kami pun melanjutkan perjalanan untuk menjemput anak-anak.
Kami menjemput Aubrey lebih dulu. Dari kejauhan terlihat Aubrey yang masih asyik bermain scooter dengan teman-temannya.
"Sayang, kamu tunggu di mobil aja ya. Aku mau ngobrol sebentar sama Saemnya Aubrey."
"Oke. Jangan lama-lama ya."
Belakangan ini Aubrey mengalami sedikit hambatan. Ia yang biasanya semangat sekolah tiba-tiba saja merasa malas. Bahkan ia pernah menolak untuk pergi ke sekolah.
Setelah berbicara dengan guru kelas Aubrey dan psikolog sekolah beberapa saat lalu, ternyata sebab Aubrey bersikap seperti itu karena dia kehilangan sosok Appanya dalam beberapa bulan ini. Seunghoon sibuk mempersiapkan comeback salah satu boygroup yang ada dalam naungan agensinya hingga iya jarang pulang.
Masalah itupun belum ku ceritakan pada Seunghoon. Aku tidak mau menambah beban pikirannya. Hari ini aku ingin memastikan apakah sudah ada perkembangan pada keadaan Aubrey setelah mendapatkan treatment dari psikolog sekolah.
"Anyeong haseyo, Eugene Saem."
"Anyeong Aubrey, Eomma."
"Any progress from Aubrey, Saem?"
"Yes, she can join classes as before. Tapi tetap saja anda harus memastikan suasana hati Aubrey dalam keadaan baik."
"Yes, Saem. Kebetulan Appanya hari ini pulang ke rumah dan kami akan pergi bersama. Appanya harus membayar apa yang telah dilakukan selama ini. Hahaha..." Selagi aku masih berbicara dengan guru Aubrey, sesuatu mengejutkanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lee Seunghoon, anak aku kamu apain?" Buru-buru aku mendekati mereka dan mengambil alih Aubrey darinya.
"Sayang kamu lebay deh. Anaknya aja seneng gini." Aubrey memang tak hentinya tertawa diperlakukan seperti itu oleh Appanya.
"Anak aku bukan kucing ya. Dibawa sembarangan. Mending digendong sekalian."
"Aku udah lama banget nunggu di Mobil ya. Kamu nggak dateng-dateng. Terus ini anak main nggak berhenti-berhenti. Yaudah. Karena udah nggak sabar lagi, aku tarik dia."
"Mom, don't get mad at Appa. I'm enjoying this. He didn't do wrong." Aubrey mempoutkan bibirnya.
"Aniya, Mom cuma memperingatkan Appa aja biar nggak bertindak aneh-aneh."
