Waktu menunjukan pukul 01.34,malam itu terasa berbeda,sedikit perubahan begitu merasuk diotak para penuntul ilmu ini,kenalkan namaku fatur panggilan akrabku bolot,sebab aku sering gagal fokus dikupingku.
Orang-orang disekitarku seakan diserang fenomena game online,mereka begitu asyik dengan diri mereka,entah.setiap aku bertanya mereka malah berbalik bertanya.budeg! Benakku didalam hati,betapa tidak.
Biasanya malam kami habiskan ngopi sambil bercengkrama,sekedar ngopu atau kalau tidak ada halangan mempelajari kembali apa yang sudah diajarkan guru.mencatat maupun menghafal,maklumlah tugas santri memang begitu adanya,selain semua mandiri artinya diurus sendiri,disamping itu juga kami berlatih hidup didalam masyatakat,apapun yang telah diajarkan harus dapat tertuang didalam lingkup masyarakat.
Salah satu hal yang aku perhatikan belakangan ini menunjukan orang-orang lebih gemar bermain game,beda dengan zaman dahulu.Selain efek yang ditimbulkan kurang baik,juga dirasa sangat merugikan.Apalagi yang masih berusia pelajar,sungguh naif,game bagiku hanya kesenangan aementara tanpa adanya manfaat yang signifikan.
Zaman dahulu belum ada yang dinmakan hp,kalaupun ada hanya beberapa.dulu game yang ada merupakan permainan yang sangat tak terlupa.Betapa bahagianya kami ketika bermain kelereng dan yang lain,mungkin tak dapat lagi kami lakukan,karena begitu jarang ada yang melestarikanya.
Jika ditanya manfaatnya tak dapat ditulis semua sedikit bocoran,badan kami dulu sering berkeringat akibat bermain permainan tradisional,mata kami dilatih peka,bukan hanya mata,bahkan semua organ terlatih melalui permainan tradisional.
Selamat datang kaum zaman now,generasi micin,dan generasi tanpa keringat,aku hanya berdoa kepadamu semoga semua tak berjalan begitu nikmat,agar permainan yang katanya jadul dan katrok dapat membumi dinegri tercinta ini,negriku Indonesia.
Dan ahirnya,"melestarikan budaya lama yang baik,dan mengambil budaya baru yang lebih baik":kata guruku,dapat kita laksanakan bersama perubahan arus zaman ke-modernan.
Kyai park,episode liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peci Kluwus
Short StoryMuslihin baru saja keluar dari bus yang ditumpanginya,karena cuaca agak panas pakaian yang ia kenakan dibuka.sebenarnya malam ini waktu untuk berziarah dimakam K.S.Kalijaga. Dua kopi hangat telah tersaji dengan kepulan asap yang menggoda,maklum saja...
