1.Hampir Hilang

222 14 4
                                    

"Langkah tidak akan pernah berhenti, cinta tidak akan pernah mati, kecuali  jika engkau yang mencoba untuk menghentikan  langkah itu, dan menghentikan  rasa cintamu untukku "
.
.
.
   "DAVID TUNGGU"Teriak Nasya pada David, lelaki yang telah berhasil merebut  hati Nasya,lelaki yang menjadi pujaan Nasya untuk menuntunya ke surganya Allah. lelaki yang namanya  selalu berada  dalam doa-doa Nasya pada sang pencipta.
David dengan santainya  menoleh ke arah kekasihnya,yang berlari untuk menghampirinya.
"Jangan lari, nanti kamu jatuh"David menasehati Nasya,dengan muka berbinar Nasya menatap David dengan penuh rasa sayang dan cinta, terlihat jelas dari tatapan matanya itu.
"aku enggak takut jatuh, "jawab Nasya
"Kenapa emangnya,kalau kamu jatuh,kamu bisa terluka"David tidak mau kalah dari Nasya.

"aku enggak takut jatuh, karena kalau aku jatuh, ada kamu yang siap menangkap aku,aku jamin kamu enggak akan tega jika melihat aku jatuh"Nasya berucap  dengan wajah bahagia. Nasya tau betul siapa kekasihnya  ini, David tidak  akan membiarkan  dirinya terluka, walau itu sedikit saja.

"Huh... Baiklah, putri kecil  yang pandai mengelak "David menarik pelan pipi chuby milik Nasya, membuat si  empunya meringis kesakitan, padahal itupun tidak sakit. Itu hanya akal-akalan Nasya  agar dirinya mendapat  perhatian  David.
"Awuw... Sakit"Nasya meringis.
"Maaf... "Jawab David mengelus pipi Nasya pelan. David berniat menurunkan  tangannya  dari pipi Nasya, namun Nasya segera menahan tangan David

"biarkan begini dulu, aku suka.. Tanganmu hangat"jawab Nasya. David tersenyum melihat tingkah laku kekasihnya  ini.
"Dasar manja"cibir David.
"biarin, manja sama pacar, enggak salahkan... Daripada sama pacar orang"jawab Nasya kesal ,David hanya terkekeh  melihat tingkah  laku Nasya, yang terlalu  kekanak-kanakan.
"Yaudah, sekarang sana kamu masuk kelas, keburu  telat "David berucap. Nasya hanya menggangguk malas, dan mulai berjalan meninggalkan  David yang terlihat menahan tawa melihat kekasihnya kesal.
"Nasya jangan terlalu mencintaiku, aku takut, kamu akan kecewa dan tersakiti "ucap David lirih, hampir tak terdengar  sama sekali.
..
..
..
..

Suasana riuh mulai terdengar  saat Nasya berjalan memasuki kelasnya, menunggu  kedatangan  guru Biologi mereka, Nasya berjalan ke arah bangkunya.
"Pagi Ta"Sapa Nasya  pada Mita,teman sebangkunya.
"hm...pagi" dengan muka cuek.
Dengan wajah yang penuh tanya nasya duduk dibangkunya tanpa mengucapkan sepata kata lagi pada Mita. Kemudian melanjutkan aktifitas seperti biasanya (Sok Sibuk).

Disela-sela kesibukannya ketua kelas masuk ke kelas sambil ngos-ngosan dengan membawa kabar buruk (bagi nasya)
"Weettss guys ni tugas matematika halaman 123-125, kerjakan sekarang dan harus dikumpul sebelum istrahat"Kata Leo ketua kelas cuek yang ketampanannya tak kalah dari David.
Dengan wajah malas dengan otak liciknya Nasya keluar kelas untuk menemui pacarnya dengan alih meminta untuk menyelesaikan tugasnya, yah namanya juga sayang David mau saja menuruti keinginan Nasya.
Bel berbunyi Nasya telah mengumpul tugasnya kemudian menuju ke kantin karena sedari tadi perutnya berbunyi.
Ketika Nasya sementara makan Staff mengumumkan bahwa guru melakukan rapat,Nasya yang mendengar  pengumuman  itu, hampir berteriak  kesenangan, tapi coba di tahannya dengan memasang tampang  biasa saja, padahal dalam hatinya berteriak  kegirangan (sok-sok biasa saja, padahal paling seneng dia).

David melangkah ke meja yang di tempati nasya untuk makan siang, david dapat melihat bahwa kekasihnya itu, sedang menahan rasa senang nya, karena para guru-guru sedang rapat, jadi jam pelajaran  pasti akan kosong(ya...iyalah... Namanya juga guru lagi rapat, siapa yang mau mengajar coba)
"Kalau mau teriak kesenangan, teriak aja,enggak usah di tahan-tahan"Ucap david saat sudah sampai di dekat nasya. Nasya yang mendengar  suara david, segera menghentikan  makannya, dan beralih menatap peria itu, yang kini duduk di depannya dengan menopang dagunya dengan kedua tangannya yang bertumpuh di meja kantin.

Cinta Untuk Nasya(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang