Chanyeol dan Baekhyun baru saja keluar dari bioskop dengan wajah Chanyeol yang sudah dibanjiri oleh keringat dan rautnya yang mengerikan.
"Kau tidak perlu malu mengakui kau tak mampu menonton film horor Chanyeol"
"Y-ya mana kutau akan seseram itu!" teriaknya tak terima sambil tetap berusaha meyakinkan Baekhyuun bahwa dia adalah pria yang pemberani. Baekhyun berhenti melangkah dan menghadapkan tubuhnya pada Chanyeol, pria mungil itu mengangkat tangannya dan mengusap peluh Chanyeol yang cukup banyak dengan tangannya sambil tersenyum lembut pada pemuda di hadapannya itu.
"Lain kali tidak usah sok berani, untung saja aku orang baik, kalau tidak mungkin para penggemarmu akan kabur setelah kuberi tau bahwa idola mereka takut dengan film horor"
"YA! Awas saja kau Baekhyun!"
Baekhyun tersenyum mengejek dan melanjutkan jalannya riang. Chanyeol berusaha menyamakan langkahnya sambil memasang wajah cemberut, ia sungguh kesal.
He's still a baby, a giant baby.
"Oh iya—setelah ini kita kemana chan?"
"Makan? kau lapar?"
"SANGAT~" keluh Baekhyun sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ya tuhan Baekhyun, jangan lakukan itu" pekik Chanyeol tertahan karena sungguh Baekhyun yang diam saja sudah sangat lucu, apalagi dia bertingkah menggemaskan. Pemuda itu kemudian menarik jemari Baekhyun dan menggenggamnya erat. Menyeret pria mungil tersebut menuju tempat makan dengan perasaan yang entah mengapa sangat bahagia.
.
.
.
"Kau lapar sekali ya Baek?"Baekhyun yang awalnya sangat fokus terhadap makanan yang tersedia dihadapannya mulai mengalihkan pandangan ke arah Chanyeol dan tersenyum mengangguk dengan pipi penuh berisi makanan. Chanyeol tertawa manis dibuatnya—Baekhyun sungguh lucu.
"Mknawnn iwni sangwashd enwagd c-chwan" Baekhyun berusaha menjawab dengan pipinya yang dipenuh.
"Hey, habiskan dulu makananmu" ujar Chanyeol sambil terus menatap Baekhyun yang masih berusaha mengunyah makanan yang ada dimulutnya. Chanyeol bahkan belum menyentuh makanannya—Baekhyun lebih menarik untuk diperhatikan. Kini pemuda jakung tersebut menatap pria mungil dihadapannya yang meneguk milkshake strawberry dengan khidmat. Setelahnya, Chanyeol memicing melihat sisa-sisa makanan yang berada disekitar bibir Baekhyun.
"Lain kali—"
Deg
Deg
Deg
"—tak usah makan terburu-buru, makanan mu tidak akan lari kok. Lihatlah kau makan seperti anak kecil, berantakan"
Chanyeol berucap sambil menggerakkan ibu jarinya kearah bibir Baekhyun dan membersihkannya dalam sekali usap. Baekhyun terdiam dengan pipi yang sudah memerah malu dan kepalanya menunduk.
"M-maaf chan..."
"Tak apa, kau luc—"
"Chanyeol?"
Panggilan seseorang mengalihkan atensi mereka berdua.
Rose
.
.
.Chanyeol kini berusaha untuk tidak menatap kearah wanita yang duduk disebelahnya dan tengah tersenyum manis, sementara Baekhyun—pemuda mungil itu hanya diam, tidak berani ikut campur.
"Kau terlihat baik, Channie"
Panggilan sayang itu.
Baekhyun tau panggilan itu, panggilan sayang yang Rose berikan untuk Chanyeol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye
Romance"After april passed, we'll break up" "Even after april passes we'll be together" THIS IS BXB! DON'T LIKE DON'T READ! RESPECT