Naungan jiwa melampui kata
Berdebar bersama pelupuk mata,meraup nada cinta.
Kau aku rindu,bayangmu tak dapat kukubur,getaran namamu sulit tergeser,bukan tak ada yang lain,namun aku masih penasaran,kenapa engkau yang masih aku tanyakan?
jarak bukan halangan,memang betul apa ini cinta?atau nafsu belaka?
Guratan luka ini terukir ditangan,saksi bisu perjuangan,bodohnya aku masih bertahan,kenapa tak pindah alamat hati saja?Tuhan,sebenarnya siapa dia???
Kau dan aku memang terdampar disarang,sarang ini masih amat indah,dan selain itu,kita pasti saling menyulam serpihan kecintaan dalam bingkai rumah tangga,semoga sakinah mawadah warahmah kau dan aku bunga mawarku.#rindu

KAMU SEDANG MEMBACA
Peci Kluwus
Короткий рассказMuslihin baru saja keluar dari bus yang ditumpanginya,karena cuaca agak panas pakaian yang ia kenakan dibuka.sebenarnya malam ini waktu untuk berziarah dimakam K.S.Kalijaga. Dua kopi hangat telah tersaji dengan kepulan asap yang menggoda,maklum saja...