Part 6

23 5 0
                                    

   Syifa mengandarai mobil dengan kecepatan rata rata.

Setelah 30 menit aku sampai di parkiran rumah sakit. Syifa memarkirkan mobilnya dan bergegas menuju ruangannya. Karna ada pasien gawat. Syifa berjalan sambil berlari kecil.

Tapi sampai di koridor rumah sakit syifa menabrak seseorang laki laki dengan postur tubuh yang tinggi dan kekar. Menggunakan jas putih. Seperti dokter.

"Maaf dok saya buru buru." Syifa meminta maaf dan langsung pergi karna ini gawat darurat.

Laki laki itu terdiam karna bingung dengan tingkah laku syifa. Laki laki itupun pergi.

         ****

   Menunjukan pukul 5.45 menit. Syifa berbegas menuju masjid rumah sakit.

Sampai di sana syifa menuju tempat wudhu. Tetapi indra pendengarannya syifa samar samar mendengar seorang yang sedang membaca Al-qur'an. Suaranya sangat indah, membuat hati tenang. Sungguh jika mendengarkan ayat suci dengan suara seperti itu serasa surga lebih dekat.

   "Semoga aku mendapat imam seperti dia". Gumam syifa dalam hati. Syifa melanjutkan tujuan utamanya.

  Setelah wudhu syifa masuk ke masjid dan memakai mukana. Tak lama kemudian suara adzan terdengar. Suaranya mirip dengan suara orang yang tadi melantunkan ayat suci.

  "Subhanallah" hanya kata itu yang dapat syifa ucapkan dalam hatinya. Sehabis sholat syifa berdo'a

"Ya Allah ampunilah semua dosa dosa hambah. Ampunilah dosa kedua orang tua hambah. Berikan rezeki yang halal untuk keluarga hambah. Dan hambah mohon dekatkanlah hambah dengan orang orang yang selalu mengingatmu. Aamiin"

Selatah berdoa syifa bergegas untuk ke kantin karena jam istirahat masih tersisa 25 menit.

Sampai sana syifa memesan bakso dengan teh manis hangat. Karna malam ini angin terasa menyelundup ketulang.

Syifa menuju ruangannya. Syifa mau membuka knop pintu ruangannya tetapi dia melihat seseorang yang dia tabrak siang tadi di teras taman rumah sakit.
  Syifa menemui laki laki itu.

"Assalamualaikum dok"

"Waalaikumsalam warohmatullah"

"Dok saya minta maaf atas kejadian siang tadi."

"Sudah saya maafkan. Lain kali lebih berhati hati."

"Iya dok. Terima kasih. Emm... dokter sepertinya saya baru liat dokter"

"Iya saya baru di pindah dinaskan disini. Perkenalakan nama saya Angga." Dia menelungkupkan tangan.

"Hmm.. saya Asyifa dok." Syifa pun sama melakukan apa yang Angga lakukan.

"Saya permisi ya dokter Angga"

"Jangan panggil saya dokter. Panggil saya Angga saja."

"Hmm... Sepertinya saya lebih muda dari pada dokter. Jadi saya merasa kurang sopan jika memanggil nama saja. Bagaimana jika saya memanggil kakak ?"

"Hmm ... ya sudah terserah kamu syif"

"Ya sudah kak saya permisi ya.Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warohmatullah"

Syifapun pergi. Angga memandangi punggung syifa yang sematin tak terlihat.

Syifa sampai di ruangannya. Dia duduk di kursi miliknya.

Dia melamunkan seseorang yang baru saja dia temui...
Iyaaa benar kak angga. Dia tampan sekali. Jika di dekatnya hati syifa berasa deg degan.

   "Tanda apa ini ya allah. Jikaku dekat dengannya. Sungguh seperti aku dekat dengan-Mu. Merasa nyaman."

              ¤¤¤¤

Alia A'syifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang