※Sang Bulan※

8 2 0
                                    

Kringgg....
Akhirnya, bel pulang sekolah pun berbunyi. Flora dan Aluna pun segera membereskan tas mereka.

“Siapa yang terakhir nyampe ke parkiran, dia yang traktir mie ayam mba Nenem semingguu,” teriak Aluna yang telah duluan kabur keluar.

“IHHH, ALUNA CURANGGG,” teriak Flora balik.

Mereka berlomba berlari menuju tempat parkiran. Sebenarnya tidak berlomba sihh, sudah dapat dipastikan bahwa Aluna yang akan menang. Flora hanya mendecak kesal saja menerima kekalahan yang tidak adil itu.

“Yeayyy, Flora traktir mie ayam mba Nenem semingguuu,” ucap Aluna sambil cekikikan karena melihat wajah masam Flora.

Didekat mereka di parkiran, terdapat segerombolan anak yang terlihat seperti teman sekelas dan kakak kelasnya Flora dan Aluna. Mereka melihat ke arah Flora dan Aluna kemudian berkata, kata-kata yang sudah dapat ditebak Flora.

“Alunaa, gw pulang dulu yaa,”

“Nanaaa, gw balik duluann,”

“Gw balik ya Naa, dadahhh,”

Itu semua merupakan ucapan yang sudah biasa diterima Aluna dari teman-teman sekelasnya maupun kakak kelasnya sepulang sekolah. Berbeda dengan Flora yang dianggap sombong karena lebih banyak diam, meskipun sebenarnya Flora merupakan anak yang sangat pemalu. Aluna merupakan jenis orang yang dapat digambarkan seperti "happy virus". Dia dikenal satu angkatan bahkan sampai kakak kelas atasnya karena ke humble-an nya. Sikap Aluna yang ceria dan perhatiannya itu juga yang membuat Aluna terkenal. Dan itu juga yang membuat Flora kagum pada Aluna. Malahan, Aluna merupakan teman pertama sekaligus satu-satunya teman Flora.

“Oh iyaaa, babay all my chinguu,” ucap Aluna melambaikan tangannya ke arah mereka.

“Ayoo, kita jadi pulang ga??” tanya Flora.

PINGG!!
HP Aluna berbunyi. Aluna melihat hpnya lalu memandang Flora dengan tatapan menyesal.

“Flora, maafin gw ya, gw lupa kalo hari ini ada janji ama keluarga mama gw yang baru dateng dari Aussie,” sesal Aluna. 

“Yodahh gapapaa. Lagian hari ini gw harus ke toko buku. Pasti lu gamau kan gw ajak ke toko buku, nanti lumutan,” ejek Flora.

“Yehhh, orang lagi minta maaf serius, malah diejek. Udah ah, Aluna bete ama Flora,” kata Aluna dengan suara yang dibuat-buat seperti bayi.

“Jangan gitu dong Alunaaa. Iya deh maapp. Buruan gih balik ntar dicariin bokap lu,” ucap Flora.

“Dihh, ngusir nihh??” kesal Aluna.

“Ya enggaklah Alunaaa. Buruan balik sono,” ucap Flora sambil mendorong Aluna kedalam mobilnya.

“Yaudahh dehh. Dadah Rara sayanggg,” teriak Aluna yang membuat orang yang berlalu-lalang memperhatikan mereka.

“Ssttt... Alunaa jangan teriak-teriak ihh,” ucap Flora sambil membekap mulut Aluna.

Akhirnya, setelah setengah jam Aluna mengoceh kalau lipstik di bibirnya hilang karena Flora, Aluna pun melajukan mobilnya dan pulang.

Flora pun langsung melaju menuju ke toko buku. Flora langsung masuk dan memilih 8 buah buku yang memang sudah diincarnya. Sebenarnya Flora sangat cepat memilih buku. Hanya saja Aluna yang memang alay berkata bahwa Flora sangat lama memilihnya. 

Saat Flora hendak membayar buku-buku yang Flora bawa ke kasir, tiba-tiba seorang laki-laki yang berjalan dari arah sebaliknya menabrak Flora.

“WOII, LU BISA GA SIHH JALAN PAKE MATA. JADI JATOH SEMUA KAN BUKU GW,” bentak seseorang.

“Lah, ko gw jadi de javu gini sih,” batin Flora.

~※~

Halo kaliann~~
Author balik lagi nihh
Rindu gaaa😄😄

Kalian pasti udah tau dongg siapa yang nabrak Floraa

Nantiin cerita selanjutnya yaa💫💫

❤️Author tersayang


When the Star shines brighter than the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang