2.

5 0 0
                                    

Gue sayang dia,tapi itu dulu. Aku sama dia hanya teman aja,selama lo gak putusin gue sih
-elnara-

Elnara memandang lapangan dengan duduk di lantai,menikmati siliran angin sore dan kegiatan beberapa siswa termasuk osis yang mungkin akan ada project. Elnara melihat Verrel yang nampak tengah menjelaskan sesuatu pada adik adik tingkatnya.

Tanpa sadar Elnara menyunggingkan senyum mengingat dahulu pernah mendekati Verrel dengan emansipasi wanitanya,oke maksudnya dulu saat Elnara mendekati Verrel,Elnara dulu yang mulai entah itu mengajak ngobrol sampai chat gak mutu serba dimulai dari Elnara. Namun saat tau ternyata Verrel mendekati seseorang yang satu organisasi,Elnara mulai melangkah mundur. Karena Elnara tau sejauh dan senekat apapun Elnara mendekati Verrel tapi Verrel hanya menganggap teman itu gak akan mengubah apapun,apalagi Verrel termasuk orang kalau sudah A ya A. Sudahlah lupakan,sekarang Elnara sudah ada Rangga bukan? Saat dengan Rangga pun Elnara tak sungkan tetap menggunakan bahasa sehari hari nya -lo gue- Rangga pun tak masalah juga,walau ada moment yang mereka menggunakan aku-kamu .

"Ngelamun" Elnara tersentak saat ada tangan yang meraup wajahnya saat Ia menoleh segera melayangkan pukulan dilengan sang pelaku yang hanya membalas dengan cengiran khasnya

"Orang ditungguin didepan kelas gue juga,malah ngelamun disini"ucap Rangga yang ikut duduk disebelah Elnara

"Abis kumpul tadi,terus duduk disini dulu. Gue kira lo masih ada persiapan buat tournament nanti"

"Gak ada,lagian mandangin siapa sih disini?" Tanya Rangga yang dibalas gelengan namun Rangga bukanlah cowok yang termasuk orang yang sangat tidak peka,dia tau siapa yang dilihat oleh pacarnya itu

"Kenapa nyesel milih gue? Dia makin ganteng gitu?" Seketika ego Rangga sedikit tersentil perkataan Rangga membuat Elnara menoleh

"Eh. Boy, singkirin pikiran itu.Aku sama dia gak ada apa apa seperti yang dituduhkan otakmu itu" ucap Elnara dengan nada lembut membuat Rangga menghembuskan nafasnya kasar

"Sorry.I just jealous,maybe"ucap Rangga pelan

Elnara bangkit dari duduknya,mengulurkan tangan meraih tangan Rangga mengajaknya bangun
" ayo pulang udah mau jam 5"

"Besok kalau gue bolos pramuka gak apa?" Tanya Rangga tiba tiba membuat Elnara berhenti dan mengerutkan alisnya

"gak apa,kalau mau nilainya c sih"jawab Elnara dengan santai

"Yah kok gitu"

"Gini ya,lo tuh udah bolos berapa kali coba? Dikasih B juga untung lo"

"Nego deh"

"Gak ya, berapa kali sih gue harus bilang. Hubungan kita gak bakal mempengaruhi apapun soal nilai pramuka mu"

Rangga sudah paham akan hal itu. Dia hanya mencoba mengalihkan pembicaraan yang takutnya akan membawa dampak buruk bagi kedepannya. Jadi lebih baik jika Elnara mengomel saja. Jujur saja Rangga pertama kali tertarik dengan Elnara saat

Hari ini MOP hari pertama tengah berlangsung. Beberapa barang yang harus di bawa pun sudah Rangga sediakan semua. Dia bukan anak bandel yang akan menganggap remeh itu semua. Saat jam menunjukan pukul 13.00 beberapa anak kelasnya baru saja masuk sehabis berganti pakaian. Kalau Rangga sudah berganti tadi didalam kelas bersama dengan beberapa teman lelakinya.

Seseorang dengan pakaian pramuka lengkapnya masuk menenteng kertas,sebelum itu tak lupa dia mengetuk pintu tiga kali dengan mengatakan "izin masuk" dan salam.

setelah menunggu beberapa teman kelas Rangga yang sedang berganti baju,ketua kelas pun menyiapkan kelasnya. Ada satu lagi yang datang dengan penampolan tak jauh beda hanya saja dia masuk dengan senyum simpul.

"hallo" serentak semua-termasuk Rangga mengucapkan "hai", kakak kelas yang pertama masuk dengan wajah yang nampak sekali tengah gugup namun berusaha menutupinya.

"Perkenalkan nama saya Elnara Safiye,dari kelas sebelas ips 3.Panggil aja kak Elnara. Ada yang mau ditanyakan?" Semua terdiam sambil grasak grusuk tak karuan

"Halo perkenalkan juga nama kakak silvia tessia,panggil aja kak Silvia. Aku dari kelas sebelas mipa 3"

Semua murid kelas ini memperhatikan depan karena silvia mulai menuliskan materi pada pertemuan pertama mop ini. Memang begitu diawal mereka akan dijejali materi,hari kedua mereka akan diberi semua perlengkapan yang harus dibawa  saat perkemahan pingol,lalu dihari ketiga akan ada acara have fun games.

Di sudut lain Rangga tengah serius memperhatikan papan tulis,dia anak rajin jelas saja Ia akan menulis semua materi yang diberi.

"Kak kalau jelasin jangan judes gitu dong" keluh Riki,salah satu teman Rangga pada Elnara

Elnara membulatkan matanya,hal itu membuat Rangga berhenti menulis sejenak memperhatikan Elnara terkejut

"Eh emang judes ya?  Enggak kok"

"Santai coba kak"

Elnara menghirup udara dan menghempaskannya lagi "paham adek adek" ucapnya dengan nada yang dibuat selembut mungkin membuat bibir Rangga berkedut terangkat sedikit

"Nah gitu kan enak kak,cantik deh" goda Riki

"Wuuuuuu modus lo ki"sorak satu kelas membuat Elnara tertawa

"Woi dek kenapa bengong? Gak dengerin kakak jelasin ya, atau terpesona? Huh" suara itu membuat Rangga mengerjap sebentar degub jantungnya bekerja cepat saat tau yang menegurnya adalah Elnara. Rangga memang duduk di barisan depan pinggir tembok.

"Cieee"sorak satu kelas membuatku reflek menaruh satu jari didepan mulutku dengan kepala menggeleng

"Ehmmm Rangga Argitama,nama bagus. Dek gimana kalau Rangga maju kedepan suruh ngenalin diri? Setuju ga?" Tanya Elnara yang membuat sorak setuju dari satu kelas mau tak mau Rangga harus maju juga karena terus didesak si Dio kampret-teman sebangkunya,

"Hai perkenalkan gue Rangga Argitama,adiknya Rangga di film AADC" ucap Rangga dengan pedenya

"Hush serius ngga" ucap Elnara yang tengah duduk di bangku Rangga sementara Temannnya si silvia sudah tak ada di kelas ini

"mau Saya seriusin ya kak?"

"ih Rangga,gue ngomong dari tadi gak didengerin ya?" Tanya Elnara dengan penuh selidik membuat Rangga mengerjap kaget dan bingung

"Eh dengerin kok"

"Ngomong apa emang?"

"Ehhhh ngomong-"

"Ah udahlah,ayo pulang mau sampai kapan disini" ucap Elnara sambil menarik tangan Rangga yang tersenyum-uh lebih tepatnya nyengir mungkin

Saat Elnara menarik tangan Rangga,Rangga juga menarik sehingga tubuh Elnara terpelanting ke dada Rangga. Tinggi Elnara hanya sebatas hidung Rangga sebenarnya kalau dia berdiri dengan tegap pastinya.

"Ra,gue mau tanya deh sama lo"

"Apalagi sih ngga?" tanya balik Elnara sambil menegakan tubuhnya

"Jangan marah tapi ya?"

"Iya apasih?"

"Lo masih suka atau sayang sama Kak Verrel?" Tanya Rangga dengan lirih namun masih sempat didengar oleh Elnata

Elnara mendengus "oke gini ya Ranggaku dengerin gue baik baik" Rangga mengangguk

"Gue sayang dia" Elnara melihat ada perubahan diwajah Rangga
"Tapi itu dulu. Aku sama dia teman aja,selama lo gak putusin gue sih" lanjut Elnara yang dibalasi gelengan oleh Rangga

Rangga tersenyum mendengarnya satu hal yang Rangga tau
Rangga benar benar sayang dengan Elnara saat ini

.
.
.

Bagaimana kalau cerita ini langsung to the point?
Tidak usah bertele terlalu lama
Tapi tetap seru gak ya?
Uh biarlah berjalan dan akan ku buat kejutan

Bukan RANGGA dan CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang