"Halo?"
Eunseo telpon Bona.
"Kenapa, Seo?"
"Sibuk nggak? Aku mau ketemu" kata Eunseo, Sinbi udah cengangas cengenges doang.
"Ngga kok, boleh! Ayo dimana?" kata Bona antusias.
"Dirumah aku aja. Nanti aku jemput" kata Eunseo.
"Aku siap-siap ya! Hati-hati, jangan ngebut"
Setelah itu, telepon ditutup. Semuanya ikut girang sekaligus deg-degan. Yein yang paling ketara, khawatir mendalam.
Iya, Yein masih ngga bisa nerima perasaan salah antara Eunseo dan Bona.
Bukan.
Bukan cemburu.
Cuma, semua masih tabu. Perasaan yang Eunseo rasain buat Bona, itu masih tabu dikalangan mereka. Apalagi, Bona seorang public figure. Semua orang berbondong-bondong buat dapetin informasi soal Bona.
Yein cuma ngga mau kalo nanti hasilnya justru jadi boomerang buat semuanya.
Buat Eunseo,
Buat Bona.
Tapi, jujur. Sebagai sahabat yang sayang sama Eunseo. Dan emang itu sudah prinsip kelima sekawan itu.
"Wherever you go, whatever you do. We'll always be there, supporting you."
Itu janji. Dan mereka bakal tepatin itu. Bukan sampe mereka mati, tapi sampe waktu benar benar habis.
:::
Bona keluar dari apartemennya. Ngga disangka, ternyata ada beberapa awak media diluar apartemen.
Sedikit ada percakapan diantara Bona dan para awak media. Biasa.
"Bona? Mau kemana? Ini Athalah? Wah cantik juga sama ya" kata salah satu wartawan.
Bona senyum, "Iya, duluan ya semua"
Setelah itu Bona lari narik Eunseo ke mobil Eunseo. Seola lagi di gedung agensi ngomong-ngomong. Jadi ngga bisa ikut sama Bona.
Bona sama Eunseo ketawa waktu udah masuk ke mobil, "Ekstrim juga" kata Eunseo.
"Belum apa apa kali segini, udah ayo jalan" jawab Bona. Setelah itu, Eunseo bawa Bona ke rumahnya.
Selama perjalanan, ngga banyak yang dibicarakan. Cuma nanya keadaan sama 'udah makan?'
Sengaja, biar Bona kesel. Kan ngga biasa nya Eunseo cuek kaya gini, untuk sekali ini aja Eunseo mau bikin hati Bona kaya roller coaster.
Yang diharapin terkabul, Bona kesel akhirnya.
"Seo?!"
"Hm?"
"Kamu tu sengaja ya mau bikin aku frustasi?"
Eunseo nahan senyum mati-matian disitu, terus noleh ke Bona pake tampang tanpa dosa.
"Kamu frustasi? Sama aku?"
Bona muterin bole matanya, "Beneran deh, kesel"
"Tidur aja kalo kesel, nanti pas bangun udah ngga lagi kok" kata Eunseo. Jawabannya makin bikin Bona mau adu domba hago aja gitu rasanya.
Bona puter badan, jadi berbalik ke arah jendela mobil. Ngga peduliin Eunseo yang sekarang diem diem ketawa.
Bona bergumam pelan, "Tau gitu ngga usah ketemuan"
