Cinta terkadang seperti musim hujan.
Hujannya sudah reda, tapi genangan airnya masih tersisa.
Cintanya untukku sudah tidak ada, tapi kenangannya masih tersisa.☔♡☔
Heran, padahal siang tadi sangat cerah dan panas. Malam sepulang Luz bekerja malam itu mulai mendung dan rasanya akan segera turun hujan.
"Luz-kun!" Seorang wanita berambut pirang panjang yang baru keluar dari supermarket nenyapa Luz.
Aah, sungguh kebetulan yang aneh. Terlebih lagi, sudah lama Luz tak mendengar sapaan itu dari bibir si wanita.
"Senko-san?" Memandang sosoknya yang ceria, membawanya mundur dalam kenangan di masa lalu.
Dulu, ia melihat senyuman indah itu ketika langit mendung seperti ini di musim panas. Di sebuah resepsi pernikahan.
...
Sekitar 4 tahun yang lalu, Luz menghadiri pernikahan sahabat sekaligus wanita yang pernah ia sukai. Keduanya dalam pakaian pengantin bernuansa putih, bersanding di hall resepsi. Tentu saja tak seorang pun mengetahui perasaan spesial Luz pada si pengantin wanita.
"Selamat atas pernikahan kalian!"
"Terima kasih, Luz. Kau kapan menyusul?" goda Shima dalam balutan jas putihnya.
"Aku menyusul suatu saat nanti, kok." Ia tertawa skeptis sambil menyerahkan buket bunga pada Senko. Senyumannya mengembang. Keceriaan dan kebahagiaan tersirat di dalamnya.
"Hee ... mau sampai kapan? Kalau Sou-san atau Naruse-san sudah menikah duluan, jangan cemburu dan iri, ya."
"Hush, tidak sopan. Kalau benar begitu, aku dengan Kradness saja," canda Luz yang mengakibatkan Kradness, yang entah dimana, mendadak bersin.
"Aaa, Amatsuki-san belum datang, ya? Bagaimana kalau kau naik ke stage, Luz?" tawar Shima sambil menunjukkan mini stage di hall hotel itu. Memang awalnya yang akan menjadi wedding singer kala itu rencananya adalah Amatsuki, namun ia tak kunjung datang.
"Aku dibayar tidak? Atau kusuruh Araki-san dan Nqrse-san saja yang jadi wedding singer menggantikan Amatsuki-san?" Luz bernegosiasi. Meski ia meragukan kalau kedua rekan rappernya itu yang naik.
"Hei, jangan sampai pernikahan kami jadi diskotik. Sudahlah, naik saja, siapa tahu ada tamu yang tertarik padamu, 'kan?" Senko menimpali tawaran Shima tadi.
"Kalau hanya itu, aku juga sudah punya ribuan fans," sahutnya sambil tersenyum miring pada si pengantin dan berjalan menaiki panggung kecil itu.
Satu lagu ia lantunkan, satu bagian di dalamnya ia tekankan.
Ikanaide, darling.
Koko de kissu shite. Ano hito to musubareru mae ni..♡.
Pikiran Luz menerawang jauh ke momen pernikahan 4 tahun yang lalu. Beberapa saat setelah ia menyanyikan lagu, di luar turun hujan. Padahal ia ingat betul saat itu adalah musim panas.
Yang pasti, saat itu ada perasaan sesak dan mengganjal saat menghadiri pernikahan Senko. Ia tak tahu penyebabnya. Ia juga sudah lupa apa yang membuatnya memutuskan untuk menyanyikan lagu First Lady di pernikahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singkat Cerita - Utaite Oneshots✅
Short StoryKumpulan cerita sederhana, untuk menemani malam anda :) Bersama saya, tengah mencoba menghibur dengan sajian kisah manis yang singkat. Selamat menikmatiヽ( '¬')ノ♡ Utaite Oneshots! Cover & Story by Ichika85