prolog

84 10 18
                                    

Flashback on.

Kota Eurofia, Lestyvi.
Lux side..

   Akhirnya.. umurku menginjak 3 tahun! Aku ingin sekali meminta hadiah dari bunda, kapan ya bunda pulang aku rindu.
"Papah... bunda di mana?? Kapan bunda datang? Lux lindu...." kataku sambil lari cengengesan dan duduk di sebalah papahku.

"Hmm, papah belum tau lagi Lux, kalau bunda pulang nanti papah beritau tenang aja." Kata papah, lalu dia mengeluarkan bingkisan kecil dari kantongnya.

"Ayo... tebak ini untuk siapa??" 

"Itu untuk Lux kan." Ucapku dengan percaya diri.

"Ahaha, 100 untuk Lux! Ambil lah.. tapi jangan di buka disini.. buka dalam kamar ya.., sana hus hus." usir papahku, aku hanya memasang wajah pout lalu langsur menyambar bingkisan kecil itu.

"Bweee, nanti kalau Lux udah buka lux ketempat papah lagi." Ujarku lalu berlari kecil ke kamar.

'coba saja aku tidak ke kamar hal ini tidak mungkin terjadi.'

Saat aku di kamar aku langsung membuka bingkisan itu, wah! Isinya ada buku sihir superr kecil. Pasti papah ngasih untukku gimana caranya memperbesarnya, pasti aku bisa. Lalu aku melihat ada telur wahh kecil sekali, aku langsung menaruh telur itu kedalam akuarium ikan yang tak terpakai di dlm kamarku.
Ada surat di dalam bingkisan itu aku membacanya.

"halo Lux... anak kesayangan papah. Sudah genap 3tahun ya... ehehe, papah sayang... banget sama Lux.. tapi maaf papah gak selamanya sama Lux. Kalau papah hilang Lux jangan sedih ya.. papah cuman mau menghilang sebentar...
Dari ayah Lux tersayang."

Aku yang membacanya hanya bingung, papah mau kemana? Pergi jauh kah? Jangan-jangan papah mau seperti bunda?!

Aku langsung berlari keluar kamar lalu mengintip ke ruang kerja papah.  Mataku membulat, aku sangat terkejut bunda kapan kembali?!

Aku tidak berani masuk, dan aku hanya bisa menguping pembicaraan mereka dari luar pintu kerja papah.

"Fufufufu, maaf ya kamu tak berguna lagi, ku kira kita bisa lebih lama. Ternyata ada yg lebih dari kamu~
Aku hanya ingin bilang selamat tinggal kekasihku." Ujar bunda sambil mengarahkan beberapa jarum hitam yang begitu banyak melingkupi bunda.

"Tch! Sudah ku duga! Kau sengaja menghilang selama berbulan bulan, hanya untuk memuaskan nafsumu! Aku baru tau... iblis tetap lah iblis,tidak memiliki perasaan. Bagaimana Lux ha?! Kasihan Lux kau tinggalkan, dia sudah rindu berat denganmu! Biar aku saja yang di tinggal tapi jangan Lux juga!"

Tanpa sadar air mataku menetes, kenapa... kenapa Bunda.., tidak seperti Bunda dulu. Apa bunda berubah semenjak bunda pergi?

"Oh, Lux? Anak itu juga akan mati bersamamu~
Tenang saja, dia akan menemanimu selamanya.." ucap bunda.

"Tap- ARGH.."

Aku langsung membuka pintu dengan keras, tidak lagi mengintip.
Darah papah terciprat ke berbagai penjuru ruangan, bunda langsung menusuknya tepat di jantung papah.

Dia menusuk papah berkali kali. Aku yang melihatnya hanya dapat menggeleng kepala lalu menutup mulutku.

"Hik-hiks hiks... bu-bunda.. bunda.. Papah ke-kenapa. Lux takut." Aku langsung terisak tangis.

"Uucupcupcup, jangan menangis anak bunda... papah cuman tidur kok... tidur untuk selamanya."

Aku yang mendengarnya, maju perlahan mendekati papah.. tetapi,

"Eitss, mau ngapain Lux anak manis? Papah cuman tidur kok, sebentar lagi Lux menyusul ya." bunda bilang seperti itu lalu dia langsung menusuk lenganku. Darah segar mengalir dan membasahi lantai dan bajuku.

Elementer AirynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang