Hari libur Chuuya

2K 205 23
                                    


Chuuya merasa sangat malu!! Rasanya dia ingin sekali menggali lubang untuk mengubur dirinya sendiri hidup-hidup! Bagaimana bisa dia muncul di depan mantan patnernya ini dalam kondisi yang begitu memalukan?! Rasanya jiwa Chuuya sudah terbang menjauh karena hal ini. Dazai masih sibuk menertawakan Chuuya. Jujur saja dia tak pernah menyangkan Chuuya, yang notabene nya memang cantik namun galak itu mau memakai pakaian perempuan macam begini. setahunya Chuuya paling anti dengan crossdresing seperti ini. Ada angin apa sampai Chuuya rela memakai pakaian macam begini?

"Lu-lupakan yang kau lihat!" Itu perkataan Chuuya sebelum dia kabur karena terlalu malu. Dazai masih sibuk menertawai mantan patnernya itu saat Chuuya melarikan diri.

'Hais. Padahal aku belum sempat mengatakan bahwa dia terlihat cantik begitu.' Gerutu Dazai di dalam hatinya. Niat awal Dazai datang ke pesta ini hanyalah untuk bersenang-senang. Dia ingin mencicipi semua minuman keras yang disajikan mungkin bisa dia campurkan dengan detergen atau racun tikus untuk mencapai kematian yang sangat dia inginkan. Dia tak pernah menyangka jika dirinya akan bertemu dengan mantan patnernya yang sedang melakukan crossdressing. Dazai bersenandung senang. Nampaknya ini adalah hari keberuntungannya. Ahh.. dia sangat bahagia.

..

Misi Chuuya gagal. Chuuya melimpahkan semua kesalahan pada Dazai. Jika saja dia tidak bertemu dengan maniak bunuh diri itu, misinya pasti berhasil dan dia juga tidak perlu menanggung malu yang amat sangat dengan begitu. Ini benar-benar membuat harga dirinya jatuh!!

Mori tidak memarahinya. Pria tua itu hanya menghela nafas mungkin bertujuan untuk menenangkan dirinya. entahlah, Chuuya juga tidak tahu dan dia tidak berminat untuk pergi mencari tahu lebih dalam mengenai hal itu. Mori tidak menanyainya lebih lanjut mengenai mengapa dia gagal dalam menjalankan misi. Dan Chuuya bersyukur atas hal itu. dia tidak sanggup menceritakan kejadian paling memalukan dan ingin dia lupakan dalam hidupnya itu. Chuuya mendapatkan trauma gara-gara crossdresing itu.

Chuuya kembali ke apartemennya. Dia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya yang lelah seharian ini. Chuuya sangat berharap jika dia bisa melupakan kejadian memalukan yang menimpa dirinya itu. Chuuya meminta cuti pada bos sialannya itu. katanya dia butuh istirahat lebih. Lagi pula Chuuya selalu bekerja dan bekerja selama ini. Menurut Mori ini libur yang pantas bagi salah satu eksekutifnya itu.

Pemuda berusia 22 tahun itu menatap langit-langit kamarnya sebelum menghela nafas. Dia sudah melakukan itu sejak bangun pagi tadi. Chuuya bingung apa yang harus dia lakukan selama cuti nya ini? Selama ini dia tak pernah lepas dari pekerjaan dan mendadak libur begini Chuuya menjadi bingung sendiri. Chuuya melirik jam di meja nakasnya, sudah pukul 9 pagi. Chuuya memutuskan untuk segera bangun dari tempat tidurnya dan beralih ke kamar mandinya. Dan saat itu lah Chuuya sadar jika rumah nya ini sangat penuh dengan debu. Chuuya jarang pulang ke rumahnya. kalau pun dia pulang, paling langsung menuju kamar tidur untuk tidur atau tidak dia hanya kembali jika ada sesuatu yang tertinggal. Chuuya tersenyum senang. Sekarang dia tahu apa saja yang harus dia lakukan.

Chuuya mengikat rambutnya secara sembarangan. Menutup kepalanya dengan kain begitu juga dengan mulut dan hidungnya. Pakaiannya sudah diganti dari piayama menjadi baju kaos oblong putih dan celana pendek selutut. Lengkap dengan alat-alat kebersihan di tangannya, Chuuya mulai membersihkan rumahnya yang berdebu.

"Astaga. Kapan terakhir kali aku membersihkan rumah ini?" gerutu Chuuya sambil mengangkat sofa di ruang tamunya dengan kekuatan miliknya. Sekarang semua benda yang ada di ruang tamu Chuuya sudah melayang-layang di udara. Chuuya memuji dirinya sendiri dan kekuatannya. Ahh.. bahagianya menjadi pengendali gravitasi. Dia bisa melakukan tugas bersih-bersihnya dengan mudah tanpa perlu dorong ini itu dan kelelahan mengangkat barang. Dalam waktu singkat ruang tamu berdebu Chuuya sudah berubah menjadi berkilau dan bersih. Langkah selanjutnya adalah kamar tidurnya sendiri. Chuuya menepuk bantal kesayangannya. Dia kemudian melirik kearah tanaman mawar yang sudah mati di tepi jendela kamarnya. Itu pemberian Kouyou padanya. Kata Kouyou Chuuya harus nya menghias kamarnya dengan beberapa jenis bunga agar terlihat segar dan menyenangkan. Namun, bunga itu tak pernah dia rawat. Akibatnya bunga itu sudah mati kering dan sudah tak ada lagi yang tersisa. Chuuya melirik kembali bunga itu lalu memikirkan akan membeli satu pot lagi mungkin. Dia ingin belajar merawat tamanan mungkin? Entahlah.

Dachu StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang