gue sakit.

2.6K 101 43
                                    

Jam menunjukkan pukul 13.45.

Kok kepala gue tambah pusing ya (batin gue).

Gue pun berjalan ke arah dapur gara-gara gue mau ambil minuman.

"mau kemana non?" tanya bibi

"mau kedapur bi ambil minum" jawab gue.

"biar bibi ambilin aja non,non istirahat saja" ujar bibi.

"gausah bi,nayya bisa sendiri" sahut nayya.

Tiba-tiba kepala gue tambah pusing dan

Geblakk

"den den putraaa" teriak bibi.

Putra putra pun segera turun kebawah(bcs kamar dia tu diatas).

"nayyaa!!" teriak putra.

"bangun nay bangun!!" ujar putra lagi.

Sebenernya gue masih denger putra ngomong kek gitu,tapi ga tau kenapa mata gue susah buat bangun.

Putra prov

"bi kita bawa nayya ke rumah sakit"

"iya den,mang...mang darman!" teriak bibi ke mamang.

"iya bi?" tanya mang darman.

"mang,antar kita ke rumah sakit! Cepet mang!" ujar gue.

"iya den" jawab.

Akhrinya gue gendong nayya dari dapur sampe mobil.

(gue udah sampe mobil)

"bi,cepet telfon mama" ujar gue sambil masuk ke dalam mobil.

"iya den" ujar bibi.

(diperjalanan)

"mang cepetan mang" ujarku terus menerus.

"iya den,saya sudah ngebut ni" sahut mamang.

(akhirnya sampe juga dirumah sakit).

Gue,mamang,sama suster lagi berjalan ke arah ruang UGD.

"nay,bangun nay..." ujar gue.

Gue udah sampe diruang UGD.

"maaf kak,pasien hanya boleh diantar sampai sini". Ujar suster tersebut.

"tapi saya pacarnya mbak" sahut gue.

"maaf kak tetap tidak bisa" ujarnya lagi.

Gue cuman bisa nunggu in diluar sambio berdoa sama tuhan biar nayya cepet sembuh dan segera bangun.

Tak lama kemudian mama dateng bareng dini dan aca.

"putra!" ujar mama sambil berlari kearah gue.

"nayya ma nayya" ujar gue sambil nangis.

"nayya kenapa sayang? Kok bisa jadi seperti ini?" tanya mama yang ngebuat gue ga bisa menjawab pada saat itu.

Gue cuman nangis dan bersandar di bahu mama.

"lo yang sabar ya put" ujar dini.

"iya put,kita semua juga khawatir sama keadaan nayya" ujar aca.

Setelah 15 menit kita menunggu kabar dari dokter,tak lama kemudian dokter oun keluar dari ruang UGD.

"nayya kenapa dok?" tanya putra risau.

"alhamdulillah keadaannya sudah mulai membaik" ujar dokter yang ngebuat gue sangat lega.

"saya boleh menjenguknya dok?" tanya mama.

"boleh,tapi untuk saat ini satu-satu ya yang masuk untuk menjenguknya" ujar dokter.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang