Mom got jealous

45 3 0
                                    

Winner menggelar fanmeeting di pusat perbelanjaan kenamaan Seoul. Lee Seunghoon sang Fan Service King memberikan perlakuan tak terduga pada salah seorang fan.

"Bapak satu ini emang bener-bener ya. Susah dikasih tau. Awas aja nanti kalau pulang."

Aku sudah tidak tahu lagi bagaimana memberitahu Lee Seunghoon. Aku sadar akan pekerjaannya. Tapi ia sering lupa bahwa ia memiliki seorang wanita yang harus dijaga perasaannya.
Lee Seunghoon kembali memberikan fan service berlebihan yang entah alasannya apa. Dan aku muak.

Biiip...biiip...biiip...biiip...
Terdengar suara pintu dibuka. Dan itu suara langkah kakinya.

"Sayang, aku pulang." Ia menghampiriku yang sedang menonton TV

"Kok nggak dijawab sih." Ia duduk di sebelahku dan mencoba meraih pundaku namun aku menepisnya.

"Sayang, what's wrong?"

"Apa sih, Hoon? Berisik. Aku meninggalkannya begitu saja dan berjalan menuju kamar Aubrey. Malam ini biarlah aku tidur dengan Aubrey. Aku terlalu kesal padanya.

...
...
...
Setelah terlelap dari tidur, aku bermimpi ada seseorang yang mengangkat tubuhku. Namun aku tidak bisa melihat wajahnya.
Akupun terbangun karena merasakan tubuhku terguncang.
Dan...
Ini bukan kamar Aubrey.
Hal pertama yang ku lihat adalah punggung Lee Seunghoon yang sepertinya sedang berkutat dengan pekerjaannya.
Ku hiraukan dia dan pergi meninggalkan kamar kami.
Tapi, belum juga aku keluar kamar, suara Lee Seunghoon menghentikan.
"Eodiga?"

"Eoh?... balik ke kamar Aubrey."

"Wae?"

"Lagi pengen aja."

"You lie."

"No, I don't."

"Mianhe. Please stay."

"Apaan sih Hoon? Udah ah aku ngantuk."

"Kalo ngantuk, just sleep there."

Tanpa menghiraukan Seunghoon, aku berjalan menuju kamar Aubrey yang hanya di sebelah kamar kami.
Tapi, belum juga membuka kenop pintu, Seunghoon menahanku.

"Jagiya, let's talk. I know what bother you."

"No need to talk."

"Please."

"Just say it here."

"Enggaklah. Di kamar aja. Nanti Aubrey kebangun denger ribut-ribut di luar."

"Apaan sih Hoon? Nggak usah gandeng-gandeng. Disitu doang."

"Kamu kalo ngambek gitu bikin gemes deh. Jadi pengen..."

"Diem nggak?"

"Mian."

...
...
...

"Oke. Sekarang duduk deh."
Aku duduk di pinggiran ranjang sedangkan Seunghoon berlutut di depanku.

"Kamu cemburu kan karena fan service  tadi?"

"Itu tau."

"See? Why you say we don't need to talk?" Dia tersenyum menggodaku

"Aku males. Kamu udah biasa kayak gitu. Nggak bisa dibilangin juga."

"Mianhe. Ada beberapa keadaan yang buat aku susah untuk nggak melakukan itu."

"Ya terus, kenapa harus bilang sama aku? Biar bikin tambah sakit? Udahlah." Aku beranjak ingin kembali ke kamar Aubrey.
Tapi Seunghoon buru-buru menahanku. Mengunciku dalam pelukannya.

"Inseo tadi, yang aku usap-usap kepalanya, masih seumuran Nevada. Dia berpakaian seperti itu biar nggak ada yang tau kalau dia masih SMA."

"Kok bisa sih? Kan harusnya seumuran aku. Atau paling muda, 10 tahun di bawah kita."

"Nah, sebenarnya Eomma dia yang inseo. Dia mulai jadi inseo terutama fangirl Lee Seunghoon setelah nonton varshow aku kemarin. Setelah nonton interaksi aku sama anak-anak. Orangtuanya divorce waktu dia baru lahir. Dan dia nggak pernah ketemu Appanya sampai sekarang. That's why..."

"Mianhe... aku nggak tau." Aku merasa bersalah setelah mengetahui alasannya. Aku mengeratkan pelukanku padanya.

"Ihhh... pundak aku kok basah? Kamu ingusan ya?"

"Jagiya, jebal." 

"Udah ah. Nggak usah mewek. Nanti pagi-pagi mata kamu bengkak terus malah bikin anak-anak curiga. Anak-anak marah sama aku lagi."

"Biarin. Biar mereka tau kalau Appanya genit."

"Hey, I'm not."

"Udah deh. Ngantuk. Aku mau tidur."

"Tidur disini kan? Bukan di kamar Aubrey?"

"Hm..."

"Great. Aku selesain ini dulu. Keburu diomelin Seungyoon sama Mino nih."

"Up to you. Kamu nggak usah tidur pun nggakpapa."

"Kamu masih ngambek? Aigooo... iya deh tidur sekarang. Nanti aku bilang mereka berdua kalau kamu ngambek."

"Lee Sajangnim. Selesaikan dulu pekerjaanmu. Enak aja aku dijadiin kambing hitam."

"Ne, ibu negara. I'll finish it as soon as possible."

Tak berapa lama, akupun tertidur sambil sayup-sayup terdengar suara jari-jarinya yang beradu dengan keyboard laptop.

Ridiculous Lee Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang