09. Mad

1.7K 261 20
                                    

Masih di kantin dan Taehyung sudah duduk bersama tiga teman Joohyun, berkenalan sebentar meskipun nantinya Taehyung tidak akan mengingat nama teman Joohyun karena saking banyaknya mahasiswa angkatannya.

Dia duduk mendengarkan Joohyun dan teman-temannya bercerita sesekali ikut terkekeh pada beberapa point dimana dia menganggap itu hal yang lucu.

Kemudian dia teringat, itu tadi - yang memanggilnya- siapa?

Apa Suga?

Matanya tidak salah lihat kan?

"Jadi, Taehyung, sejak kapan kau kenal dengan Joohyun?" Seseorang mengambil alih perhatian Taehyung, ia menoleh ketika mendengar namanya di panggil.

"A-ehm..." Taehyung baru menyadari Joohyun tidak ada di antara mereka.

"Tadi, lima belas menit yang lalu, kenapa?"

Teman Joohyun saling memandang, "O-oh, kukira kau teman kerajaannya."

Taehyung menggeleng sembari mendengus geli, "Astaga apa tampangku terlihat seperti itu?" tanyanya dengan nada bercanda.

"Begitulah, terlebih kami tidak pernah melihatmu dengan Irene." Taehyung mengerutkan dahinya.

"Siapa Irene?"

"Itu nama modern milikku, karena menurutku Joohyun terlalu kuno, salam kenal ehehe." Joohyun muncul dari belakang Taehyung kemudian duduk didepan Taehyung.

"Biar lebih mudah, panggil aku Irene. Oke?" Taehyung hanya mengangguk dan memberikan senyuman terbaiknya.

Ia mengecek jam yang terpasang di pergelangan tangannya, "Uhm, kurasa aku harus pergi, kelasku mulai sebentar lagi."

"E-eh, sebentar, berikan aku nomor ponselmu dulu." Taehyung menatap Irene aneh, jujur saja dia bukan tipe orang yang suka membagikan hal privasi termasuk nomor ponsel.

Kecuali untuk Suga, pria itu sedikit licik tapi tampangnya bayi.

"Ehm, nanti saja minta pada temanku. Aku pergi dulu!" Taehyung segera pergi dari kantin, terlihat tergesa-gesa padahal kelasnya mulai sekitar sepuluh menit lagi.






"Menikmati kencanmu, Tuan Kim?" Taehyung menghentikan jalannya, dia berdiri tegak ditegah perempatan koridor sambil mengerutkan dahinya menerka-nerka siapa yang barusan bicara.

"EKHEM!" Taehyung memutar kepalanya kemudian matanya bersirobok dengan pemilik pupil kecoklatan yang dia kenal dengan cepat.

"Oh, halo Suga hyung!" sapanya dengan senyuman kotak manisnya, tak lupa tubuhnya ikut berbalik, menghadap si ekhem pendek.

Suga bahkan sempat oleng karena tidak percaya apa yang dia lihat, Kim Taehyung tersenyum kepadanya seakan tidak ada apapun yang terjadi. Waw.

Astaga, mungkin aku harus menetapkan rulesnya dengan benar, pikir Suga selagi menatapi Taehyung dengan tangan di pinggang.

"Apa itu kau, yang bertanya soal kencan?" tanya Taehyung kemudian.

"Memangnya kenapa?"

"Yah... aku sih hanya mau meluruskan kalau itu bukan kencan karena dia bukan pacarku." Taehyung menggedikan bahunya.

"Uh-huh, lalu?" Taehyung kurang ajar, pikir Suga.

"Lalu, kupikir aku melihatmu disana. Kau seperti... marah? Entahlah aku tidak yakin karena aku tidak mengambil jurusan psikologi, jadi aku tidak pandai membaca raut wajah."

Suga mengangguk paham, "Sudah mengocehnya? Aku mau pulang." Suga berbalik sembari melambai dengan ogah-ogahan pada Taehyung yang menatap kepergian Suga dengan kerutan dahi dalam.

"YAH, HYUNG!" Taehyung dengan langkah besar-besar berlari menyusul Suga lantas menggenggam pergelangan tangannya, menahannya untuk pergi lebih jauh.

"Tapi katamu... kau akan menjemputku." Taehyung memajukan bibirnya, membuat pout yang memancing Suga untuk bereaksi; memutar bola matanya malas kemudian mendengus.

"Jam tiga kan? Sekarang jam berapa?" tanya Suga.

"Jam satu ehehe."

"Yasudah, nanti aku kembali lagi kesini." Suga menarik pelan pergelangan tangannya agar lepas dari Taehyung.

"Kau yakin tidak mau menungguku?" Suga mendelik dengan apa yang dilihatnya sekarang, ASTAGA KIM TAEHYUNG, permainan apa yang sebenarnya kau mainkan sekarang?!?!?!, geram Suga dalam hatinya.

Kim Taehyung memelas didepannya, meletakkan jari jempolnya didepan bibir seperti orang gugup, tunggu, dia ber-aegyo?!

Suga kesekian kalinya menghela nafas, "Oke-oke, kutunggu dimobil, sekarang sana, kuliah yang benar."

"Aye-aye kapten!" Taehyung kembali tersenyum, wajahnya seceria matahari, dia berbalik dan berjalan menuju kelas setelah melambai kecil pada Suga.

"Apa dia switcher?" gumam Suga.

Sugar daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang