H-2

10 2 0
                                    

Hari ini sekolah dihebohkan dengan berita yang beredar di seantero sekolah.

Mengapa tidak? Bayangkan saja kalau Zera si gadis cantik AntiSosial itu berpacaran dengan Gerlan si cowok dingin yang mempunyai banyak penggemar.

"Oh my god! Lo beneran pacaran sama Gerlan, Ra?"tanya Maya disaat Zera baru memasuki kelas.

"Hah? Maksud lo? "Tanya Zera yang tak mengerti pertanyaan Maya

"Lo pacaran kan dengan Gerlan? Gila! Lo tega gak ngasih tau gue"ucap Maya sambil senyum jahil kearah Zera

"Heh! Lo kalo ngomong yang bener aja!"jawab Zera yang kesal dengan tuduhan Maya

"Alah, gausah malu-malu ungkapinnya, bilang aja kali"ucap Maya yang masih menggoda Zera dengan senyumannya.

"Gue ga pacaran sama cowok yang lo bilang itu! Pernah ketemu orangnya aja nggak, apalagi pacaran"elak Zera dari tuduhan berturut-turut Maya

"Tapi, di Sosmed sama di Mading banyak berita tentang lo pacaran sama Gerlan loh"ucap Maya yang sudah tak menunjukkan ekspresi jahilnya.

"Maka dari itu gue gak mau gunain Sosmed, pasti banyak Hoax yang mudah dipercaya orang-orang"jawab Zera membuat Maya mendengus kesal. Kenapa juga Zera bawa-bawa pengaruh Sosmed.

"Jadi lo gak pacaran sama Gerlan?"tanya Maya sekali lagi yang dibalas gelengan kuat oleh Zera.

"Tapi berita lo pacaran sama Gerlan udah nyebar, pasti banyak yang gosipin lo"ucap Maya yang cemas karna akan memperbanyak haters Zera.

"Tenang aja, nanti gue minta mama untuk ngurusin masalah ini"jawab Zera santai.

"*"
"Gue pulang duluan ya Ra, udah ditungguin supir"ucap Maya yang dibalas anggukan oleh Zera yang membuat Maya langsung keluar dari kelas meninggalkan Zera.

Zera masih dikelas, sedang mengerjakan tugas Biologi yang besok dikumpulkan. Mengapa tidak mengerjakan dirumah? Karna Zera harus mengerjakan tugas-tugas lain yang menumpuk.

Ia tak sendirian di kelas. Masih ada orang, tapi ia tidak tau siapa karna ia tidak menoleh untuk melihatnya

"Lyra"panggil cowok dari arah belakang Zera.

Zera tertegun, ia mendadak menjadi kaku dan matanya melebar. Nama itu...

Dengan cepat Zera menoleh kebelakang, dan mendapati lelaki yang pernah menolongnya di supermarket kemarin.

"Lo manggil gue? "Tanya Zera sambil menatap cowok itu.

"Hah? Siapa yang manggil lo? Orang gue lagi pilih skin untuk game gue kok"elak cowok tersebut membuat Zera memicingkan mata.

"Oh ya, lo kan cowok yang disupermarket kan?"tanya Zera setelah kembali mengingat wajah tak asing cowok tersebut.

"Iya, kita belum kenalan kan? Nama gue Gerlan Geraldo panggil aja Gerlan"ucap nya sambil tersenyum. Senyum itu pun tampak tak asing bagi Zera, padahal waktu dia bertemu disupermarket cowok itu tidak tersenyum, bahkan waktu ia mengembalikan uang cowok tersebut tidak terlihat tersenyum.

"Gue Zeraveca Lixiely, panggil Zera aja. Tunggu, lo kan cowok yang digosipin sama gue itu, ya kan? "Tanya Zera sambil menunjuk Gerlan.

Gerlan mendekat kearah Zera lalu menurunkan jari telunjuk Zera.

"Iya, gue gak tau siapa yang nyebarin gosip itu, mungkin sohib gue yang bikin, soalnya kan mereka suka banget liat lo deketin gue untuk balikin uang semalam"ucap Gerlan yang tak lupa menunjukkan senyum manisnya.

"Oh yaudah, soal gosip bohong itu biar gue yang urus"jawab Zera

"Kalo gosip itu beneran juga gak papa"ucap Gerlan sambil berjalan mendekati Zera membuat Zera mundur beberapa langkah.

"Bacot lo"jawab Zera dengan ekspresi yang berubah datar karna tak suka akan sikap Gerlan.

Zera mengambil tas nya lalu langsung berjalan santai keluar kelas.

"Dasar, cowo gila! "Batin Zera

Mereka berdua tak sadar bahwa sedari tadi ada orang yang mendengar percakapan mereka.

Setelah Zera pergi, barulah 3 orang yang menguping tadi muncul. Mereka memasuki kelas sambil bertepuk tangan.

"Wah, ga nyangka bener gue, si Gerlan agresif banget sama Zera"ucap cowo yang dikenal dengan nama Excel itu.

"Ya bener tuh, gila bat! Tadi gerlan godain Zera?! Yang bener aja! "Ucap Alwan

"Coba aja tadi gue video-in atau gue rekam, pasti jadi trending topic lagi"ucap Excel sambil tersenyum jahil.

"Oh jadi lo berdua yang sebarin gosip gue jadian sama Zera?"tanya Gerlan

"Ayeah"jawab Excel dan Alwan serempak.

"Dasar kutil anoa!"ucap Gerlan jengkel.

"Eh, tapi beneran lo suka sama Zera? "Tanya Alwan

"Gak, mana mungkin gue suka sama orang kayak dia"jawab Gerlan lalu langsung pergi meninggalkan kelas diikuti Dava.

"Eh eh eh, Gerlan! Dava! Tunggu woy! "Teriak Alwan membuat Excel memukul kepalanya.

"Sakit ogeb!"

"Makanya, tuh mulut jangan toa! Lama-lama mulut lo gue lem biar ga bisa ngomong"

"Bo? Do! "Jawab Alwan lalu beranjak pergi meninggalkan Excel.

~~~~~

Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa berikan vote dan comment untuk cerita ini.

Salam manis, Raelia A.

Hope NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang