WOY MASUK KELAS WOY (CH. 3)

20 5 3
                                    

Author pov.

Seminggu setelah pesta penyambutan murid baru, akhirnya semua murid dari kelas 1 sampai 4 sudah kembali melakukan aktifitas mereka.

Seminggu sebelumnya kelas 2,3, dan 4 masih libur, karena para peserta murid baru masih melakukan kegiatan mos.

Kenapa para kakak kelas mereka libur? Kalau gak libur bahaya. Yang ada adek kelasnya di godain sama kakak kelas yang kebanyakan otaknya rada-rada gesrek. Kan berabe.

"WOYY CHRIS DIRIKU RINDU KAMOEH HEHEHE." ucap seorang manusia siluman, bergender cowok yang membawa kecoa. (eh?)

"Hm. Udah sering ketemuan di kosan juga." Ketus seorang bergender cowok ugha sesama siluman, tapi yg ini hanya memberikan deatheyes kepada siluman kecoa itu.

Si siluman kecoa.. eits.. maaf maksudnya Lien langsung memeluk mesra Chris, tanpa tau sebenarnya mereka tadi saling menyapa di tengah koridor yang banyak orangnya.

"BANGSAT! MALU MALUIN NJIR MAKSUD LU APA COBA." Chris langsung membanting Lien dan itu menyebabkan lantai retak.

Lantai be like : apa salah hamba coba:)

Sedangkan siswa lain hanya lalu lalang pura-pura tidak melihat, karna takut bernasib sama dengan Lien saat ini. Udah di banting di injek-injek pula.

Kasian ya yang jadi Lien.

"E-eh? Kak Lien gakpapa?" Seorang gadis bocil mendekati siluman kecoa itu, eh maaf ulang. mendekati Lien.

"Huhuhu, Al tolongin kakak dung kakak terlalu sakit untuk berdiri. Argh!" Ucap Lien sambil memandang si bocil a.k.a Aldrina dengan memelas.

"Aku mau bantuin kakak kok! A-"

"AL! CEPETAN KESINI EL TINGGALIN ABIS BOKER NIH!" Teriak seorang pemuda dari kejauhan dan menatap sinis Lien yg ingin meminta bantuan.

Rafael jahat emang ada siluman minta bantuan malah gak di bolehin.

"Ma-maaf kak! Aku harus ketempat El dulu a-aku gk mau kepisah darinya. Ja-adi dadah!"

Aldrina yang takut di tinggal Rafael pergi langsung melesat sudah di sebelah Rafael. Dasar duo kembar ini.

"Au.. sakit sekaleh udah di injek-injek pada kabor semua homan siluman disini gak di bantuin lagi. Abak imut kek gw ini kan tak berdosa coba." Kata Lien smbil mencoba berdiri, untung saja dia cepet regrenasinya.

Padahal mah tadi tulangnya patah.

Lux pov.

Aku kembali lagi dengan suasana membosankan ini.

Apa lagi kalau bukan sekolah? Sekolah disini tu sebenarnya fasilitasnya bagus. Semua yang lu mau pasti dah ada disini.

Mau kasur? Ada tu banyak selain di uks di dalam kelas ada juga. Di taman juha ada kasur, btw jangan mikir macem-macem ye kenapa banyak kasur disini.

Karna disini banyak kaum rebahan juga, seperti aku.

Balik keleptop, aku sedang berjalan santai sampai mendengar.

GEDUBRAK.

Suara sesuatu yang terjatuh, saat ku telusuri eh ternyata ada yang terbanting. Karna diriku orang yang tidak peduli dan gak mau peduli.

Yodah gw langsung ke atas liat-liat gw sekarang kelas berapa.

"Hmm.. gw sekarang kelas.. loh."

"Hehehe kita sekelas lagi loh dedek Lux." Ucap seorang siluman domba sambil mengelus rambutku.

Cih! Gw gak suka diginiin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Elementer AirynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang