【❥ⓣⓦⓞ─ⓔⓓ】

1.3K 125 24
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kini disebuah ruangan bertuliskan 'STRAY' terlihat 4 orang laki-laki sedang berleha-leha ria.

"Heh jin, maksud lo tadi yang manis siapa?" tanya lino.

Hyunjin melirik sekilas, lalu kembali melanjutkan aktivitasnya—terdiam merenungkan sesuatu.

"pea'nut anjir" celutuk lino.

"Mau dibully ga nih?" tanya bangchan santai.

Changbin mendelik, lalu menatap tidak suka kearah bangchan.

"Tu mulut licin bener dah, heran. Lo tau kali seungmin anak kids? Mati gua ntar sama jisung bego"

"DL"

Hyunjin masih terdiam, mengabaikan celotehan tidak penting teman-temannya sekarang.

Memang benar,  jika hanya ada mereka tanpa ada 'publik', sifat dan sikap mereka sangat berbanding jauh dibandingkan ada didepan 'publik'.

Mereka tidak sok jaim, hanya saja mereka akan lebih 'manusiawi' jika sudah berkumpul dengan sesamanya.

Seperti kebanyakan orang, berbeda sikap saat sudah masuk dizona nyamannya. Dan itulah yang mereka lakukan sekarang.

"Bully."

"Hah?"

"Bully mereka—maksudnya bully dia yang pake behel" ujar hyunjin tenang.

"Wah serius lo jin? Si behel keknya deket dah sama anak kids. Kaga usah lah" lino langsung mengeluarkan argumennya spontan dan mengubah posisinya.

"Nanti kita seneng lagi liat si changbin disiksa jisung, wkwk" lanjut lino. Diikuti dengan kekehan kecil bangchan.

Pada dasarnya, mereka—strays, sudah membuat perjanjian kecil dengan kids—geng nya jisung. 

'Tidak boleh saling mengusik satu sama lain'

Inti dari perjanjian tersebut.

Berhubung jisung dan changbin itu partner, jadi bangchan sebagai leader ok ok aja. Perjanjian teman katanya.

"Sini lo bangsat. Kita kelapangan sekarang!" lino yang melihat changbin berjalan kearahnya pun dengan cepat beranjak dari posisinya.

"Santuy bos"

"Santuy pala lo anjing"

Baru ingin memulai permainan mereka, tiba tiba—

BRAK.

"Heh changbin, ikut gua buruan"

Itu jisung, yang datang datang main buka pintu dengan kasar. Membuat penghuni mendelik kesal.

"Lo dateng ngajak changbin pergi atau ngajak kita tawuran bego?" kesal bangchan.

Jisung mengabaikan bangchan lalu melipat tangannya.

"Cepetan bogel"

"Anjir beneran, lo ngajak tawuran ya?" dengus changbin. Gasuka dia tuh dipanggil bogel—walaupun itu kenyataan.

"Serah"

Changbin dengan wajah bete dan aura suramnya melangkah keluar, diikuti jisung.  Tapi sebelumnya jisung sempet denger celutukan lino didalam sana.

"Untung manis"

Entah ia harus marah atau merasa malu.















Felix menatap berbinar-binar makanan didepannya. Matanya meneliti dari ujung meja ke ujung meja lainnya.

Gluk.

STRAY.KIDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang