Sejuknya Kota Bawang

23 0 0
                                        

Malam Puncak Pemilihan presiden,semua orang berdebar menanyakan kepada diri mereka sendiri.mereka bergulat mulut satu sama lain.memang benar-benar terasa hangat.karna hal ini memang bukan hanya sebatas pilihan saja.

Sedari tadi orang disampingku tak menghiraukan,mereka malah asyik tanpa berfikir terlalu dalam.mereka kaum sederhana,bagi mereka yang penting datang lalu nyoblos,gak perlu ribut dengan orang lain,yang penting cinta damai tidak ada dendam dan keburukan,indahnya.

Malam ini aku diundang untuk ngopi,ngopi ngobrol perihal ilmu,kata kakakku.dan semua pecinta minuman pahit ini berasal dari berbagai kalangan,yang penting satu wadah jangan sampai pecah,wadah aspirasi jiwa semua manusia,kebebasan kuncinya.tapi tetap sesuai adat.

Segelas kopi aku nikmati bersama kepulan asap dan beberapa camilan.Memang begitulah.dibumbui cerita manusia muda yang sedang mencoba menggaet wanita,tolakan cacian makian bagi mereka sudah biasa,asal jangan sampai putus asa.tak perlu repot,cukup ambil hikmahnya.

Kepyar,desa dilereng gunung perahu.indah nan asri,airnya bercucuran bening bagai air tanpa noda,orang disini ramah.senyuman dan sapa'an tak kenal lelah,luar biasa.Masih banyak yang aku ingin ceritakan,nampaknya mataku lelah,badanku butuh rebah.

Kota kelahiran,kebanggan,sambutanmu bagai serasa nikmat kebahagia'an,Selamat Malam Sejuk nan damai kota bawang tercinta,semoga Tuhan dan Kita Saling Mengingatkan betapa eksotisnya negri Indonesia merdeka.

"Bersungguh-sungguh,maka akan tercapai" (ngopi bareng Mas Alank,bawang 17-04-19)

Peci KluwusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang