Juan Mati

6.5K 505 66
                                    

Pemirsa.... seorang artis ternama bernama Juan Genindra ditemukan tewas mengenaskan dengan keadaan perut terbelah, sementara alat kelamin korban terputus. Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut, dugaan kuat ini merupakan kasus pembunuhan.

Aleera terhenyak mendengar berita yang disiarkan di televisi. Keringat dingin mengaliri tubuhnya. Semalam ia masih bercumbu mesra dengan pria itu, tanpa disangka Juan hari ini sudah menjadi jasad.

Bulu tubuh Aleera berdiri, ia begitu ngeri membayangkan kondisi jasad Juan saat ditemukan. Perut terbelah, pembunuh berdarah dingin yang menaruh dendam apa sampai tega berbuat seperti itu. Alat kelamin yang semalam memuaskan Aleera, kini hanya menjadi seonggok daging yang menjijikan setelah terputus dari tempatnya.

Aleera memekik, ketika mendengar bunyi kelontangan benda jatuh. Tanpa berpikir panjang ia menuju asal suara. Aleera menemukan fotonya dan Alvin jatuh, hingga menyebabkan kacanya pecah.

Aleera berniat untuk memunguti fotonya, ketika ada sebuah tangan tak kasat mata menarik rambutnya. Tubuhnya lalu dibanting, belum bernafas lega kepalanya kembali dibenturkan ke dinding berkali-kali.

"Akkhhh...." Aleera merintih, cairan berwarna merah mengucur dari kepalanya yang terluka. Tanpa terlihat sosoknya, makhluk tak kasat mata itu mengacak-acak baju Aleera.

Mata gadis itu membulat, ketika merasakan ada sesuatu menghujam miliknya dengan kasar. Tak cukup sampai disitu penderitaannya, Aleera merasa lehernya tercekik. Nafasnya perlahan mulai putus-putus, pandangannya mulai gelap. Aleera kehilangan kesadarannya.

*****

Aleera berada disebuah tempat yang sangat aneh. Hawa disini suram, kengerian begitu terpancar disetiap sudutnya. Tempat ini seolah mati. Aleera melangkahkan kakinya mencari arah yang bisa membawanya keluar dari tempat aneh ini.

Aneh ketika melihat sebuah pohon beringin yang hampir mati. Aleera merasa tak asing, ada dorongan kuat memaksa dirinya untuk singgah ditempat itu. Aleera menyandarkan tubuhnya ke pohon, mata gadis itu menyapu sekelilingnya.

"Ini sebenarnya dimana?" Aleera bergumam. Ia memeluk tubuhnya yang tidak berbusana, semenjak pertama tersadar di tempat aneh ini.

"Aleera...." suara tanpa rupa, membuat Aleera meremang. Ia saat ini dalam keadaan bugil, jika seorang pria menemukannya dengan keadaan tanpa busana seperti ini habislah dirinya.

"Aleera tengoklah keatas." Kalimat itu diucapkan dengan nada memerintah. Aleera mendongkkan kepalanya , kontan membuatnya langsung menjerit melihat sosok buruk nan menyeramkan.

"Aaaaa....!" Aleera makin histeris, saat sosok itu menjatuhkan diri menimpa tubuhnya. Aleera kini berada di bawah kungkungan mahkluk menyeramkan itu.

"Pergi kau setan!" Aleera memberontak membuat sosok itu menggeram marah. Tangan besar berbulunya mencekik leher jenjang Aleera.

"Akhhh.... tolong! Siapapun tolong aku!" Aleera mencoba memekul dan mencakar mahkluk yang mencekik lehernya. Genderuwo dengan mata merah menyala layaknya obor dikegalapan malam seolah ingin membakar Aleera yang kini sudah tidak berdaya.

Mahkluk itu semakin kuat mencekik hingga Aleera merasa ajal sebentar lagi akan menjemputnya. Napasnya kian sesak, lehernya serasa dipatahkan oleh cekikan mahkluk buruk rupa itu.

*****

"Kau istriku Aleera jangan berulah jika tidak ingin membuatku marah."

Kalimat itu terus tergiang di kepala Aleera semenjak terbangun dari mimpi buruknya. Teringat dengan serangkaian kejadian aneh yang dialaminya beberapa hari belakangan membuat Aleera yang terkenal bernyali besar ciut.

Kepalanya saat ini terasa pusing, belum lagi ada luka disana semakin menambah penderitaan Aleera. Gadis itu membuka ponselnya, mendapati sebuah pesan dari Hans yang mengabarkan kondisi Susan.

"Parah. Susan diganggu sama mahkluk halus di Alas Setan karena dia meludah sembarangan." Itulah bunyi pesan yang dikirimkan Hans untuk Aleera.

Tatapan Aleera tiba-tiba berubah kosong, gasis itu lalu bangkit untuk menuju cermin riasnya. Aleera memandangi bayangannya yang ada di cermin, ia tersenyum miring.

"Apakah setan itu benar-benar ada?"

*****

Keadaan Susan semakin membaik setelah Samsul, teman Hans yang bisa berurusan dengan dunia gaib membantunya untuk menyelesaikan masalah. Susan sebelumnya diajak ke Alas Setan untuk meminta maaf. Saat itulah ia bertemu kembali dengan bapak misterius berpakaian lusuh waktu itu.

Selama penyembuhan, Hans sebagai kekasih selalu setia mendampinginya. Namun ada satu yang menggajal, Aleera. Entah mengapa Susan ada firasat tidak baik terhadap temannya itu. Saat dirinya sakit Susan pernah bermimpi Aleera dibawa mahkluk tinggi besar, berbulu, dengan tampang menyeramkan. Mahkluk itu menginginkan Aleera.

"Hei jangan banyak melamun. Itu tidak bagus untukmu." Teguran dari Hans membuyarkan lamunan Susan. Gadis itu menatap kekasihnya dengan tersenyum manis.

Hans duduk disebelah Susan, ia membelai lembut pipi kekasihnya yang masih agak pucat. "Kejadian yang kita alami kemarin sungguh diluar nalar. Kini setelah kejadian itu aku percaya, kalau ada mahkluk lain di bumi ini selain manusia dan kita hidup berdampingan dengannya," ucap Hans, dibenarkan oleh Susan.

Sebagai gadis yang menganut paham modern, dulu ia terlalu sombong untuk mempercayai keberadaan mahkluk astral dan menganggapnya sebagai cerita bohong orang tua zaman dulu.

*****

Semoga masih ada yang menunggu.





Dikejar SetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang