Bip bip
Seorang pria mengangkat tangannya, menaikan lengan bajunya agar bisa melihat jam digital yang sekarang menunjukan pukul sepuluh malam waktu setempat.
Hembusan nafasnya terdengar berat, dia sudah duduk berjam-jam di taman dekat rumahnya hanya untuk berfikir, tidak berniat pulang karena merasa pulang pun tidak ada gunanya.
Toh orang tuanya tidak akan mencari atau mengkhawatirkannya.
"Hei, Taehyung?" perhatiannya teralih pada sosok yang sekarang berdiri disampingnya.
"Hm?" itu Jimin -sahabat Taehyung-yang datang dengan seseorang yang mengawasi dibelakangnya, Taehyung tidak mau asal tuduh, tapi bisa saja dia bertanya, "Apa kau diikuti perampok?" dan Taehyung barusan melakukannya, tapi Jimin sahabatnya malah tertawa keras memegangi perutnya, dia terduduk di tanah lembab sampai pria dibelakangnya harus membantunya berdiri, Jimin memeluknya sebentar, tertawa disela ceruk leher si pria tadi membuat Taehyung iri setengah mati karena tidak punya seseorang untuk bersandar.
"Astaga perutku sakit, ahaha, apa katamu perampok?" Jimin tertawa lagi, Taehyung menatap pria dibelakang jimin selagi menganalisis, "Lalu apa? Bodyguardmu? Bultermu?" tanya Taehyung lagi.
Jimin semakin keras tertawa membuat beberapa orang yang lewat didepan taman sedikit banyak bergidik ngeri mendengar itu, "Bukan astaga, ahahaha." tawanya masih berlanjut hingga seorang pria dibelakangnya berdeham yang seketika menghentikan tawa Jimin.
"Ah ya, ngomong-ngomong dia bukan salah satu atau semua yang kau pikirkan, dia..." Jimin duduk disebelah Taehyung, menyuruh Taehyung agar mendekat supaya Jimin bisa membisikkan, "sugar daddy-ku"
Usai membisikkan hal itu Jimin malu tentu saja, terlebih pria-nya tengah memperhatikan gerak-gerik kemanapun ia pergi.
Sedangkan Taehyung berpikir keras atas apa yang dikatakan Jimin barusan.
"Jadi dia ayah barumu, kemana ayahmu yang asli?" tanya Taehyung, dia hanya bisa menyimpulkan bahwa pria itu adalah ayah baru Jimin, bahkan dia berpikiran bahwa ayah Jimin yang akrab betul dengannya itu sudah meninggal dan ibu Jimin menikah lagi, sampai tangan gemuk Jimin menampar punggungnya.
"Aish, bukan daddy yang itu. Kami tidak punya hubungan darah tapi hubungan khusus yang lainnya."
"Hubungan seperti apa?" Taehyung terlalu banyak bicara sih menurut pria yang tadi bersama Jimin, tapi tidak bisa dipungkiri dia juga heran bahkan penasaran dengan sahabat baby boy-nya ini.
"Uhm, aku tidak tahu cara menjelaskannya tapi yang jelas kami saling menguntungkan. Ngomong-ngomong, kenapa kau ada disini selarut ini?" tanya Jimin.
Taehyung mendesah, "Kau sendiri kenapa disini?" bibirnya mengerucut lucu membuat Jimin gemas ingin mencubitnya.
"Aku habis pulang jalan-jalan. Ayolah katakan cepat kenapa kau tidak pulang dan malah berada disini?!" tanya Jimin medadak tampak terburu-buru.
"Sedang ingin menghirup udara bebas sebelum masuk ke lubang neraka berwujud rumah." Taehyung menghembuskan nafas panjang bersamaan dengan mengatakan hal itu.
Jimin menyentuh bahu kanan Taehyung dengan tangan kiri, mengisyaratkan pria itu agar menatapnya.
"Apa mereka masih seperti tiga tahun silam?" tanyanya.
Taehyung mengangguk, bisa dia rasakan matanya memanas, "Ah tapi, apa gunanya aku menangis, Taehyun juga tidak akan kembali lagi," Taehyung memaksakan senyum.
"Tidak apa, itu sudah rencana Tuhan, kita tidak tahu seperti apa jalannya takdir tapi kita bisa berdoa untuk yang terbaik." Taehyung mengangguk, berterimakasih pada Jimin sebelum si bantet itu pulang dengan menaiki punggung pria tadi yang mengatainya gendut.
"Aku masih tidak tahu apa itu sugar daddy."
.
.
.
.
Benar-benar Taehyung yang malang :(
ㅡ
Hey yo, so, if you're asking is this Yoontae or Taegi, well, selamat menebak wkwk!
next ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar daddy
Fanfiction"Jangan mentang-mentang wajahmu manis kau sok ingin menjadi sugar daddy-ku!" Secret pair Cast: KimTae MinSuga ParkJimin JeonJungkoo and the other