Uang Segalanya

7.8K 469 12
                                    

Seorang gadis yang kini berada dalam dekapan hangat seorang pria membuka matanya saat mendengar suara berisik dari telepon pintar miliknya. Gadis itu tak lain Aleera. Iya, salah satu pria bangkotan yang menjadi atm berjalannya kini tengah menelepon.

Pria itu bernama Gunawan pengusaha tambang minyak kaya raya. Dia mengabarkan pada Aleera untuk bersiap melayaninya. Gadis cantik yang sayangnya diselimuti debu dosa itu. Membalas manis setiap perkataan prianya.

Tak ada rasa jijik saat tangan-tangan tua itu menjamah tubuhnya. Aleera justru akan lebih jijik saat dirinya memakai pakaian rombeng yang kotor karena tidak memiliki uang. Iya, menjadi wanita simpanan lebih dipilih Aleera ketimbang hidup menggelandang di jalanan.

"Kau akan segera pulang?" tanya Alvin dengan suara seraknya yang terdengar seksi.

"Ya, atmku sebentar lagi akan bertambah gendut," ucap Aleera dengan riang, seolah tak ada beban sama sekali. Uang memang segalanya bagi gadis itu, tak ada yang ia inginkan selain dari memiliki banyak uang.

Alvin tersenyum kecut menyembunyikan kecemburuannya. Apalah arti dirinya dibandingkan uang-uang yang lebih menggoda di mata Aleera.

"Pekan ini aku akan liburan. Apakah kau berniat untuk ikut?" tanya Alvin. Aleera tersenyum menggoda, dengan tatapan jalang ia mengusap perut kotak-kotak milik Alvin.

"Aku memang sudah lama tidak pergi liburan. Baiklah, aku akan ikut liburan denganmu akhir pekan nanti," ujarnya, Aleera memunguti pakaiannya yang berserakan.

Tanpa peduli dengan ketelanjangannya, Aleera melenggokan pinggulnya dengan santai menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket sehabis bercinta dengan Alvin tadi.

*****

Gunawan pria yang sudah berusia setengah abad dengan rambut yang sudah mulai memutih itu. Tertawa terbahak-bahak melihat jalangnya tengah menari striptis dengan panas.

Gunawan menepuk pahanya sebagai isyarat agar Aleera yang kini hanya memakai dalaman duduk dipangkuannya. Dan apa yang dilakukan gadis itu selalu mengudang nafsu. Aleera duduk mengangkang dipangkuannya.

Wajah Gunawan yang ditumbuhi kumis membuat pria bertumbuh gempal itu nampak konyol jika sedang tertawa, terlebih penampilan Gunawan nampak sangar.

"Om Gun akhir pekan nanti aku mau liburan, kasih aku uang jajan lebih dong." Aleera melingkarkan tangannya di leher Gunawan, tanpa risih dengan mata pria itu yang nampak jelalatan.

"Tergantung bagaimana Aleera memuaskan om nanti," ujarnya

"Om Gun seperti tidak tahu saja dengan pelayananku selama ini," sahut Aleera dengan nada sinis yang terkesan dibuat-buat, ia menggesekan buah dadanya yang besar merangsang pria bangkotan itu.

Aleera membuka penutup terakhir tubuhnya, ia juga membantu membuka pakaian milik Gunawan. Dengan agresif gadis itu menaiki tubuh gempal Gunawan untuk memberi kepuasan pada pria haus belaian itu.

Desahan penuh nafsu, mengisi ruangan yang menjadi saksi pergumulan dua insan yang penuh dengan noda hitam dosa dan kenikmatan dunia yang fana.

*****

Aleera sedang bersolek di depan cermin, wajah cantiknya nampak segar. Tentu saja, karena ia mendapatkan uang lebih dari om-omnya tadi malam.

Hari ini Aleera berencana untuk pergi shopping. Alvin akan menemaninya jalan-jalan nanti. Pria tampan itu selalu membuatnya meleleh, terlebih permainannya saat di atas ranjang begitu panas dan menggairahkan. Alvin satu-satunya pria yang mampu mengimbangi gairah liarnya.

Aleera melangkah dengan elegant keluar dari apartemennya. Setiap mata memandangnya dengan memuja. Baik itu laki-laki maupun perempuan. Aleera yakin banyak perempuan yang iri dengan kecantikan dan tubuh seksi miliknya.

Aleera berperawakan langsing, dengan bagian dada dan bokong yang berisi. Kulitnya putih mulus tanpa cacat, rambut hitamnya yang bergelombang semakin menambah pesonanya.

Banyak pria bertekuk lutut demi mengemis cintanya, tapi sayang Aleera lebih suka uang ketimbang cinta. Kebahagiaan Aleera itu adalah banyaknya uang yang dimilikinya, bukan dengan kehadiran seseorang lelaki yang mencintainya.

Alvin telah menunggu di luar gedung apartemen. Aleera menyapa Alvin dengan hangat saat berada di mobil pria tampan kesayangannya itu.

"Kau selalu menawan Aleera, pantas saja banyak pria yang tergila-gila padamu." Alvin begitu memuja gadis cantik di sampingnya.

"Aku anggap itu pujian," ucap Aleera dengan angkuh, ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan dengan gaya berkelas wangi parfum mahal menguar dari tubuhnya.

Aleera sengaja selalu memakai pakaian ketat untuk memperlihatkan lekuk tubuhnya. Baju yang memiliki potongan dada rendah juga menjadi favorit Aleera karena ia bisa pamer payudaranya yang besar. Sehingga para wanita yang memiliki bentuk payudara kecil seiring iri dengan miliknya. Bahkan ada yang sampai menunduh dada besar milik Aleera adalah payudara silikon.

"Bagaimana, kau jadi ikut liburan akhir pekan nanti? Aku akan pergi bersama Hans dan Susan," kata Alvin, ia berharap Aleera ikut. Ia menginginkan dapat bercinta dengan gadis itu seharian di tempat yang sedikit ekstrim, di hutan misalnya.

"Ya tentu saja aku ikut liburan dengan kalian," ucap Aleera, ia dapat membaca tatapan mesum di mata Alvin.

"Baguslah, jadi aku bisa memenuhi fantasiku," ucap Alvin dengan gamblang seolah tidak takut Aleera akan tersinggung.

"Aku menantikan keperkasaanmu saat memuaskanku." Aleera menanggapinya dengan santai, bahkan gadis itu terkesan menantang Alvin dasar binal.






Dikejar SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang