•MOS kedua

143 9 0
                                    

Hari ini. Hari dimana Ocha menjalankan MOS kedua.Dari rumah Ocha sudah berdoa semoga hari ini tantangannya gak aneh aneh.

Ocha,Devita,Adelia dan yang lainnya sudah masuk 10 menit sebelum bel masuk.Hati Ocha masih komat kamit berdo'a supaya tantangan MOS nya gak aneh aneh.

"Lo udah nyiapin buku yang disuruh kak Agam?"Tanya Devita yang duduk didepan Ocha dan menoleh kebelakang.

"Oh,buku buat minta tanda tangan?"Lanjut Adelia yang duduk disamping Devita.

"Udah kok."Ucap Ocha lalu mengeluarkan buku dari tas.

"Menurut lo bakal ada tantangannya?"Tanya Adelia.

"Pastilah."Jawab Devita.

"Yaudah sih kita berdo'a aja semoga gak aneh aneh."Ucap ocha meyakini mereka berdua.

Padahal dari tadi gue juga ikut panik~batin Ocha.

Bel masuk pun berbunyi dan para OSIS pun masuk kekelas begitu pula dengan Agam.Gak tau kenapa dari awal Agam masuk kelas,mata Ocha terus berbinar,gak kedip sama sekali.Kaya ngerasa,pesona Agam tuh tinggi banget buat Ocha.

Kak Agam hari ini ganteng banget~Batin Ocha.

"Pagi dek,Udah nyiapin buku yang disuruh kemaren?" tanya Agam yang berdiri di depan kelas yang menatap ke arah ocha.

"Yaudah kalo gitu.Kakak akan-."

BRAKK!!

Terdengar suara bantingan pintu.

Kening Ocha mengernyit melihat cowok tinggi itu datang dengan ter-engah engah
mengatur nafas.

"Darimana aja lo baru datang?"Ketus Agam.

"Baru jadi anak kelas 10 aja udah telat,Eh ralat belum resmi jadi anak kelas 10."Tandas Zidan.

"Bentar dong kak."Ucap Chandra terpotong oleh nafasnya yang ter-engah engah."Gue masih cape,udah di introgasi."

"Kenapa bisa telat?"Tanya Agam tanpa basa basi.

"Abis Ngegames Kak."Jawab Chandra dengan santai.

Gila kali tuh anak,gak punya rasa bersalah sama sekali.~Gumam Ocha dalam hati.

"Ngegames sampe terlambat kaya gini gimana ceritanya."Ucap Zidan.

"Yakan gue mabar kalah terus,yaudah gue mabar sampe malem supaya menang."ucap santai Chandra.

"kemaren gue udah bilang dateng tepat waktu!!"Bentak Kak Agam.

"Yaudah maaf,sekarang gue boleh duduk gak?Cape nih berdiri mulu."Ucap Chandra.

Tanpa menunggu jawaban dari para Osis.Chandra berjalan menghampiri tempat duduk nya yang berada di samping Ocha.

"Udah lupain aja."Ucap Agam menyerah dengan tingkah laku adik kelasnya yang satu ini.

"Yaudah sekarang kalian boleh ngelakuin apa yang kakak suruh. Cari anak anak Osis dan minta tanda tangannya."Ucap Zidan yang membuat kita semua mengangguk.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Zidan.kakak kakak Osis keluar kelas,entah pergi kemana.Dilanjut Ocha,dan yang lainnya keluar dari kelas dengan membawa buku dan pulpen.Siap untuk menjalankan tugas dari anak Osis.

Ocha dan yang lainnya mencar untuk mencari kakak kakak Osis.Tapi tidak dengan Devita dan Adelia yang selalu mengikuti.

Ocha udah berhasil mengumpulkan Tanda tangan dari semua anak anak Osis,Tinggal sisa 2 nama lagi. Agam dan Daffa.

"Gue sama delia udah semua nih."Ucap Devita yang menunjukan buku yang berisi tanda tangan Osis.

"Gue,dua lagi,Kak Daffa sama kak Agam."Ucap gue kepada mereka berdua."Lo tau gak mana anak Osis yang namanya kak Daffa?"

"Tuh,Anak cowok yang lagi ngeruput es jeruk."Tunjuk Devita kepada kumpulan cowok dipojok kantin.

Ocha langsung berjalan menuju ujung kantin tempat kumpulan para cowok bak berandalan itu.Sedangkan Devita dan Adelia Pergi ke kelas duluan.

"Permisi,kak."Ucap Ocha sopan."Aku cari kak Daffa,mau minta tanda tangannya,kak."

"Tapi ada syaratnya."Ucap cowok itu berdiri dan mendekati Ocha.Buat Ocha menciut gitu aja ngeliat tatapan tajamnya Daffa.

"Lo cium gue dulu."Lanjut kak Daffa santai.Buat mata Ocha membulat seakan mau keluar dari tempatnya.

"Maksud kakak Apa?Lancang banget!"

Plakk!!

Refleks Ocha nampar pipi Daffa.Mata Ocha kini berkaca kaca,udah pengen banget nangis kenceng gak terima diperlakuin murah oleh cowok Osis brengsek ini.

Ocha lari begitu saja dari tempat itu.Tanpa sengaja ocha nabrak cowok yang sedang berjalan di kolidor.Tiba Tiba..

Brukk!!

Ocha terjatuh dihadapan cowok itu.kemudian cowok itu menjalurkan tangannya.

"Sini gue bantun."Cowok itu yang menjalurkan tangannya.

"Gak usah."Tolak ocha,kemudian dia berdiri tanpa di bantu oleh cowok itu.

"Lo nangis?Kenapa?"tanya cowok itu."Duduk di sana yu."Cowok itu mengajak ocha duduk di bawah tangga yang menuju kelas atas.Ocha hanya mengangguk.

"Hiks,hiks."Suara tangis Ocha yang duduk di samping cowok itu.

"Lo kenapa si?cerita dong."Rayu cowok itu dan meraih kepala Ocha kepundaknya.

"Anak Osis ada juga ya,yang sebrengsek kak Daffa?"Jawab ocha tanpa basi basi.

"Owh,Daffa Osis Kelas 11 ips 3?"

"Lo kok bisa tau?"

"Dia tuh satu tongkrongan sama gue."Jawab cowok itu.

"Owh,Masa iya gue cuman minta tanda tangannya aja harus cium dia,Kan ogah banget."

"Dia Mah emang kaya gitu."

"kalau aku terima itu, First kiss aku.Aku gamau First kiss diambil cowo sebrengsek dia."

"Kalo First kiss lo diambil gue,gak papa?."Jawab cowok itu yang menatap Ocha.

Mulut gue terbuka seketika dan menatap Cowok itu tanpa berkedip.

Ih,Apaan si,Orang lagi serius juga.~Kata ocha dalam hati.

"Hehe,bercanda kok."

Tiba tiba terdengar suara alas kaki yang turun dari tangga.Yang membuat ocha Refleks menjauh dari pundak Chandra.

"Chandra,Ocha.Cepet masuk kelas bentar lagi bel masuk."perintah Agam.

"Iya Nih gue mau masuk."jawab Chandra tanpa ada rasa sopan sedikit.

"Yaudah cepetan bel masuk mau bunyi".Perintah Agam.

"Iya kak".Jawab Ocha dengan suara lemut.Dan mereka berdua berdiri,lalu Ocha dan Chandra pergi ke kelas.Sedang kan Agam entah pergi kemana.

Gue kira beneran ternyata cuman bercanda Sialan.

Eh?



Bentar?



Jangan bilang?



GUE BAPER???


BAPERRRRRR????

Dih ogah. Gantengan kak Agam kemana mana kaleeee. HAHAAA.

***
Vote + komen ya say❤😉










OchandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang