Gue jalan di koridor sekolah sambil celingak-celinguk nyari ruang kelas gue, 7.4.
"7.1 ..... 7.2 .... 7.3 .... Nah! Ini dia. Eh, ini bener kelasnya nggak, ya?" gue bergumam sambil berkali-kali mencocokkan tulisan di depan pintu ruang kelas dengan kertas yang gue pegang.
Maklum anak baru, masih banyak takut-takutnya.
Beberapa menit kemudian, akhirnya gue memutuskan untuk masuk aja ke dalam kelas dan duduk di sebelah cewek berambut panjang dan pipi chubby.
"Mm.. boleh duduk di sini?" tanyaku kepada cewek yang belum gue tahu namanya itu. Oke, untuk sementara panggil aja dia anon.
"Boleh kok, selow aja. Muka lo jangan kayak orang nahan kentut gitu." jawabnya sambil menepuk pelan bahuku dan ketawa. Kayaknya si anon ini asik nih orangnya. Juga rada-rada. Haha. Parah banget gue udah ngira yang nggak-nggak ke orang yang gue tahu namanya aja belum. Poor anon, Sorry non :(
"Haha. Ampun kaka. Namanya juga anak baru gimana sih. Teu kaci atuh, kalo belum pasang muka kayak gini." kataku sambil mengarahkan jari telunjuk ke arah muka.
"By the way, nama lo siapa?" tanyanya.
"Rena Arvana. Lo?" gue menjulurkan tangan kanan ke arahnya.
"Panggil aja Jasmin." Oh, ternyata namanya Jasmin. Oke, kita hapus panggilan cewek anon nya, kawan. Kasian kan bagus-bagus namanya Jasmin malah dipanggil anon. Kayak fans gue di ask.fm aja. Hihihi pede banget.
«««»»»
Hihihi. Gimana ceritanya? 5 vote boleh? :)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Junior High School Story
Teen FictionRena Arvana. Cewek polos yang baru saja beranjak remaja. Banyak kejadian baru yang dialaminya di masa SMP ini. Termasuk peristiwa itu yang mengubah hidupnya seperti sekarang ini...